Share

BAB 74

“Kita makan dulu ya?” Elang memecahkan keheningan yang terjadi beberapa saat setelah mobil keluar dari area kantor Aliya. “Sambil ngobrol, kau juga makan malam dulu.”

“Motorku masih di kantor,” ujar Aliya dengan mata menatap ke depan. “Aku gak mau kemalaman.”

Elang mengangguk penuh pengertian. “Baiklah. Sebentar aku cari tempat yang nyaman untuk berhenti.”

Aliya tidak menanggapi. Entah bagaimana perasaannya saat ini. Terlalu menumpuk dalam pikirannya tentang banyak hal. Tentang Bisma, tentang keluarga Bisma dan orangtuanya, tentang pekerjaannya, tentang hutang-hutangnya, tentang semua olok-olok dari rekan kantornya, dan tentang banyak hal lainnya.

Tanpa sadar Aliya menghembuskan napas kasar.

“Maafkan aku,” Elang berujar pelan.

“Maaf kenapa?”

“Kau dalam keadaan sulit karena keterlibatanku,” jawab Elang.

Aliya tersenyum miris. “T

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status