Share

86. Harus Tegas

Katherine baru saja memutar gagang pintu. Namun, melalui celah sudah disuguhkan dengan pemandangan yang membuat jantungnya ditikam ribuan pedang. Di mana Victoria sedang memeluk Frederick. Tak hanya itu dia juga mendengar kekasih suaminya meminta untuk dicium.

Tak mau terlalu lama melihat. Katherine perlahan menutup pintu. Katherine membalikkan badan memilih untuk tak masuk ke dalam kamar. Tanpa permisi air mata pun mengalir pelan dari sudut matanya. Niat hati ingin menguping pembicaraan. Tapi malah menjadi bumerang bagi diri sendiri.

"Frederick," lirih Katherine, berlari kencang keluar dari lorong kemudian.

Rasa sesak dan sakit bercampur padu menjadi satu. Katherine bingung harus berbuat apa. Dia tidak memiliki hak untuk melarang Frederick. Sedari tadi cairan bening membasahi kedua pipinya.

'Ya Tuhan, hilangkan perasaanku padanya. Cukup Karl saja yang membuat hidupku berantakan dulu. Aku mohon.'

Katherine bermonolog di dalam hati. Mengabaikan panggilan para pelayan yang melintas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status