Share

Bab 154 Duri Dalam Hati

Author: Zia Ivy
last update Last Updated: 2025-04-14 17:32:21

"Senang bisa bekerja sama dengan anda nona Erika," Dewa mengulurkan tangannya dan menatap wajah wanita yang ada di depannya setelah mereka sepakat menandatangani kontrak kerja sama di depan para pemegang saham lainnya.

Arumi terdiam, saat melihat uluran tangan Dewa yang sangat enggan untuk dia respon. Tapi mengingat saat ini dia tengah bekerja demi membalas budinya pada Adrian yang sudah lama selalu membantunya.

Membuat Arumi berusaha bersikap Dewasa dan profesional. Dengan wajah yang sedikit memucat dan tangan sedikit gemetar perlahan ia membalas uluran tangan Dewa.

"Semoga kerja sama kita lancar dan saling menguntungkan," Ucap Arumi dengan nada suara rendah yang hampir tak terdengar dengan wajah tertunduk dan berani menatap mata Dewangga.

Dewa memancarkan senyum smrik, saat melihat ekspresi gugup wanita yang ada di depannya. Meskipun penampilan lawan bicara itu terlihat sangat jauh berbeda dengan Arumi dulu. Membuat dia semakin penasaran.

"Tentu saja nona Erika. Tapi ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Al Ghazali
cerita nya jgn bertele-tele lah kk
goodnovel comment avatar
Al Ghazali
dewa harus garcep lah , biar Arumi GK semakin membenci mu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 155 Jangan Salahkan Aku Memaksa

    Adrian menghela nafas kasar, sungguh dari tadi dia bicara seolah tidak di dengar, jika bukan demi rencananya satu langkah lagi yang hampir berhasil mendapatkan hati Arumi, rasanya dia sangat ingin meluapkan kemarahannya. "Kamu marah ya mas Adrian? tadi aku benar-benar tidak fokus. Karena memikirkan Excel yang hari ini ada pelajaran tour ke kota ini, jadi aku harus menyusulnya," Arumi berusaha mengalihkan topik pembicaraan karena dia tidak ingin jika sampai Adrian membahas lagi tentang Dewa lagi. Adrian pun tidak ingin mempersulit Arumi, dan berusaha untuk memaklumi. "Baiklah tidak apa-apa tapi kamu siapkan jika nanti Dewa meminta untuk menjelaskan semua detail desainnya?" Adrian masih menunggu jawaban Arumi.Dan Arumi pun tanpa ragu, menyetujui permintaan yang tadi Dewa minta. Tak ingin lebih jauh membahas lagi. Ia pun meminta Adrian mengantarkannya ke mana rombongan taman kanak-kanak Excel berwisata. Adrian begitu sigap, dia segera melajukan mobilnya menuju ke tempat yang di minta

    Last Updated : 2025-04-14
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 156 Tekad KuatJagoan Kecil

    Ketika Laura tengah memikirkan semua rencananya. Tiba-tiba saja assisten pribadinya datang dan memberitahukan jika ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.Sontak wanita bertubuh seksi itu pun memutar badan, dan menatap tajam dengan kening yang berkerut. "Siapa? Aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa suruh pergi saja," ketus Laura dengan mimik wajah yang cemberut. "Tapi nyonya dia.." Belum sempat Rheni selesai bicara. Terdengar suara langkah kaki yang menghampiri mereka, tentu sosok itu membuat Laura terkejut."Laura! Berani sekali kamu mengusir ku!" Hardik Reino menyangkup dagu lancip model yang ada di dalam naungannya. "Reino! Kau kenapa bisa ada di sini?" Pekik Laura tercengang, nafasnya tersengal sampai wajahnya mendongak. Reino tersenyum sinis, saat Laura melontarkan pertanyaan padanya seolah baru melihat dirinya. Rheni yang tidak ingin ikut campur urusan bosnya, sampai membuat dia segera pergi meninggalkan majikanya dan pria itu. "Kenapa aku tidak boleh da

    Last Updated : 2025-04-15
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 157 Keputusan Yang Tidak Bisa Diubah

    Melihat wajah polos Excel yang memelas dan memohon, membuat suster Rini tak tega untuk melarang apa lagi mengenai keinginan jagoan kecil itu yang begitu ingin mencari tahu tentang sosok Dady-nya. "Sustel! Ayo," Excel menarik tangan pengasuhnya sampai Rhini pun tidak punya pilihan lain lagi selain menuruti permintaan jagoan kecil bersama Ikbal masuk ke dalam mobil bersama ibunya. Mereka terlihat begitu bersemangat saat akan menuju ke ruang kediaman Wijaya. Sebagai pengasuh Excel, suster Rhini tak lupa bertanya tentang berharap hal pada nyonya Yura. Karena dia tidak ingin sampai kehadiran mereka malah akan mengganggu keluarga besarnya. Hingga Setelah suster setuju, Excel berjalan pun bergegas masuk mobil bersama Ikbal. "Nyonya, maaf jika saya lancang apa tidak apa-apa kami ikut dengannya Nyonya?" Suster Rini memastikan lebih dulu. Yura yang terlihat begitu ramah, dia menyahut dan mengatakan jika dirinya sama sekali tidak keberatan bahkan mengatakan jika di sangat senang aga

    Last Updated : 2025-04-16
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 178 Ikatan Batin

    Dewa benar-benar tidak habis pikir dengan sikap sang ibu yang malah membela Laura, dibandingkan mengerti perasaan putranya sendiri. "Cukup Bu! aku bukan lagi anak kecil yang bisa ibu jadikan tameng atau pun robot yang menjadi alat untuk mencapai dan memenuhi semua obsesi mu, aku menikah dan menghabiskan sisa hidupku dengan siapa itu sudah menjadi hak aku dan tidak ada yang bisa mengaturnya!" Dewa meluapkan semua kekesalan yang selama ini telah dia rasakan. Mengingat di masa kecil dia yang sudah kekurangan kasih sayang ibunya, yang hanya di besarkan oleh sang nenek. Membuat Dewa kali ini spontan memberontak. Nyonya Margaretha terkejut, saat melihat dan mendengar perkataan putranya yang tidak pernah dia bayangkan. "Dewa! sejak kamu berani memberontak pada ibu? ibu tidak pernah mengajarkan mu seperti itu. Apa yang ibu perintahkan dan ibu putuskan itu semua demi kebaikan dan kebahagian mu, jadi belajarlah menerima Laura, bukankah dulu kalian saling cinta seharusnya kamu senang

    Last Updated : 2025-04-17
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 1. Satu Malam Penuh Gairah

    Suara lengguhan terlontar dari bibir merah Arumi, saat ia merasakan sentuhan hangat dari seorang pria, yang terlihat samar di kedua manik mata bening coklatnya.Kedua jemari lentik sang gadis yang baru genap berusia dua puluh satu tahunan itu, spontan menahan dada bidang menjeda aktifitas sang pria yang tidak bisa dia hindari lagi.“Hentikan!” Arumi memohon dengan suara serak parau dan netra berkabut saat kesadaran dirinya perlahan mulai menghilang berharap sang pria mengabulkan permintaannya.Namun nihil bukannya berhenti, pria itu malah semakin menuntaskan hasrat yang menyelimuti dirinya saat ini.Buliran air mata membasahi wajah Arumi. Saat merasakan hal yang sangat berharga dalam dirinya telah hilang di tengah-tengah ketidakberdayaannya. Beberapa kali Arumi berusaha meronta, namun tenaganya tak sebanding dengan sang pria. Hingga membuat pandangannya yang jelas perlahan menjadi buram dan..Suara desahan dan erangan memenuhi kamar hotel dalam suasana pencahayaan temaram saat kedua

    Last Updated : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 2. Wanita Pengkhianat

    Tatapan Nanar Arumi tertuju pada Daniel, saat mendengar pertanyaan yang di lontarkan menusuk hati. Mustahil juga ia menjawab jujur atas apa yang telah terjadi semalam tadi. “Sa-sakit mas, tolong lepaskan aku,” pinta Arumi memekik kesakitan dalam tangisnya. Daniel melepaskan cengkraman tangan sampai Arumi terjatuh dan tersungkur ke bawah lantai. Tapi gadis cantik itu berusaha untuk bangun dan menjelaskan kembali. “Mas, ini tidak seperti yang kamu pikirkan, aku bisa menjelaskan jika aku..” Belum sempat Arumi menuntaskan perkataan dan memohon di bawah kaki calon suami yang sangat ia cintai. Namun alih-alih Daniel mau mendengar dia seolah tidak ingin menggubris. Yang ada dia sangat jijik saat melihat tanda-tanda merah serta penampilan Arumi yang terlihat sangat berantakan. Daniel menatap dan memasang wajah sedih penuh kecewa pada pak Harun, jika dirinya tidak bisa melanjutkan lagi rencana pernikahannya dengan Arumi dengan alasan Arumi yang tidak suci lagi. “Om, Tante kalian lihat se

    Last Updated : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 3 Pria Menyebalkan

    Satu jam sudah Arumi berjalan tanpa arah tujuan di tengah hujan badai dan kilatan petir mengiringi, alam pun seolah ikut menangisi kesedihannya saat ini. Wanita cantik itu benar-benar sangat bingung ke mana harus dia pergi atau hanya sekedar berkeluh kesah, setelah sang kekasih dan ayah yang selalu ia sayangi tidak percaya dan tidak peduli atas penjelasannya. “Semuanya sudah hancur, aku benci dengan semua ini,” teriak Arumi menatap langit dengan wajah yang mendongak, seluruh tubuhnya basah kuyup. Melihat dari atas ke bawah trotoar jalan sana cukup tinggi membuat Arumi gelap pikiran dan mata. Mengakhiri hidup saat ini adalah jalan tepat menurutnya, kehilangan kesucian, kekasih yang tak percaya dan ayah yang tak peduli lagi membuat ia sudah tak punya alasan lagi untuk menata masa depan. “Mah, maafin Arumi,” Arumi memejam kedua mata seraya melentangkan kedua tangannya, selangkah demi selangkah ia berdiri di atas besi penyangga jalan. Terdengar suara seruan beberapa orang di bawah s

    Last Updated : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 4 Sebuah Tawaran

    Batas kesabaran Arumi sudah habis, saat ia di tuduh dan di pandang rendah oleh pria di depannya. Sampai melepas infus yang menempel di tangan lalu beranjak dari atas brankar dan berjalan dengan langkah terhuyung. Dewa terkejut, apa lagi saat Arumi hampir terjatuh karena masih merasa pusing dan lemas karena demam terkena hujan kemarin. Beruntung Dewangga spontan meraih dan menahan pinggang ramping Arumi, tatapan mereka berdua tak sengaja bertemu dan saling memandang, sampai merasakan nafas hangat satu sama lain tubuh mereka menempel tak menyisakan ruang. Suasana di ruangan itu hening dan sangat canggung. Jantung Arumi berdegup sangat kencang, beberapa kali ia menelan Saliva saat melihat dekat dan lebih jelas lagi wajah pria yang telah mengambil hal berharga dalam dirinya. Mengingat tuduhan dan kata-kata menyakitkan tadi, membuat Arumi segera melepaskan lengan Dewa dan segera menjaga jarak. “Jangan menyentuh ku!” Bentak Arumi. Dewa menyeringai sembari menggelengkan

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 178 Ikatan Batin

    Dewa benar-benar tidak habis pikir dengan sikap sang ibu yang malah membela Laura, dibandingkan mengerti perasaan putranya sendiri. "Cukup Bu! aku bukan lagi anak kecil yang bisa ibu jadikan tameng atau pun robot yang menjadi alat untuk mencapai dan memenuhi semua obsesi mu, aku menikah dan menghabiskan sisa hidupku dengan siapa itu sudah menjadi hak aku dan tidak ada yang bisa mengaturnya!" Dewa meluapkan semua kekesalan yang selama ini telah dia rasakan. Mengingat di masa kecil dia yang sudah kekurangan kasih sayang ibunya, yang hanya di besarkan oleh sang nenek. Membuat Dewa kali ini spontan memberontak. Nyonya Margaretha terkejut, saat melihat dan mendengar perkataan putranya yang tidak pernah dia bayangkan. "Dewa! sejak kamu berani memberontak pada ibu? ibu tidak pernah mengajarkan mu seperti itu. Apa yang ibu perintahkan dan ibu putuskan itu semua demi kebaikan dan kebahagian mu, jadi belajarlah menerima Laura, bukankah dulu kalian saling cinta seharusnya kamu senang

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 157 Keputusan Yang Tidak Bisa Diubah

    Melihat wajah polos Excel yang memelas dan memohon, membuat suster Rini tak tega untuk melarang apa lagi mengenai keinginan jagoan kecil itu yang begitu ingin mencari tahu tentang sosok Dady-nya. "Sustel! Ayo," Excel menarik tangan pengasuhnya sampai Rhini pun tidak punya pilihan lain lagi selain menuruti permintaan jagoan kecil bersama Ikbal masuk ke dalam mobil bersama ibunya. Mereka terlihat begitu bersemangat saat akan menuju ke ruang kediaman Wijaya. Sebagai pengasuh Excel, suster Rhini tak lupa bertanya tentang berharap hal pada nyonya Yura. Karena dia tidak ingin sampai kehadiran mereka malah akan mengganggu keluarga besarnya. Hingga Setelah suster setuju, Excel berjalan pun bergegas masuk mobil bersama Ikbal. "Nyonya, maaf jika saya lancang apa tidak apa-apa kami ikut dengannya Nyonya?" Suster Rini memastikan lebih dulu. Yura yang terlihat begitu ramah, dia menyahut dan mengatakan jika dirinya sama sekali tidak keberatan bahkan mengatakan jika di sangat senang aga

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 156 Tekad KuatJagoan Kecil

    Ketika Laura tengah memikirkan semua rencananya. Tiba-tiba saja assisten pribadinya datang dan memberitahukan jika ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.Sontak wanita bertubuh seksi itu pun memutar badan, dan menatap tajam dengan kening yang berkerut. "Siapa? Aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa suruh pergi saja," ketus Laura dengan mimik wajah yang cemberut. "Tapi nyonya dia.." Belum sempat Rheni selesai bicara. Terdengar suara langkah kaki yang menghampiri mereka, tentu sosok itu membuat Laura terkejut."Laura! Berani sekali kamu mengusir ku!" Hardik Reino menyangkup dagu lancip model yang ada di dalam naungannya. "Reino! Kau kenapa bisa ada di sini?" Pekik Laura tercengang, nafasnya tersengal sampai wajahnya mendongak. Reino tersenyum sinis, saat Laura melontarkan pertanyaan padanya seolah baru melihat dirinya. Rheni yang tidak ingin ikut campur urusan bosnya, sampai membuat dia segera pergi meninggalkan majikanya dan pria itu. "Kenapa aku tidak boleh da

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 155 Jangan Salahkan Aku Memaksa

    Adrian menghela nafas kasar, sungguh dari tadi dia bicara seolah tidak di dengar, jika bukan demi rencananya satu langkah lagi yang hampir berhasil mendapatkan hati Arumi, rasanya dia sangat ingin meluapkan kemarahannya. "Kamu marah ya mas Adrian? tadi aku benar-benar tidak fokus. Karena memikirkan Excel yang hari ini ada pelajaran tour ke kota ini, jadi aku harus menyusulnya," Arumi berusaha mengalihkan topik pembicaraan karena dia tidak ingin jika sampai Adrian membahas lagi tentang Dewa lagi. Adrian pun tidak ingin mempersulit Arumi, dan berusaha untuk memaklumi. "Baiklah tidak apa-apa tapi kamu siapkan jika nanti Dewa meminta untuk menjelaskan semua detail desainnya?" Adrian masih menunggu jawaban Arumi.Dan Arumi pun tanpa ragu, menyetujui permintaan yang tadi Dewa minta. Tak ingin lebih jauh membahas lagi. Ia pun meminta Adrian mengantarkannya ke mana rombongan taman kanak-kanak Excel berwisata. Adrian begitu sigap, dia segera melajukan mobilnya menuju ke tempat yang di minta

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 154 Duri Dalam Hati

    "Senang bisa bekerja sama dengan anda nona Erika," Dewa mengulurkan tangannya dan menatap wajah wanita yang ada di depannya setelah mereka sepakat menandatangani kontrak kerja sama di depan para pemegang saham lainnya. Arumi terdiam, saat melihat uluran tangan Dewa yang sangat enggan untuk dia respon. Tapi mengingat saat ini dia tengah bekerja demi membalas budinya pada Adrian yang sudah lama selalu membantunya. Membuat Arumi berusaha bersikap Dewasa dan profesional. Dengan wajah yang sedikit memucat dan tangan sedikit gemetar perlahan ia membalas uluran tangan Dewa. "Semoga kerja sama kita lancar dan saling menguntungkan," Ucap Arumi dengan nada suara rendah yang hampir tak terdengar dengan wajah tertunduk dan berani menatap mata Dewangga. Dewa memancarkan senyum smrik, saat melihat ekspresi gugup wanita yang ada di depannya. Meskipun penampilan lawan bicara itu terlihat sangat jauh berbeda dengan Arumi dulu. Membuat dia semakin penasaran. "Tentu saja nona Erika. Tapi ak

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 153 Detektif Junior Dadakan

    "Cukup tuan Adrian! lancang sekali anda berteriak pada tuan Dewa. Tolong jaga sikap pada beliau dan ingat di mana anda berada sekarang?!" tegur Doni yang tak terima saat ada orang yang bersikap tidak sopan. Adrian tersenyum sinis saat Doni membela bosnya. Tentu saja dia malah semakin marah. Bahkan dia memutarkan perkataannya jika Dewa lah yang telah menganggu tunangannya. Sorot mata elang Dewa membidik ke arah Arumi yang berada di samping Adrian, ingin sekali melayangkan kepalan tangannya tepat di wajah Adrian, namun sebagai seorang pimpinan dia harus berusaha menahan ego dan menjaga reputasinya. Hingga membuat lelaki tampan itu pun lebih memilih untuk mengalah, dan memutuskan untuk menyelidiki apa yang membuat sikap Arumi berubah. "Sepertinya kalian berdua sengaja ingin bermain bersandiwara dengan ku, baiklah aku akan meladeni-nya," Racau Dewa dalam hati sembari mengepalkan kedua tangannya menahan amarah yang bergejolak dalam dada. Adrian yang melihat Arumi ketakutan membuat dia

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 152 Ciuman Yang Dirindukan

    Arumi berjalan mundur, dia berusaha menjaga jarak dari Dewangga. Yang terus saja berjalan mendekati dirinya. "Tuan, aku mohon. Berhenti jangan mendekat!" Peringat Arumi, menatap nyalang pada Dewa. Wajah cantiknya terlihat sangat pucat dan ketakutan saat lelaki yang ada di depannya seolah mengabaikan perkataannya. Melihat sosok wanita yang ada di depannya terlihat panik, membuat Dewa menyeringai penuh arti. "Heh! Kenapa kau takut pada ku? Berarti benar kamu Arumi." Sindir Dewa. Lalu ia meraih dan mencengkram erat lengan Arumi dan mengajaknya pulang bersama ke rumah keluarga Wijaya. Arumi menggelengkan kepala, dia tidak habis pikir ternyata Dewangga sama sekali tidak berubah masih sama seperti dulu. Suka semena-mena dan memberi perintah seenaknya saja. "Lepaskan aku, tuan Dewa yang terhormat. Anda ini seorang CEO perusahaan besar tidak bisakah menjaga sikap. Aku adalah calon istri rekan mu," Bentak Arumi seraya menepis tangan Dewa dan terpaksa harus berbohong. Dewa tersenyum getir,

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 151 Aku Yakin Itu Dia

    "Apa anda lupa? nona Erika sama persis dengan istri tuan yang hilang." Seru salah satu staf. "Benarkah? Aku lupa lagi. Perasaan dulu istri tuan penampilan sederhana sangat berbeda dengan nona Erika ini," sambung staf lainnya. "Ck, kamu ini makanya masa sudah pikun saja wajahnya sangat mirip hanya penampilan mereka saja yang sangat beda ibarat bumi dan langit." Semua para ketua yang ada di ruang meeting itu saling berbisik, ketika melihat reaksi pimpinan mereka yang baru bertemu dengan seorang desainer yang di rekomendasikan oleh Adrian. Setiap kali mengingat masa lalu mereka, terlebih malam itu membuat darah Arumi kembali mendidih, apa lagi ucapan para pria suruhan yang hampir saja menghilangkan nyawanya. "Cepat! Habisi dia ini perintah tuan Dewa," Suara salah satu lelaki yang hampir mencelakai malam itu, masih terngiang jelas di telinga Arumi. Membuat luka lama seolah telah terbuka kembali. Dengan sekuat tenaga Arumi menepis tangan Dewa, ia tidak ingin seperti dulu yang ha

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 150 Kembali Bertemu

    Dewa tidak ingin berdebat dengan ibunya, dia lebih memutuskan untuk pergi tanpa banyak bicara untuk menghadiri meeting project barunya. "Mas Dewa! Tunggu," Panggil Laura berusaha mengejar. Tapi Dewa sudah terlanjur masuk dan menyuruh asistennya untuk melajukan mobilnya. Nyonya Retha berusaha menenangkan Laura, agar dia tidak cemas. "Laura! Sudah beri Dewa waktu, Tante yakin jika dia akan melakukan apa pun yang Tante katakan," Ucap Wanita paruh baya itu dengan penuh keyakinan. Laura terdiam, dia mencerna semua perkataan ibu dari lelaki yang sangat dia cintai. Yang menurutnya ada benarnya juga. Karena tidak perlu khawatir jika ibunya sudah memberi dukungan hubungan mereka berdua. "Tante, terima kasih. Karena sudah percaya dan merestui aku dengan mas Dewa," Ungkap Laura lembut seraya memasang wajah memelas. Membuat nyonya Retha tak tega. "Sudah, kamu jangan banyak pikiran Laura semaunya serahkan saja pada tante, yang jelas kamu akan menjadi istri Dewa," Nyonya Retha meng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status