Share

Bab 144 Pemikiran Rudi

Tergelak tawa Rudi, mendengar pertanyaan Annie. “Kamu sudah kembali pada dirimu, An. Selalu penuh curiga,” ucapnya.

Annie menautkan alis, sambil melipat tangan. “Aku hanya penuh kehati-hatian,” timpalnya. “Ada perlu apa Papa kemari?”

“Papa hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja di hari pertamamu setelah lama cuti,”

“Aku bukan anak kecil, Pa,” seloroh Annie. “Kalau Papa cukup punya waktu luang, kenapa Papa tidak menemui Tasya? Dia sedang dalam kondisi tidak baik,”

“Tasya?” Telinga Rudi berdiri. “Apa mantan suamimu itu tidak merawatnya?”

Annie dengan cepat menggeleng. “Kalau Papa ingin tahu, Papa jemput Tasya pulang sekolah hari ini,”

“Ada apa dengan Tasya? Dia sakit?” Rudi tetap mencecar Annie.

“Papa jemput saja. Aku akan telepon Damian, bilang kalau Tasya hari ini dijemput Papa,” Annie segera mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Damian.

“An?” panggil Rudi, setelah Annie memutus sambungannya. “Apa yang kamu pikirkan sekarang?”

Annie memicingkan mata. “Pertanyaan Papa semakin mempe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status