Beranda / Romansa / Istri Konglomerat yang Dicampakkan / Bab 146 Takkan Pernah Menyerah

Share

Bab 146 Takkan Pernah Menyerah

“Burhan, jelaskan!” Makin kencang Wijaya berteriak.

Gina yang masih terkejut, mendekati Burhan. Dia gundang bahu pria itu sekerasnya.

“Ada apa ini? Kenapa Wijaya diseret seperti itu, Burhan?” protes Wijaya.

“Maafkan saya, Nyonya Gina,” sesal Burhan.

Tetapi pria itu justru menarik lengan Gina, menyeretnya paksa keluar dari rumah Hadi Wijaya.

Kini keduanya ditendang keluar. Persis seperti dua orang tidak berguna. Wijaya hendak melawan, namun Gina menahan. Dia menggeleng pada Wijaya, sebagai isyarat untuk menyuruh mantan suaminya itu berhenti.

“Sebaiknya kita pergi dari sini,” saran Gina.

“Tapi kita belum diberi penjelasan! Aku harus menuntut Burhan dengan perlakuan ini!” teriak Wijaya tak terima.

“Itu tidak akan menyelesaikan masalah,” Gina tetap menahan. “Kita harus pergi. Keluar dari sini. Dan memikirkan rencana selanjutnya,”

Wijaya menahan amarahnya, dengan menggigit bibir. Dia berkacak pinggang, masih kesal setengah mati dengan perlakuan Burhan. Harga dirinya tentu merasa tercoreng,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status