Share

Bab 114 Melamarmu

Gina terharu. Bukan nilai cincin berlian yang membuatnya hampir menitikkan air mata, tapi cara Damian melamar.

Saat masih bersama Wijaya, dia tidak pernah dilamar. Tapi mereka dijodohkan, yang mau tidak mau harus dia terima demi kelangsungan bisnis keluarga masing-masing.

Maka saat mendapatkan lamaran yang sederhana namun cukup mengejutkan ini, membuat Gina ingin menangis.

Dia bahagia. Sangat bahagia, hingga rasanya dia ingin memeluk Sean dan membagi kebahagiaannya.

‘Andaikan kamu masih disini, apakah kamu akan ikut bahagia, Sean?’ jerit Gina dalam hati.

“Gina?” Damian kebingungan, karena Gina justru menangis bukannya tersenyum senang. “Kamu tidak suka?” tanyanya memastikan.

“Aku bahagia,” Gina menggeleng sambil menangis. “Aku … aku teringat akan Sean. Seandainya dia disini, pasti dia akan menyukaimu,” isaknya pedih.

Gina masih menangis keras. Sembari menutup wajah, dia memegang dadanya yang sesak. Penuh beban, atas kerinduannya yang tak pernah padam pada Sean, sang anak.

Damian buru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status