Share

Bab 113 Berlian Pear

“Ayo cepetan dimakan, Tasya. Sebentar lagi Papa berangkat,” bujuk Sari, karena Tasya sama sekali tidak menyentuh sarapannya.

Anak kecil itu merenung, dengan dua lengan dilipat rapi di atas meja makan.

“Kamu kenapa?” Giliran sang kakek, Lukman, yang bertanya. “Nasi goreng buatan Oma nggak enak, ya?”

Tasya menggeleng. “Buatan Oma pasti enak,” timpalnya.

“Terus? Ayo makan, Papa sebentar lagi siap terus nganterin kamu ke sekolah,”

“Tasya nggak mau, Oma,” tolak Tasya, dengan nada lemah. “Tasya kangen sama Mama. Tasya juga pengen ketemu adik,”

Lukman dan Sari saling pandang. Keduanya tidak punya jawaban tepat atas permintaan Tasya.

“Sudah siap?” celetuk Damian, keluar dari dalam kamar dengan pakaian rapi.

Hari ini dia ada rapat bersama Ivan, membahas proyek baru series yang diadaptasi dari karyanya.

Tasya masih cemberut. Sementara Lukman dan Sari hanya memandangi Tasya dengan tatapan prihatin.

“Kenapa? Kok pada diem?” tanya Damian bingung.

“Tasya mau ketemu Mama, katanya. Dia juga kangen ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status