Share

Bab 115 Nama Anakku

Saking bahagianya, Eli sampai membungkam mulut. Dia benar-benar bahagia untuk sang putri satu-satunya. Apalagi dia sendiri pun juga tidak pernah dilamar dengan cara sangat berani layaknya Damian melamar Gina.

“Semuanya tergantung pada Gina,” sahut Leo Duran, mencoba bersikap tenang–dalam hati juga terharu. “Bagaimana menurutmu, Gin? Apa kamu menerima lamarannya?” tanya Leo saat menoleh pada Gina.

Gina tersenyum. Meski dia berusaha anggun dan tenang, namun semua orang yang duduk di meja makan tahu jika Gina bahagia.

Pelan-pelan wanita itu mengangguk. “Aku bersedia, Pa,” jawabnya lirih.

Semua berseru lega. Lamaran yang tidak formal, karena hanya dihadiri dua keluarga inti.

Meski begitu, Damian tetap berencana membuat acara lamaran yang baik untuk Gina. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk kekasihnya itu.

“Miss Bidadari,” panggil Tasya, setelah makan malam usai. Seluruh keluarga kini berkumpul di ruang tengah.

Gina menoleh. Lalu sedikit membungkuk untuk menyamakan kedudukan dengan Tas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status