“Halo, apa benar dengan Nona Yuna?” Orang di ujung telepon berbicara dengan bahasa Inggris yang lancar.Yuna mengangguk. “Benar.”“Begini, mengenai masalah pertunjukan supermodel di Paris kali ini, apa benar perusahaan Lisa menggunakan parfum yang diracik olehmu?” tanya orang di ujung telepon secara langsung.Yuna pun tertegun. “Dari mana kalian mendapatkan informasi ini?”Dapat terdengar kewaspadaan dari suara Yuna, orang tersebut menjawab dengan tersenyum, “Aku harap Nona Yuna jangan salah paham. Kami tidak punya niat jahat. Perkenalkan, kami dari Perusahaan Yarle. Perusahaan kami sangat tertarik dengan parfum buatanmu. Kami ingin membahas masalah kerja sama, apa Nona Yuna punya waktu?”“Perusahaan Yarle?”Bukankah mereka adalah perusahaan parfum nomor satu di dunia?“Iya, benar, kami dari Perusahaan Yarle. Kami bukan penipu. Kami benar-benar tertarik dengan parfummu. Apa Nona Yuna punya waktu untuk membahas lebih lanjut?” Sepertinya orang di ujung telepon bisa menebak apa yang sedan
Anggota Perusahaan Yarle sungguh tidak menyangka Yuna akan langsung menolak tawaran mereka. Dia pun terbengong sejenak, lalu bertanya, “Nona Yuna, bagaimana kalau kamu dengar harga tawaran kami dulu?”Nilai yang ditawarkan sangatlah menggoda. Dia percaya Yuna tidak akan menolaknya.Namun, Yuna malah tidak tertarik untuk mendengarnya. “Nggak usah. Nggak peduli berapa banyak uang yang kalian keluarkan, aku juga nggak bakal menjualnya. Terima kasih atas tawaran Perusahaan Yarle. Sampai jumpa!”Selesai berbicara, Yuna langsung mengakhiri panggilan. Namun, orang di ujung telepon langsung berkata, “Nona Yuna, jujur kami sangat mengagumi parfum seri kali ini. Tapi aku harap kamu paham, meski seseorang sangat berbakat, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Perusahaan kami bisa menyediakan platform untuk kamu. Sepengetahuan kami, kondisimu di Indonesia tidak tergolong bagus. Kamu bahkan belum pasti bisa menekuni industri ini lagi.”“Mengenai masala
Yuna tidak kepikiran dengan alasan di balik perbuatan Edward. Dia lalu mengikuti pihak kepolisian untuk ke kantor polisi.Pihak kepolisian juga jelas dengan latar belakang orang yang menyokong Yuna. Jadi, saat masalah masih belum bisa dipastikan, mereka bersikap sungkan terhadap Yuna. Polisi membawanya ke dalam ruangan, lalu menyeduh secangkir teh untuk Yuna, baru mulai melakukan interogasi.“Nona Yuna, sekarang Tuan Edward sudah mengakui masalah penyogokan yang telah dia lakukan terhadapmu. Dia membenarkan bahwa Nona Yuna sudah menambahkan kandungan terlarang ke dalam parfum Victory. Apa benar semuanya seperti yang dikatakan Tuan Edward?”“Aku tidak pernah melakukannya,” jawab Yuna, “Aku juga tidak kenal sama dia. Lebih tepatnya, setelah aku dituntut oleh Kusumo Group, aku baru kenal dengan lelaki yang bernama Edward itu.”“Kalau kamu tidak pernah melakukannya, kenapa dia bisa mengakuinya? Apa ada dendam di antara kalian?”Kenyataannya, pihak kepolisian memang tidak mendapatkan bukti
Edward sudah menang!Kali ini, taruhan Edward benar-benar sudah menang. Dia akan baik-baik saja! Dia pasti akan baik-baik saja!Di aula kantor polisi, tampak Logan mengenakan setelan jas yang sangat rapi. “Aku datang untuk menjamin Edward sekalian untuk membuat laporan.”“Laporan? Apa yang ingin kamu laporkan?” tanya petugas kepolisian dengan mengerutkan keningnya. Dia merasa Kusumo Group tidak ada habis-habisnya.“Aku ingin melapor Wakil CEO, Cecilia. Dia telah mengancam Edward untuk membuat bukti palsu.”Para polisi bertukar pandang merasa sangat terkejut.…Tak lama kemudian, Edward dibawa keluar oleh polisi. Dia tersenyum ketika melihat Logan.Ketika Yuna keluar dari ruang interogasi, kebetulan dia melihat mereka berdua, Yuna pun terbengong.Setelah dipikir-pikir, semuanya sangat wajar. Logan sudah bergabung dengan Kusumo Group. Wajar kalau mereka berdua bisa bersama. Hanya saja, tiba-tiba terlintas sesuatu di benak Yuna. Sepertinya dia mengerti dengan apa yang terjadi.“Nona Yuna,
Yuna memang memiliki kesan tidak begitu bagus terhadap Cecilia. Hanya saja, Logan juga bukanlah lelaki baik-baik.“Ternyata seperti ini.” Yuna berlagak memahaminya, lalu tersenyum pada Edward. “Hubungan Keluarga Kusumo rumit sekali, ya.”Edward pun terdiam.Kemudian, Yuna mengalihkan tatapannya ke diri Logan, berjalan maju selangkah. “Apa peranmu dalam masalah ini? Peran utama? Peran pembantu? Atau pahlawan penegak keadilan?”“Aku juga baru mengetahui masalah ini setelah menyelidiki barang bukti. Aku nggak ingin orang-orang yang tidak bersalah terlibat dalam masalah ini. Aku tahu kamu punya prasangka buruk terhadapku. Tapi percayalah, semua masalah ini direncanakan oleh Cecilia.”“Betul! Betul!” balas Edward sambil mengangguk.Semua gara-gara wanita itu. Jika bukan karena dia, Edward juga tidak mungkin akan hidup dengan begitu menderita, tidak mungkin merasakan hidup sengsara di balik jeruji besi. Semuanya gara-gara dia! Gara-gara dia!“Mungkin iya, mungkin bukan.” Yuna tersenyum. “Tap
Cecilia mengira ada kabar terbaru, dia segera mengangkat panggilan. Begitu panggilan diangkat, raut wajahnya langsung berubah. “Apa katamu?”“Kenapa?” Menyadari keanehan dari ekspresi Cecilia, Daniel segera maju untuk bertanya, “Ada kabar Beny ….”Cecilia tidak menjawab, melainkan membanting ponselnya dengan kuat. “Berengsek!”Ini pertama kalinya Cecilia tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia tidak pernah kehilangan kendali hingga membanting ponselnya seperti ini. Bahkan, terlihat ekspresi putus asa di wajahnya.“Cecilia, ada apa?” tanya Tania dengan penuh hati-hati.“Anak yang kamu … heh!” Tiba-tiba Cecilia tersenyum membuat jantung Tania berdegup semakin kencang. Tania kembali bertanya, “Apa maksudmu?” Tania spontan melirik ke arah Daniel.Hanya saja, Daniel menatap mereka berdua dengan kebingungan. “Cecilia, apa maksudmu?”Cecilia tidak mengulanginya lagi. Dia hanya menatap ibunya dengan tatapan kacau, kesal, dan benci.Tatapan Cecilia lagi-lagi mengagetkan hati Tania. Tania ingin
Sebelumnya Daniel masih tidak jelas dengan maksud ucapan Cecilia. Hanya saja, dia dapat mendengar kalimat terakhir dengan sangat jelas. Dia pun merasa sangat kaget.Tania menggerakkan bibirnya hendak mengatakan sesuatu. Namun, dia mengerti semua penjelasannya sudah tidak berarti lagi.“Tadi kata Cecilia, kamu punya putra? Sejak kapan kamu punya putra?” tanya Daniel dengan kedua mata tertuju pada diri Tania.“Kalau aku bilang, semua itu masalah sebelum kita saling kenal, apa kamu akan marah?” Rahasianya sudah terbongkar. Tania juga tidak ingin menyembunyikannya lagi. Dia duduk, lalu bertanya dengan ekspresi santai.“Sebelum kita saling kenal? Bagus, bagus sekali! Tania, kamu memang hebat. Bisa-bisanya kamu merahasiakan masalah ini selama bertahun-tahun, aku bahkan nggak tahu apa-apa. Kamu masih punya berapa banyak putra lagi? Mereka semua anak siapa-siapa saja? Pantas saja, banyak yang bilang tidak boleh menikah dengan wanita di dalam dunia hiburan. Ternyata ucapan itu ada logikanya. Ba
Daniel yang sudah berumur itu ditendang hingga menjerit minta ampun. “Tolong! Tolong!”Namun, tidak ada satu pun yang melangkah maju. Logan bersama anggotanya sudah menguasai kendali. Para pembantu di rumah juga tidak bisa melakukan apa-apa.Setelah ditendang berkali-kali dan emosi sudah sedikit mereda, Logan baru menghentikan aksinya.Tania tidak bergerak sama sekali. Dia mengompres wajahnya dengan handuk dingin sambil menatap Daniel dengan dingin. Tatapannya bagai sedang melihat orang asing saja.Logan duduk di sofa dengan terengah-engah. Dia menggerakkan tangannya mengisyaratkan anggotanya untuk menuangkan minuman untuknya. Begitu minuman disuguhkan, Logan langsung meneguknya sampai tak bersisa.Logan tidak pernah merasa sepuas sekarang. Selama beberapa tahun ini, dia terus menahan amarahnya. Akhirnya dia bisa melampiaskannya hari ini. Puas! Puas sekali!“Kamu baik-baik saja, ‘kan?” tanya Logan sambil menatap ibunya.Tania masih belum merespons ketika melihat kedatangan Logan tadi.
“Aku kurang tahu juga, makanya kubilang ada yang aneh di sana.”“Apa mungkin … Fred sudah mulai melancarkan kudetanya?”Namun itu juga sepertinya tidak mungkin. Andaikan dia melakukan kudeta, seharusnya Rainie nggak sampai ikut terlibat karena dia juga ada di kubunya Fred.“Itu nggak mungkin!”Tiba-tiba mereka melihat Ross menuruni tangga menuju ke tempat mereka. Entah sudah berapa lama dia di sana dan berapa banyak percakapan yang dia dengar. Dia mendatangi Brandon dan Shane, lalu mengulangi ucapannya, “Fred nggak mungkin kudeta!”“Kamu tahu dari mana dia nggak kudeta?” tanya Shane, meski sebenarnya dia sendiri pun setuju dengan Ross.“Di kedutaan masih ada anak buahku. Kalau memang terjadi kudeta, aku pasti sudah dikasih tahu. Pekerjaan di sana masih berjalan seperti biasa, tapi … Fred memang melakukan sesuatu yang mencurigakan. Pegawai di sana sudah dua hari nggak ngelihat dia. Kabarnya Fred cuma kasih perintah ke mereka untuk melakukan sesuatu, tapi habis itu dia nggak kelihatan la
Saat Brandon pulang ke rumahnya, dia melihat Shane sedang menunggu di ruang tamu sambil memegang ponselnya.“Kamu kenapa?” tanya Brandon.“Nggak normal.”“Apanya yang nggak normal.”“Rainie.”“Rainie, nggak normal gimana maksudnya? Dia ada bilang apa ke kamu?”“Dia nggak ada bilang apa-apa! Dia juga nggak angkat teleponku.”“Kamu bilang dia nggak normal cuma karena dia nggak jawab telepon kamu. Teori dari mana lagi itu?”“Kalau biasanya di nggak angkat telepon itu wajar, tapi barusan aku coba telepon dia sampai berkali-kali dan nggak diangkat juga. Dia bahkan nggak balas lewat chat. Yang lebih penting lagi, au baru bilang ke dua bakal kasih resep obat itu dalam waktu dua hari. Dia mau banget resep obat itu, rasanya nggak mungkin dia mengabaikan aku. Makanya aku rasa ada sesuatu yang nggak beres di sini.”“Jangan-jangan … dia sadar kalau dia ditipu sama kamu. Dia tahu kalau kamu nggak berhasil dihipnotis, jadi dia nggak mau angkat teleponnya.”“Nggak mungkin! Kalau dia sadar, dia pasti
Ratu meremas seprai ranjang dan baru melepasnya setelah beberapa saat. Dia pun kembali berbaring dan menghela napas panjang, seakan-akan ingin membuang pikiran negatif yang ada di kepalanya jauh-jauh. Seraya menatap plafon, sang Ratu berkata lirih, “Yuna gimana?”“Dia baik-baik saja. Dia sedang menunggu untuk jadi badan yang baru untuk Yang Mulia. Saya sudah merawat Yang Mulia dengan baik, jadi tenang saja!”“Badan baru? Fred, di mana badan barumu? Apa kamu sudah mencari orang yang cocok untuk kamu?”“... Yang Mulia ngomong apa? Saya masih cukup muda! Eksperimen kali ini adalah untuk Yang Mulia!”“Memang kamu masih cukup muda sekarang, tapi berapa lama itu bisa bertahan? Kamu pintar sekali ya. Selama ini kamu selalu ngomong apa pun yang kamu lakukan semuanya demi aku, padahal kamu cuma menjadikan aku sebagai objek percobaan!”“Saya ….”MulanyaFred ingin membantah tuduhan itu, tetapi dia tiba-tiba malah tertawa. Suara tawanya pelan di awal, tetapi lama kelamaan makin kencang sampai terb
“Ya, Yang Mulia. Ada apa?”“Kamu masih belum jawab aku. Gimana kalau eksperimennya nggak berjalan sesuai rencanamu?”“Pasti berhasil, aku jamin!” kata Fred seraya menepuk tangan sang Ratu seperti sedang membujuk anak kecil. Akan tetapi sang Ratu tidak membalas. Dia hanya menatap Fred dengan datar seperti sedang menonton sebuah tayangan yang membosankan.“Baiklah … kalau eksperimennya gagal, masih ada satu solusi, tapi sayangnya Yang Mulia nggak akan bisa melihat itu!”“Jadi kamu masih punya rencana cadangan? Sudah kuduga, kamu memang menyembunyikan sesuatu dariku.”“Bukankah setiap orang pasti punya rahasia yang mereka simpan untuk diri sendiri, Yang Mulia? Tapi apa pun itu, percayalah padaku. Semua yang aku lakukan selalu memprioritaskan Yang Mulia.”“Apa rencana cadanganmu itu?”“Itu ...,” Fred sempat ragu sesaat. Jelas dia tidak ingin membeberkan rencananya kepada orang lain, khususnya sang Ratu. “Yang Mulia nggak perlu tahu. Kalau Yang Mulia selamat, berarti eksperimennya berhasil
Karena semuanya terjadi begitu mendada, tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi sebenarnya. Setelah Fred mengatur semuanya sesuai dengan rencananya, dia pergi ke kamar di mana sang Ratu berada. Dia mengutus orang kepercayaannya untuk berjaga, menjamin supaya kondisi kesehatan Ratu tetap prima. Namun dua hari terakhir tiba-tiba kondisinya memburuk.Awalnya Fred bahkan curiga sang Ratu bersekongkol dengan Yuna karena mereka berdua sama-sama jatuh sakit. Namun setelah dipikirkan lagi, mereka tidak punya alasan yang cukup meyakinkan untuk itu. Terlebih lagi mereka berdua juga sudah tidak berada di tempat yang sama. Tidak mungkin mereka bisa berkomunikasi dalam bentuk apa pun.Begitu masuk, Fred melihat Ratu yang terbaring lemas di atas ranjang. Dia menghampiri sang Ratu, membungkukkan badannya dan berkata dengan santun. “Yang Mulia? Yang Mulia?”Kelopak mata Ratu terlihat ada sedikit pergerakan, tetapi dia tidak membuka matanya entah karena memang tidak kuat, atau karena dia tidak ingin
Rainie duduk di pojokan seorang diri, berpikir mengapa Fred melakukan ini, dan mengapa dia mengumumkannya secara mendadak. Fred sendiri tahu ini terlalu mendadak, tetapi mau bagaimana lagi. Tubuh sang Ratu terus melemah dan sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi.Sejak awal Fred sudah tahu kalau kondisi kesehatan sang Ratu kurang baik, makanya dia mau menyelesaikan eksperimennya secepat mungkin, dan mencari tubuh pengganti yang sehat secara fisik. Tetapi dia malah menemui masalah yang berkepanjangan sampai detik ini. Sementara itu kesehatan sang Ratu terus memburuk. Meski sudah diobati oleh sekelompok dokter terpercaya pun, yang namanya penuaan memang tidak bisa dicegah. Organ-organ tubuhnya kian melemah. Proses penuaan yang dialami oleh sang Ratu membuat Fred ketakutan. Sekarang dia masih cukup sehat, tetapi sebentar lagi dia juga akan memasuki usia tua dan tubuhnya juga pasti perlahan akan ikut melemah.Semua orang sama di hadapan hidup dan mati. Tidak ada seorang pun yang bisa me
Saat Rainie bilang begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Fred langsung berubah menjadi serius.“Ikut aku!” katanya.Rainie terus berjalan mengikuti Fred, mereka masih berada di lantai yang sama, tetapi mereka masuk ke sebuah ruangan lain. Selagi Rainie menutup kembali pintu ruangan itu, Fred duduk dan bertanya padanya, “Obat yang tadi kamu bilang itu maksudnya obat yang bisa bikin badan jadi nggak kelihatan?”“Iya! Tadi aku baru dapat kabar, kemungkinan dalam dua hari ini aku bisa dapat resepnya. Bukanya aku nggak mau kerja di lab, tapi aku takut kelewatan informasi penting.”“HP-mu ada di sini,” kata Fred. “Kalau ada apa-apa, aku bakal kasih tahu kamu segera.”“Tapi …,” Rainie berhenti sejenak dan melanjutkan dengan nada bicara yang pelan, “Cuma aku yang bisa mengendalikan pikirannya. Dia cuma mendengar perintahku. Aku takut kalau bukan aku, nanti bakal berpengaruh ke hipnotisnya. Bisa saja dia jadi sadar dan aku gagal dapat resepnya.”“Rainie, kamu sudah berani mengancamku, ya?”Se
“….”Berbagai macam protes dapat mereka dengar di sana. Rianie juga mengernyit tidak menyangka dia akan dipanggil secara tiba-tiba begini. Namun, Fred mengangkat kedua tangannya meminta mereka semua untuk tetap tenang, lalu dia berbicara, “Karena eksperimen ini sangat rumit dan mudah terjadi kesalahan, jadi mulai sekarang kalian semua harus bersiap-siap yang baik. Alasan lainnya … aku pernah bilang aku paling nggak suka dikhianati, dan orang yang bermulut ember. Jadi untuk menjamin keberhasilan eksperimen ini, tolong kerja sama dari kalian semua. Tapi jangan khawatir, soal kebutuhan dasar seperti makan dan minum pasti sudah kusiapkan. Tapi dengan syarat, semua perangkat komunikasi akan kusita sebentar!”Begitu Fred selesai berbicara, langsung ada orang yang maju dan menyerahkan semua barang bawaannya. Ponsel Rainie juga tentunya disita. Sebenarnya, sebelum ini pun, semua yang masuk ke lab tidak diperkenankan untuk membawa perangkat komunikasi apa pun, jadi kebanyakan yang disita kali i
Taka lama setelah Rainie menutup telepon, orang yang diutus oleh Fred datang memanggilnya, meminta dia untuk pergi ke lab. Panggilan yang terkesan terburu-buru membuat Rainie sedikit cemas apa mungkin terjadi sesuatu di sana.Apakah Rainie tidak memiliki ambisinya sendiri? Tentu ada. Jika dia berhasil membuat obat menghilang itu dan bisa menggunakan hipnotisnya dengan lebih baik, dia tidak perlu bergantung kepada Fred lagi. Selama Rainie memiliki dua hal itu, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak perlu takut untuk mengelilingi dunia lagi.Rainie tidak pernah tertarik dengan iming-iming kehidupan abadi. Di matanya, kehidupan abadi hanyalah impian kosong. Kalaupun menemukan satu orang lagi yang cocok, intinya mereka tetaplah dua orang yang berbeda, bagaimana mungkin bisa berpindah menjadi satu tubuh yang sama? Dengan teknologi yang maju seperti sekarang pun, donor organ saja masih bisa menunjukkan adanya gejala ketidakcocokkan, apalagi mentransfer jiwa yang abstrak.Namun tentu R