Daniel yang sudah berumur itu ditendang hingga menjerit minta ampun. “Tolong! Tolong!”Namun, tidak ada satu pun yang melangkah maju. Logan bersama anggotanya sudah menguasai kendali. Para pembantu di rumah juga tidak bisa melakukan apa-apa.Setelah ditendang berkali-kali dan emosi sudah sedikit mereda, Logan baru menghentikan aksinya.Tania tidak bergerak sama sekali. Dia mengompres wajahnya dengan handuk dingin sambil menatap Daniel dengan dingin. Tatapannya bagai sedang melihat orang asing saja.Logan duduk di sofa dengan terengah-engah. Dia menggerakkan tangannya mengisyaratkan anggotanya untuk menuangkan minuman untuknya. Begitu minuman disuguhkan, Logan langsung meneguknya sampai tak bersisa.Logan tidak pernah merasa sepuas sekarang. Selama beberapa tahun ini, dia terus menahan amarahnya. Akhirnya dia bisa melampiaskannya hari ini. Puas! Puas sekali!“Kamu baik-baik saja, ‘kan?” tanya Logan sambil menatap ibunya.Tania masih belum merespons ketika melihat kedatangan Logan tadi.
“Dia itu anak kamu dengan lelaki ini, tapi aku bukan. Jadi, kami bukan kakak beradik!” Logan menunjuk hidungnya sendiri, lalu berkata, “Lagi pula, meskipun kami itu saudara kandung, semuanya juga mesti diperhitungkan dengan jelas, apalagi sekarang kami bukan saudara kandung.”“Papa kalian memang berbeda, tapi aku yang sudah melahirkan kalian. Apa kalian nggak bisa berhubungan dengan rukun dan saling bekerja sama?”Tania tidak ingin melihat pertikaian di antara kedua anaknya. Dia melanjutkan, “Lagi pula, kalau kamu mencelakai Cecilia, memangnya kamu bisa mendapatkan perusahaan dan semua yang kamu inginkan? Jangan lupa, Kusumo Group milik Keluarga Kusumo, sedangkan kamu bukan bermarga Kusumo. Kamu kira kamu bisa mendapatkannya dengan mudah?”Raut wajah Logan spontan berubah. Dia berusaha mempertahankan senyumnya, lalu berkata, “Coba kamu lihat, bahkan kamu sendiri juga merasa aku bukan anggota keluargamu. Jadi, atas dasar apa kamu suruh aku bekerja sama dengan kalian? Asal kamu tahu, ben
Ketika mendengar anaknya sedang dikendalikan oleh Logan, Daniel langsung kehilangan akal sehatnya. “Kamu … apa yang kamu lakukan terhadap Edward?”“Ckck!” Logan tersenyum. “Ternyata putramu memang lebih penting, ya. Bukannya aku sudah bilang, asalkan kamu menuruti kemauanku, mereka akan baik-baik saja!”Logan sungguh berterima kasih terhadap Cecilia yang sudah mendidik banyak orang yang berguna. Satu-satunya kesalahan yang dilakukan Cecilia adalah dia mengira semua bawahannya akan setia kepadanya. Entah sejak kapan ada begitu banyak orang setia di dunia ini? Zaman sekarang ini, semuanya membicarakan “keuntungan”. Asalkan keuntungan yang diberikan cukup menggiurkan, semuanya bukanlah masalah.Kusumo Group telah mengalami perombakan besar-besaran dalam satu malam. Siapa pun tidak menyangka, peperangan internal perusahaan sangatlah sengit. Saat eksekutif perusahaan tidak tahu hendak berpihak di sisi mana, tiba-tiba Logan langsung menduduki posisi penting.Logan mendapatkan banyak dukunga
Brandon tidak menyelesaikan omongannya langsung mengecup bibir Yuna. Dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.Yuna terlalu sibuk. Saking sibuknya, dia sudah beberapa hari tidak menghangatkan hati Brandon. Setiap kali melihat Yuna pulang dengan letih, Brandon pun merasa sakit hati dan tidak tega untuk menyiksanya lagi.Namun sekarang, ketika melihat Yuna yang begitu energik, Brandon tidak bisa menahan hasratnya lagi.“Brandon, jangan …. Menjengkelkan sekali. Aku sudah hampir terlambat ….”Hawa hangat seketika memenuhi seisi ruangan.Mengenai pesawat? Biarkan saja!Entah sudah berapa lama, Yuna membalikkan tubuhnya. Dia tahu sudah saatnya dirinya untuk bangun. Hanya saja, tubuhnya terasa pegal-pegal dan tidak bertenaga sama sekali.Tetiba, ada tangan yang memeluk pinggang Yuna dari belakang ….Yuna merasa kesal langsung menepis tangan Brandon. Hanya saja, telapak tangan Brandon malah menempel di depan perutnya, lalu memijatnya dengan perlahan.“Aku sudah hampir ketinggalan pesawat,” ka
Cecilia sungguh tidak habis pikir. Dia tidak menyangka dirinya akan kalah di tangan orang itu. Awalnya Cecilia mengira semuanya berada di bawah kendalinya. Satu-satunya hal yang berada di luar kendalinya hanyalah masalah Om Beny saja. Siapa sangka … Cecilia akan dikhianati oleh tangan kanannya sendiri.Dengan dipisahkan oleh selembar meja, Tania duduk di hadapan Cecilia. Meski baru beberapa hari saja, Tania malah kelihatan menua belasan tahun. Bahkan, ubannya juga sudah kelihatan.“Cecilia ….” Mata Tania memerah dan agak membengkak. Dia terlihat sangat muram.“Sepertinya kamu sangat gembira melihat aku seperti ini?” Cecilia tersenyum, lalu berkata, “Sekarang anak kesayanganmu bisa memberimu hidup bahagia. Kelak, kamu bisa mengandalkannya. Rupanya kamu sama saja dengan Papa, kalian hanya memprioritaskan anak laki-laki kalian saja. Sebenarnya, ngapain kamu melahirkan aku?”Cecilia kembali tersenyum menyeringai. “Ternyata semua ini salah aku terlalu bodoh dan terlalu polos. Aku kira kamu
Baru saja Cecilia membahas masalah Beny, Tania pun menyela, “Om Beny ada di tangannya.”“Apa?” Cecilia memalingkan kepalanya. Tampak keterkejutan di wajahnya. Cecilia sungguh tidak percaya. “Nggak … nggak mungkin.”“Serius, dia sudah mengakuinya. Sekarang, Olivia dan Edward juga ada di tangannya. Perusahaan juga sudah jatuh ke tangannya. Aku … aku juga nggak tahu harus berkata apa lagi.”Tania memang tidak begitu ikut campur dengan masalah Kusumo Group. Hanya saja, ketika melihat putranya mengambil alih Kusumo Group, Tania juga merasa sedikit tidak rela.“Bukan.” Cecilia merenung sambil menggeleng. “Dari masalah di rumah sakit, aku paham Om Beny bukanlah orang yang gampang untuk dikendalikan. Dia sudah menciptakan jebakan ini dari awal. Dia pura-pura sakit, lalu menyuruh Tante Laura untuk bersandiwara bersamanya. Mana mungkin dia akan berhasil diancam oleh Logan? Mana mungkin dia mengizinkan orang luar mengendalikan Kusumo Group?”Bahkan Cecilia sendiri juga kesulitan untuk mendapatkan
Saat Edward melihat ayahnya, dia merasa agak gembira. Mungkin Edward sudah beberapa hari tidak bertemu dengan ayahnya. Yang paling penting adalah dia merasa sangat sengsara dalam beberapa hari ini.“Papa ….”Sebenarnya Daniel merasa kesal, tapi ketika melihat putranya yang menjadi begitu kurus, Daniel tidak tega untuk memarahinya. Dia terpaksa memendam kekesalannya, lalu duduk di sofa. “Ke mana kamu selama beberapa hari ini?”“Aku diculik. Papa, aku diculik sama Logan.”“Ternyata dia lagi!” Daniel menghela napas panjang. Meskipun semuanya sudah diduga oleh Daniel, ketika mendengar ucapan dari mulut putranya, Daniel tetap merasa kesal.Sewaktu Cecilia membawa Logan untuk bergabung dengan Kusumo Group, Daniel sempat menentangnya. Bagaimanapun, riwayat hidup orang ini tidak begitu bagus. Hanya saja, Daniel tidak berpikir terlalu panjang.Bahkan, Daniel hampir percaya dengan rumor asmara Logan dan Cecilia yang beredar luas di perusahaan. Setelah dipikir-pikir, mana mungkin Cecilia akan men
“Kekuasaan kepalamu!” dengus Daniel, lalu melanjutkan, “Kusumo Group sudah berdiri selama bertahun-tahun dan beranggotakan banyak karyawan. Mana mungkin mereka semua akan tunduk pada Logan, apalagi para perintis perusahaan. Sekarang mereka memang tidak berkomentar, tapi mereka semua pasti tidak bisa menerimanya. Asalkan aku buka suara, aku yakin aku berkesempatan untuk menguasai Kusumo Group lagi!”Ketika mendengar ucapan Daniel, kedua mata Olivia langsung berbinar-binar. Hanya saja, setelah dipikir-pikir, dia tidak bisa memercayai ucapan Daniel lagi. “Benarkah? Aku lihat kamu sudah bekerja keras selama beberapa tahun ini, tapi Kusumo Group masih belum menjadi milikmu. Sekarang semuanya sudah jatuh ke tangan Logan. Apa kamu yakin bisa merampasnya?”“Sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Waktu itu, masih ada Kak Beny.”“Memangnya Kak Beny sudah mati?”“Dia menghilang. Sepertinya dia sudah diculik sama Logan. Oh ya, lapor polisi!”Daniel merasa masalah ini masih ada kemungkinan lain la
Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub
Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid
Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge
Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian
Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang
Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka
“Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen
Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama
Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta