Share

Bab 840

Penulis: Awan
“Ngapain aku tangkap dia?!” Cecilia mendengus, lalu melanjutkan, “Kamu juga jangan terlalu panik. Aku yakin dia akan segera ditemukan.”

“Benarkah?” Kedua mata Daniel berbinar-binar. Dia sudah terbiasa mengandalkan dan memercayai putrinya.

“Polisi akan segera mencarinya. Kalau dia menghilang, polisi tentu akan mencarinya sampai ketemu. Jadi, kamu nggak usah khawatir, tunggu saja!” ucap Cecilia sambil mengambil sebuah dokumen.

Hanya saja, mana mungkin Edward tidak merasa panik?

“Sudahlah! Kalau kamu nggak bersedia untuk mencarinya, aku akan pergi mencarinya!” Daniel berjalan meninggalkan ruangan kantor. Dia kelihatan lebih pucat dari sebelumnya.

Ketika Daniel berjalan keluar ruangan, kebetulan Logan hendak memasuki ruangan dan hampir saja menabraknya.

“Ada apa dengannya?”

“Nggak kenapa-napa,” balas Cecilia dengan santai, “Ke mana saja kamu selama dua hari ini? Aku nggak bisa melihat batang hidungmu.”

“Sumpah, aku sedang membantu menangani masalah Bu Cecilia!” ucap Logan dengan tersenyum
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 841

    “Asalkan kamu menjalankan tugasmu dengan baik, aku pasti tidak akan melupakan bagianmu!” ucap Cecilia degan dingin. Dia melirik Logan sekilas, lalu tampak dia sedang memainkan penanya. Tiba-tiba Cecilia kepikiran. “Oh ya, Edward hilang. Apa kamu tahu masalah ini?”Logan mengangkat kepalanya. “Hah? Nggak tahu! Hilang? Kenapa bisa hilang? Jangan-jangan dia disembunyikan papamu?”“Dia memang disuruh nggak boleh keluar rumah, tapi tadi aku dengar dia sudah menghilang. Papa curiga semua itu adalah ulahku.” Cecilia mengerutkan keningnya. Jika bukan Logan, kenapa Edward bisa menghilang?“Kamu curiga sama aku? Ngapain aku tangkap bocah itu? Sekarang dia sedang diincar sama polisi. Nggak ada untungnya bagi aku untuk menangkapnya!”“Tapi kenyataannya sudah terjadi sesuatu sama dia. Orang yang dicurigai adalah aku.” Cecilia merebut pena dari tangan Logan. “Kamu utus anggotamu untuk mencarinya. Siapa tahu kita bisa mengetahui keberadaannya? Kalau ada kabar, ingat segera hubungi aku.”“Ngapain cari

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 842

    Hanya saja, saldo di dalam rekening Yuna tidaklah sedikit. Dia juga tidak mengecek setiap rekeningnya. Apa lagi, Yuna sudah lama tidak menggunakan rekening ini. Dia sendiri juga tidak jelas dengan saldo di dalam rekening ini. Sebab, Yuna juga tidak menggunakan fasilitas SMS.Jadi, Yuna tidak tahu jika ada yang mentransfer uang ke rekeningnya.“Uang sebesar ini? Kamu nggak tahu?” Polisi menunjuk-nunjuk bukti transfer. Dia merasa Yuna sedang berbohong.“Uang ini memang bukan jumlah kecil, tapi aku nggak menganggapnya,” ucap Yuna dengan tersenyum, “Aku sudah lama menjadi peracik aroma. Aku memang nggak mendapatkan banyak uang, tapi uangku juga tidak sedikit. Dengan kemampuanku saat ini, tidaklah sulit bagiku untuk menghasilkan uang ini.”“Memang bukan hal sulit bagimu. Asalkan kamu memerintah bawahanmu untuk menaruh obat ke dalam parfum, kamu pun bisa mendapatkan uang banyak!”Bukti yang dipegang pihak kepolisian memang tidak menguntungkan Yuna. Hanya saja, banyak kecurigaan di dalamnya.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 843

    Bukti yang dikumpulkan pihak kepolisian tidak tergolong kuat. Kusumo Group memang telah memberikan tekanan, hanya saja Uniasia juga tidaklah gampang untuk dihadapi. Kali ini, Brandon datang mengurus prosedur untuk menjamin Yuna.Di sepanjang perjalanan, mereka berdua tidaklah berbicara. Dapat terlihat ekspresi muram di wajah Brandon. Sepertinya dia sudah emosi kali ini.Sebenarnya wajar kalau Brandon marah. Hanya saja, kenapa dia tidak berbicara dan hanya memendamnya?Yuna menggenggam salah satu tangannya, lalu berkata, “Aku baik-baik saja.”Yuna mengintip Brandon sekilas. Dia tidak membalas, melainkan hanya membalikkan tangannya untuk menggenggam tangan Yuna.“Aku baik-baik saja. Coba kamu lihat sendiri, bukannya aku baik-baik saja? Aku cuma dipanggil untuk diinterogasi saja. Mereka juga nggak punya bukti kuat untuk menahanku,” ujar Yuna dengan perlahan, “Mereka sudah membuat jebakan yang sangat besar, sayangnya jebakannya kurang bagus. Mereka seharusnya mengatur aku untuk berhubungan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 844

    Di rumah sakit.Laura tidak merasa kaget dengan kedatangan Cecilia. Dia hanya menghela napas, lalu berkata, “Cecilia, apa mesti begini?”“Tante, untuk apa kamu berbuat seperti ini?” tanya Cecilia sambil tersenyum.“Umur Om Beny-mu sudah tidak panjang lagi. Apa kamu sudah tidak bersabar lagi?”“Bukannya aku nggak bersabar, tapi masalah perusahaan sangat mendesak. Sekarang banyak urusan perusahaan yang tertunda. Tanpa jabatan resmi, aku kesulitan dalam mengelola perusahaan.” Cecilia tersenyum. “Tante, kalau ditotalkan, nilai saham Om Beny dan Tante sekitar 55%, ‘kan? Gimana kalau kalian alihkan saham kalian kepadaku? Lagi pula, nggak ada gunanya kalian menyimpannya. Aku berjanji akan menggunakan saham kalian dengan baik.”“Kamu bukan hanya ingin memegang kendali dalam perusahaan saja, kamu bahkan ingin merebut saham dari tangan kami. Cecilia, sejak kapan kamu jadi begitu serakah?”“Kenapa Tante berbicara seperti ini? Bukankah kita itu satu keluarga? Kalau Kak Yohanes masih hidup, aku jug

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 845

    Berhubung ada dua pemegang saham di dalam kamar, Tania juga tidak boleh bersikap kasar. Dia juga khawatir nama baiknya akan tercemar nantinya.Cecilia tidak menyangka Tante Laura yang biasanya tidak banyak berkomentar itu bisa sehebat ini. Jangan-jangan semua ini adalah maksud Om Beny?Tiba-tiba Cecilia melirik Beny yang berbaring di atas ranjang. Apa mungkin pasien yang begitu lemas masih bisa memikirkan masalah bisnis?“Nona Cecilia, kamu pulang dulu. Bentar lagi pengacara akan segera datang untuk melakukan verifikasi,” ucap Yose dengan serius.“Jangan-jangan kamu nggak percaya dengan kami berdua?” Felix yang berada di samping pun bersuara.“Mana mungkin? Kalian tergolong senior di perusahaan. Aku sangat percaya sama kalian. Hanya saja, aku merasa kondisi tubuh Om Beny lagi nggak bagus. Entah pikirannya lagi jernih atau nggak? Aku khawatir surat wasiat itu nggak efektif nantinya.”Belum sempat Cecilia menyelesaikan omongannya, Yose pun berkata, “Kamu tenang saja! Kami akan suruh dokt

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 846

    Cecilia melihat ke sisi cermin. Dia merasa penampilannya sudah cukup menawan.Ketika tiba di lantai yang dituju, Cecilia segera menyimpan lipstiknya, bergegas ke tempat tujuannya.Bel ditekan beberapa kali, pintu pun baru dibuka. Louis berdiri di dalam dengan rambut yang masih basah dan jubah mandi yang agak longgar. Sepertinya dia baru selesai mandi.Si lelaki menatap Cecilia dengan tatapan tajam bagai seekor macan yang ingin melakukan penyergapan saja. Entah kenapa Cecilia tiba-tiba merasa agak gugup.Cecilia memang pintar dalam menyusun rencana. Hanya saja, dia tidak pernah mengalami hal seperti ini. Wajar kalau dia merasa agak gugup saat ini.“Kamu?” Louis menyipitkan matanya. Sepertinya dia tidak menyangka Cecilia akan datang ke sini dan … pada saat seperti ini.“Iya, aku!” Cecilia tersenyum, lalu mendorong Louis masuk ke dalam kamar. Setelah itu, pintu kamar pun ditutup.“Kenapa? Apa kamu nggak senang melihatku?” Cecilia langsung duduk di sofa. Dia mengangkat kepalanya untuk meli

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 847

    “Kamu pesan anggur?” ucap Louis ketika melihat ada pelayan mengantar botol anggur.“Bukankah akan lebih indah kalau ada anggur yang menemani kita di malam yang indah ini!” Setelah berdiri, Cecilia mengambil botol anggur dari tangan Louis. Kemudian, dia mengambil dua gelas untuk menuangkannya. “Demi kerja sama kita, bersulanglah!”Mereka sudah bersulang. Hanya saja, Louis masih tidak meneguknya. Dia hanya menatap Cecilia dengan datar. “Sejak kapan aku setuju untuk bekerja sama sama kamu?”“Jangan bercanda lagi! Bukankah kita sudah janji sebelumnya? Tuan Louis, coba kamu pikir dengan baik, aku bisa membawa keuntungan buat kamu.” Cecilia tertegun sejenak, lalu menyesap anggur, baru melanjutkan, “Sepengetahuanku, Tuan Louis tidaklah disayang dalam keluargamu? Sekarang kamu sudah memperbesar masalah peracik aroma. Jangan-jangan kamu benar-benar ingin kehilangan sokongan dari keluargamu? Menjadi anak telantar?”Louis menatap Cecilia dengan tajam.“Jujur saja, aku sudah lama menjadi anak tela

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 848

    “Tuan Louis ….” Cecilia meletakkan gelas anggurnya, lalu jatuh ke dalam pelukan Louis. “Jangan pikirkan lagi! Selain aku, kamu nggak punya pilihan yang lebih bagus lagi! Yang paling bagus sudah ada di pelukanmu!”Cecilia mengeluarkan jarinya untuk menoel hidung Louis. Dia tersenyum lebar dengan sedikit mabuk.Salah satu tangan Louis terus memeluk Cecilia agar dia tidak terjatuh. Louis menundukkan kepalanya melihat wajah wanita ini.Sejujurnya, wanita ini memang cantik. Hanya saja, Louis tidak tenang untuk memasukkan “siluman ular” ke dalam rumahnya.Melihat bibir delima semakin mendekat, tiba-tiba Louis memalingkan kepalanya untuk mengelak.Cecilia terbengong. Dia tidak menyangka Louis akan menolak ciumannya. Apa di dunia ini ada lelaki yang tidak tergoda dengan wanita?“Kamu sudah mabuk, pulanglah!” ucap Louis.“Kenapa?” tanya Cecilia dengan mengedipkan matanya.Saat ini, Louis malah merasa Cecilia agak kasihan. Dia menghela napas, mengangkat gelas anggur, baru meneguknya. “Kamu nggak

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2333

    Di antara mereka justru Nathan yang begitu tidak berisik. Dia tidak menangis atau merengek, dan dengan patuhnya dituntun menuju meja operasi.Yuna merasa sakit dan sedih melihat Nathan yang masih sangat muda harus melalui semua ini. Dia hanyalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan dia hadapi, dan tidak sadar bahwa selama ini dia hanya dianggap sebagai bahan percobaan oleh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab.Tanpa alasan yang jelas dia dirampas dari kedua orang tuanya untuk waktu yang lama. Bukan hanya tidak bisa pulang lagi ke rumahnya, dia bahkan harus menerima kematian dengan cara yang tragis.“Ratu, jangan!” kata Yuna kepada Ratu dengan suara lantang. “Kamu tahu seberapa besar risiko eksperimen ini. Mana mungkin kita biarkan eksperimennya tetap dijalankan. Cepat hentikan eksperimen ini sekarang juga!”Fred yang sudah berada di atas meja operasi juga mengangguk. Baru kali ini dia memiliki pendapat yang sama dengan Yuna. Dia berkata, “Benar! Benar! Eksperim

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2332

    Mana mungkin Fred mau mati begitu saja sebagai bahan percobaan dari eksperimen yang bahkan belum sepenuhnya rampung ini? Ya, dia tahu jelas kalau eksperimen ini masih belum sempurna dan persentase keberhasilannya juga sangat rendah. Sebelumnya dia begitu berani dan ngotot karena yang menjadi subjek percobaannya bukan dia. Tetapi kalau posisinya ditukar dia yang menjadi subjeknya, jelas dia tidak berani.“Sudahlah, nggak perlu juga aku bertanya,” ujar sang Ratu tersenyum. “Ayo mulai!”Seiring dengan seruan perintahnya yang datar itu, anak buahnya langsung maju mengamankan Fred dan membawanya ke meja operasi.“Nggak! Jangan—” Fred menjerit. “Yang Mulia nggak bisa begini! Aku masih dibutuhkan untuk menjalankan eksperimen ini. Kamu juga masih membutuhkanku. Yang Mulia nggak bisa melakukan ini padaku!”“Tadi kamu nggak bilang begini,” kata sang Ratu tersenyum sinis. “Memangnya ada apa? Apa eksperimennya terlalu menakutkan? Bukannya kamu tadi dengan yakinnya bilang kalau persentase keberhasi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2331

    Hampir semua orang yang hadir di sana syok ketika sepasang orang dewasa dan anak kecil itu masuk.“Nathan!” seru Yuna histeris. Betapa kagetnya dia akhirnya menemukan Nathan yang selama ini dia cari-cari di tempat iin. Sudah lama sekali Yuna mencari dan ingin menolongnya, tetapi usahanya selama ini tidak ada hasil. Yuna bahkan sampai kehabisan akal harus bagaimana lagi dia bisa menyelamatkan Nathan, tetapi tak disangka-sangka ternyata malah bertemu di situasi yang aneh ini.Ketika mendengar suara Yuna dan bertemu secara langsung, Nathan sangat bahagia dan tersenyum, dan dengan gayanya yang santun dia menyapa, “Tante Yuna!”“Kamu masih kenalin Tante!” Dengan penuh semangat Yuna ingin berlari memeluknya, tetapi dia lupa kalau tubuhnya masih terikat ke kursi.“Iya!” jawab Nathan mengangguk, tetapi dia dia berjalan menghampiri Yuna. Yuna juga menyadari, meski bisa bebas berjalan, tangan Nathan sedang digenggam oleh seseorang sehingga dia tidak bisa berkeliaran.Dengan ekspresi terheran-her

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2330

    Hanya saja sedetik kemudian, bagai air yang menyiram habis percikan harapan yang tersisa, sang Ratu berkata, “Kalau kamu memang masih setia padaku, kamu pasti nggak keberatan untuk melakukan satu hal lagi, bukan?”“.…”Fred merasakan firasat buruk menghantuinya, tetapi dia tetap memberanikan diri untuk bertanya, “Apa … apa itu?”“Gimana kalau kamu yang gantikan aku jadi percobaan R10 ini? Kita lihat apa benar-benar berhasil seperti yang kamu bilang atau nggak.”“Yang Mulia … aku ….”Bahkan Yuna juga kaget mendengarnya dan secara spontan melirik ke arah sang Ratu. Dia melihat wajah sang Ratu menyunggingkan seulas senyum tipis.“Haha, nggak berani? Bukannya kamu bilang kamu setia padaku dan rela melakukan apa saja? Kenapa sekarang malah takut?”“Bukan itu!” bantah Fred seraya menggertakkan giginya. “Bukannya nggak berani, tapi Yang Mulia tahu sendiri eksperimen ini membutuhkan kontrol yang ketat. Waktu itu aku sampai lari ke sana kemari demi mencari tubuh pengganti untuk Yang Mulia. Aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2329

    Rainie segera menghentikan langkahnya dan berpikir apa mungkin Yuna menyadari niatnya untuk melarikan diri? Namun di situ Yuna haya menatapnya dingin dan kembali berfokus kepada Fred.“Kamu sudah dari awal menemukan tubuh penggantimu dan mempersiapkan jalan keluar untuk kamu sendiri. Fred, kamu sudah merencanakan semuanya dengan sangat matang, luar biasa! Kamu bahkan sudah membuat rencana jangka panjang mencari pengganti yang kecil supaya kamu punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Benar, ‘kan?” kata Yuna.Rona wajah Fred memucat, tetapi dia masih tetap mati-matian menyangkal, “Omong kosong! Terserah kamu mau bilang apa. Ratu sudah nggak percaya padaku lagi. Dia cuma percaya apa yang keluar dari mulut kamu!”“Aku omong kosong atau memang tepat sasaran, kamu sendiri yang paling tahu!” balas Yuna.Mendengar itu, Rainie mulai menyadari sesuatu. Kata-kata Yuna terdengar agak aneh, tetapi anehnya Rainie dapat memahami apa yang dia sampaikan. Lantas dengan keterkejutan di wajah dia menatap Y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2328

    Jelas-jelas dia sudah menguasai segala. Jelas-jelas sebentar lagi dia akan berhasil. Tinggal satu langkah terakhir saja untuk mewujudkan impiannya, tetapi tiba-tiba semua itu hancur berkeping-keping dan tak bersisa!“Oke, sandiwaranya cukup sampai di sini. Sekarang waktunya penutupan! Padahal aku sudah kasih kamu kesempatan, tapi sayang kamu nggak menghargainya dengan baik. Kamu pasti mau mengkhianatiku! Fred, aku benar-benar kecewa sama kamu,” ucap sang Ratu dengan penuh rasa penyesalan. Sang Ratu masih merasa kasihan pada Fred dan ingin memaafkannya. Mau bagaimanapun, Fred sudah melayaninya selama bertahun-tahun dan melakukan tugasnya dengan baik sebagaimana sebilah pedang tajam yang dapat menebas apa pun dengan efisien. Sayangnya, pedang ini memiliki pemikirannya sendiri, bahkan sampai tega untuk menyerang pemiliknya dan berniat untuk menggantikannya. Mau setajam apa pun pedang itu, pada akhirnya tetap harus dihancurkan.“Yang Mulia salah paham. Aku selalu bilang eksperimen ini untu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2327

    “Salahmu itu kamu terlalu sombong!” kata sang Ratu. Dia lalu perlahan bangkit dengan kedua tangan bertopang ke pegangan yang ada di kedua sisinya. Auranya kini terlihat berbeda dari yang biasa. Fred kaget melihat perubahan aura sang Ratu. Dan di momen itu dia juga menyadari satu hal.“Badanmu sehat-sehat saja?! Jadi selama ini kamu cuma pura-pura sakit?! Jadi semua ini cuma tipuan. Kamu sebenarnya nggak sakit sama sekali!”“Benar. Kalau nggak begitu, kamu nggak mungkin mempercepat eksperimen ini?”Sang Ratu tersenyum begitu ramah dan hangat, tetapi di mata Fred senyuman itu lebih terasa seperti sindiran kepadanya yang menusuk dalam sampai ke tulang.“Mana mungkin! Ini mustahil bisa terjadi!” kata Fred. Dia masih tidak bisa menerima fakta kalau selama ini dialah yang dipermainkan. Dia sudah bertahun-tahun mencurahkan hatinya menyiapkan semua rencananya, tetapi di detik ini dia malah menyadari kalau itu semua hampa. Rencananya sudah sejak lama diketahui oleh sang Ratu. Fred tidak rela da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2326

    “Nggak cuma disini, bahkan di luar sana pun sudah banyak orang pemerintahan yang mendukung saya. Yang Mulia tenang saja, pokoknya semua urusan kenegaraan serahkan saja ke saya. Yang Mulia bisa menikmati hidup,” kata Fred seraya tersenyum membeberkan ambisinya, yang juga secara terang-terangan mengakui semua perbuatannya selama ini.“Oh ya? Coba kasih tahu aku ada siapa saja yang mendukung kamu?”“Ada apa, Yang Mulia? Apa Yang Mulia mau menghabisi semua pendukung saya? Sayang sekali, saya nggak akan kasih kesempatan ke Yang Mulia untuk itu. Lagi pula untuk apa? Padahal tadi semuanya lancar-lancar saja. Yang Mulia cukup terima operasi dan eksperimen ini dengan baik-baik, dan Yang Mulia bisa menikmati keberhasilan dari semua ini, bukan? Kenapa Yang Mulia harus melawan dan membuat keributan. Lihat … Yang Mulia coba lihat apa yang sudah Anda perbuat sampai mereka semua menertawakan Anda! Baiklah, kalian semua bawa mereka pergi, dan jangan kasih siapa pun masuk lagi ke tempat ini. Tanpa peri

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2325

    Dengan penuh rasa percaya diri Fred menjawab, “Tentu saja! Yang Mulia jangan khawatir. Eksperimen kali ini ….”Sayangnya belum selesai Fred berbicara, tba-tiba sang Ratu tertawa dengan begitu aneh. “Baguslah! Kalau memang kamu seyakin itu, aku nggak perlu khawatir lagi!”“Tentu saja, Yang Mulia. Jangan takut!”Betapa kagetnya Fred ternyata semuanya berjalan dengan lancar. Mulanya dia berpikir Ratu pasti akan mati-matian menolak, tetapi ternyata dia malah setuju. Benar saja, sang Ratu masih sangat percaya kepadanya. Namun … sesaat kemudian Fred melihat ada sekumpulan orang yang masuk ke dalam.“Siapa yang kasih kalian masuk? Keluar sana!” serunya.Namun mereka hanya diam saja di tempat dan berdiri mengelilingi Fred.“Kalian nggak dengar perintahku? Anak buah siapa kalian! Kalian sudah nggak mau hidup lagi? Cepat keluar dari sini!”“Justru mereka masih ingin hidup, makanya mereka ada di sini,” kata sang Ratu.“Hah? Oh jadi mereka ini anak buah Yang Mulia?!”Sang Ratu tidak menjawab, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status