Ketika kepikiran ucapan Laura tadi, api di dalam hati Daniel semakin berkobar lagi. Cecilia oh Cecilia, kamu memang hebat!Hal pertama yang dipikirkan Daniel adalah langsung pulang ke rumah. Dia segera memarkirkan mobilnya, lalu bergegas memasuki rumah.“Di mana Cecilia?” jerit Daniel dengan keras. Dia ingin meminta penjelasan dari Cecilia.“Kamu lagi ngapain?” Tania berjalan keluar sambil memegang secangkir teh lemon yang baru diseduhnya. “Galak sekali! Cecilia lagi nggak ada di rumah. Ngapain kamu cari Cecilia?”“Ngapain? Putrimu memang berbakti sekali!”Lantaran tidak berhasil bertemu dengan Cecilia, amarah di hati Daniel dilampiaskan ke diri Tania. Dia langsung menampar Tania.“Plak!” Tamparan mendadak ini membuat Tania terbengong di tempat. Dia tidak sempat mengelak, bahkan cangkir teh di tangannya pun jatuh dan hancur berkeping-keping.Tamparan kuat itu tak hanya membuat Tania kaget, wajahnya juga membengkak. Hanya saja, dia tidak menangis dan merengek, dia malah menatap Daniel d
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?” Daniel menyipitkan matanya. Dia tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya. Daniel memang beranggapan seperti itu selama bertahun-tahun ini.“Hehe!” Tania tersenyum sinis, lalu menyindir, “Sepertinya kamu memang sangat menyayangi Cecilia. Jelas-jelas kamu tahu Cecilia sangat kompeten, tapi kamu tetap nggak bersedia untuk serahkan kekuasaan kepadanya. Cecilia bisa menjabat di posisi sekarang juga murni mengandalkan dirinya sendiri. Apa yang sudah kamu berikan kepadanya? Kamu hanya selalu memikirkan anak harammu saja! Kamu nggak sisain apa-apa untuk Cecilia. Apa kamu pernah berpikir bagaimana masa depan Cecilia?”Tidak pernah ada yang mengatakan ucapan seperti ini kepada Daniel. Daniel pun terbengong beberapa saat. “Cepat atau lambat dia akan menikah! Setelah dia menikah nanti, dia bukan lagi anggota Keluarga Kusumo, mana mungkin dia mewarisi harta kita!”“Aku sudah pernah mengatakan masalah ini sama kamu. Siapa suruh dia itu anak perempuan
Sambil berbicara, Daniel mengambil tangan Tania untuk menepuk wajahnya.Tania langsung menyingkirkan tangan Daniel, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Kamu lagi ngapain? Apa kamu nggak sadar kalau kamu sudah tua?! Daniel, jujur saja, aku nggak senang dengan keberadaan wanita dan anak kamu di luar sana. Nggak ada satu pun wanita yang bisa lapang dada untuk berbagi suami dengan wanita lain. Tapi, aku juga bukan wanita yang berhati sempit. Kamu kira gara-gara cemburu, aku akan melakukan hal yang merugikan perusahaan?”Ketika berbicara sampai di sini, hati Daniel pun sudah luluh. Dia langsung mengepalkan kedua tangannya untuk memijit pundak Tania. “Iya, iya, iya, benar apa kata istriku. Aku terlalu gegabah, aku memang berengsek, makanya aku baru bisa mencurigai Cecilia.”“Tapi Tania … sekarang Kak Beny dan Kak Laura sudah terbawa emosi. Mereka nggak bersedia untuk keluarin stempel. Aku juga nggak bisa memaksa mereka. Apa yang harus aku perbuat? Hari ini sewaktu aku pergi menjenguk
Rasa curiga di hati Daniel masih belum sepenuhnya tersingkirkan. Daniel mengambil parfum OIivia untuk melakukan pengujian. Hasilnya, ternyata memang ada masalah dengan kandungan parfum itu!Pada saat ini, peracik aroma masih belum ditemukan. Bukan hanya tidak ditemukan, bahkan diketahui bahwa peracik aroma itu adalah peracik aroma gadungan. Dia bukanlah peracik aroma unggul yang dikatakan Edward.Nama peracik aroma internasional yang asli bernama Charly, sedangkan nama peracik aroma yang direkrut Kusumo Group bernama Charlie. Sebenarnya penipuan level rendah seperti ini tidaklah sedikit di dalam negeri. Hanya saja, ini adalah pertama kalinya ada yang menyamar dengan identitas peracik aroma terunggul.Edward bisa mengenal peracik aroma itu juga karena rekomendasi temannya. Dia bahkan telah menghabiskan banyak uang untuk merekrutnya. Edward pun tidak sekali pun curiga dengan sosok lelaki bule berambut pirang itu.Sebenarnya Edward juga pernah menyelidikinya, memang terdapat banyak pengh
“Perusahaan kita tergolong sangat besar. Pasti banyak rival bisnisnya. Tapi berhubung parfum kita yang bermasalah, itu seharusnya ulah rekan bisnis satu bidang!”“Rekan bisnis satu bidang ….”“Pa, ini jebakan dari rekan bisnis satu bidang!”…Masalah besar dalam Kusumo Group membuat Asosiasi Peracik Aroma disibukkan dengan masalah zat terlarang di dalam parfum. Alhasil, mereka pun tidak memfokuskan perhatian mereka ke diri Yuna.Awalnya, Yuna mengira masalah ini akan berakhir sampai di sini. Sebab, masalah lisensi kerja masih menjadi bahan perdebatan.Tidak ada yang namanya lisensi kerja di luar negeri sana, regulasi itu dibuat sendiri oleh Asosiasi Peracik Aroma. Konon katanya, tanpa lisensi kerja, Yuna pun tidak bisa menjadi peracik aroma. Semuanya terdengar sangat konyol.Profesi peracik aroma bukan hanya masalah selembar lisensi, tetapi juga bersangkutan dengan bakat.Bakat adalah hal yang paling ajaib dan tidak dapat didefinisikan. Padahal jumlah orang berbakat tidaklah banyak, ta
“Gimana kalau sampai asosiasi juga menekan Uniasia?” tanya Yuna.“Emm ….” Stella terbengong sejenak. “Nggak mungkin!”Perusahaan Uniasia sangatlah besar. Mana mungkin mereka takut dengan sebuah Asosiasi Peracik Aroma?Yuna melirik Stella dengan tersenyum. “Kamu kira Asosiasi Peracik Aroma itu hanya sebuah perkumpulan rakyat biasa?”“Konon katanya ada banyak peracik aroma terkenal di dalam negeri di dalam Asosiasi Peracik Aroma. Kalau mereka bekerja sama untuk menekan kita, produksi parfum kita juga akan terkena dampaknya. Di dalam asosiasi itu juga ada direktur dan eksekutif lainnya, kamu kira hanya peracik aroma saja?”Sebenarnya juga terdapat banyak orang-orang yang berkekuasaan tinggi di dalam Asosiasi Peracik Aroma. Itulah sebabnya mereka memiliki otoritas tinggi, bisa memberlakukan regulasi … bahkan bisa memberhentikan seseorang sesuka hati mereka.Itulah alasannya kenapa Yuna begitu tidak menyukai Asosiasi Peracik Aroma. Sebab, asosiasi itu sudah kehilangan hakikatnya.Namun sete
Stella segera memasuki rumah untuk mengambil peralatan. Ketika dia mengantarkan wadah yang dibutuhkan Yuna, tampak Yuna sedang memotong tunas muda itu dengan sangat hati-hati, lalu menaruhnya ke dalam wadah. Jumlah tunas itu tidaklah banyak, tapi dapat tercium aroma yang agak istimewa.“Emm … wanginya cukup spesial.” Stella kembali menciumnya.“Barang bagus, ‘kan?” Yuna terlihat bangga. “Hati-hati, jangan merusak barang kesayanganku. Oh ya, sebentar lagi kita akan memulai pekerjaan kita.”Yuna sudah menunggu selama berhari-hari demi menunggu tunas ini. Jika tidak ada yang salah dengan idenya, seharusnya mereka akan menciptakan parfum beraroma istimewa.…Kantor Asosiasi Peracik Aroma terletak di sebuah kompleks besar di Kota Johar. Louis sedang membaca postingan hangat, lalu membaca surat pemberhentian yang dibuat atas nama Asosiasi Peracik Aroma. Surat pemberhentian ini masih belum dipublikasikan sebab Louis sedang menunggu …. Dia sedang menunggu balasan dari Yuna.Hingga saat ini, Yu
Louis menggeserkan kakinya untuk menjauhi kaki Cecilia, lalu berkata, “Jujur saja, Nona Cecilia, hadiahmu ini sungguh mengejutkanku.”“Bagaimana kalau kamu lihat dulu baru berkomentar?” Cecilia mengeluarkan ponselnya sambil tersenyum. Kemudian, dia memperlihatkan ponselnya di hadapan Louis.Louis melirik sekilas, lalu menyadari ada surat tuntutan yang berisi, Yuna dicurigai sebagai dalang di balik kasus parfum Kusumo Group. Dia telah bersekongkol dengan Edward.“Kamu yakin bisa menuntutnya dengan alasan ini? Gimana kalau dia tuntut kamu telah memfitnahnya?” Louis mengerutkan keningnya, lalu bertanya dengan santai.“Sebelumnya Yuna juga pernah memiliki riwayat jelek. Kasus waktu itu memang sudah diselesaikan oleh Uniasia. Tapi jika kasus ini diungkit kembali, sepertinya orang-orang bakal percaya kalau masalah ini adalah ulah dia! Lagi pula, bukannya Asosiasi Peracik Aroma juga merasa dia tidak seharusnya menjadi seorang peracik aroma? Dia bahkan nggak punya lisensi kerja.”Cecilia senga
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat