Tubuh empuk bersandar di tubuh Louis. Cecilia juga tidak langsung berdiri. Salah satu tangannya menindih di depan dada Louis. Louis menariknya, lalu mencubit dagu Cecilia memaksa untuk menatap matanya. “Coba kamu beri tahu aku, apa keuntungan yang aku dapat kalau aku bekerja sama denganmu?”“Yuna akan takluk sama kamu!” Tenaga tangan yang mencubit dagu Cecilia agak kuat. Dia merasa agak sakit, hanya saja dia tidak mengekspresikannya sedikit pun, melainkan berkata dengan tersenyum, “Jangan-jangan bukan ini yang kamu inginkan?”Jika bukan ingin menaklukkan Yuna, Louis pasti sudah menekannya, untuk apa menunggu sampai sekarang.Jelas sekali, Yuna adalah wanita yang keras kepala. Padahal dia telah dituntut oleh banyak peracik aroma, dia tetap saja tidak melakukan respons apa-apa.“Sekarang dia disokong oleh Uniasia. Kalau kali ini Tuan Louis bekerja sama denganku, memberinya tekanan lagi, Yuna pasti tidak akan bisa bertahan lagi. Bahkan, Brandon juga akan terkena getahnya. Pada saat itu,
Kerja keras selama beberapa hari ini akhirnya telah membuahkan hasil. Yuna memegang sebuah botol kecil dengan penuh hati-hati, seolah-olah sedang memegang barang yang tak ternilai harganya. Sementara ini, Stella juga terlihat sangat bersemangat. Dia merasa aroma ini sangat wangi. Bahkan seluruh studio juga sudah dipenuhi dengan aroma istimewa ini.Aroma ini adalah aroma yang belum pernah ditemukannya. Lebih tepatnya, aroma ini adalah perpaduan dari beberapa bahan wewangian. Setelah dicium-cium, dapat tercium aroma tanaman yang elegan dan menenangkan.Meski hanya berhasil mengekstrasi sebotol kecil minyak esensial, tapi jumlah bahan ini sudah cukup untuk tema seri kali ini. “Stella, simpan botol ini di tempat yang sejuk. Kita lanjutkan pekerjaan selanjutnya,” pesan Yuna sambil melepaskan sarung tangan. Selanjutnya, dia ingin melihat data laboratorium, hasilnya sangat memuaskan. Yuna duduk di depan komputer untuk mengirim email, lalu menghubungi Lisa, “Sepertinya barang yang kamu mau b
“Kamu dicurigai bersangkutan dengan masalah kriminal perusahaan. Mohon ikut kami!” Polisi yang bertanya tadi menjelaskan dengan serius.“Kriminal perusahaan?” Yuna mengerutkan keningnya tidak mengerti apa maksudnya. “Apa Asosiasi Peracik Aroma menuntutku dengan alasan tindak kriminal perusahaan?”Jika benar seperti ini, tindakan Asosiasi Peracik Aroma sungguh lucu.Polisi menggeleng. “Bukan Asosiasi Peracik Aroma. Sekarang Kusumo Group menuntutmu karena dicurigai telah bersekongkol dengan Manajer Kusumo Group, Edward Kusumo. Kalian dicurigai telah menambahkan bahan terlarang ke dalam parfum. Jadi, mohon kerja samanya!”Sebenarnya sikap polisi sudah tergolong sangat sungkan. Biasanya, mereka juga tidak akan menjelaskan alasannya, langsung menyeret tersangka ke kantor polisi.Yuna merasa sangat kaget. “Siapa? Ed siapa?” Yuna bahkan tidak mengingat nama yang diucapkan polisi tadi. Manajer Kusumo Group? Siapa?“Kita bicarakan lagi di kantor polisi. Mohon kerja samanya!” Polisi mengeluarkan
Berbeda dengan Daniel yang begitu emosi, Cecilia malah terlihat sangat santai.Cecilia kembali duduk di bangku kerjanya. Tampak banyak dokumen yang menumpuk di atas mejanya. Belakangan ini telah terjadi begitu banyak masalah di perusahaan. Selain beberapa eksekutif, Cecilia pun memegang kuasa yang paling besar.Hanya saja, beberapa eksekutif itu adalah para pemegang saham yang biasanya hanya ikut rapat dalam pembagian dividen. Mereka juga tidak peduli dengan masalah perusahaan.Cecilia duduk di tempat dengan riasan yang sangat indah, hanya saja wibawanya sudah berbeda saat ini. Hanya saja, dia tidak tahu di mana perbedaannya. Hanya saja, perbedaan itu membuat Daniel merasa tidak tenang.“Cecilia, kamu mesti beri aku satu penjelasan. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?! Kenapa? Kenapa kamu malah menyeret Edward?!” tanya Daniel dengan emosi.Cecilia melirik Daniel sekilas dan tidak berbicara. Dia kembali menundukkan kepalanya lanjut membaca dokumennya. Dia menandatangani dokumen, lalu mel
“Cecilia, jadi semua yang kamu bilang sebelumnya itu … kamu lagi bohongi aku?” tanya Daniel dengan suara gemetar, “Sejak awal kamu memang nggak berencana untuk membantu Edward? Kamu memang ingin menghancurkan Edward … bukan, semua ini jebakanmu?”Tiba-tiba Cecilia tersenyum sambil berkata, “Masalah seperti ini tergantung pandanganmu. Siapa suruh Edward merampas semua yang seharusnya adalah milikku? Aku juga nggak berdaya!”“Bagus! Bagus sekali!” Jawaban Cecilia langsung membuat Daniel putus asa. Salah satu tangannya menopang sofa, lalu duduk di sofa dengan perlahan. “Aku sungguh tidak menyangka putri kesayanganku malah bisa menggunakan intrik seperti ini. Kamu bahkan sudah membohongiku!”“Pa, masih banyak yang tidak kamu ketahui!” ucap Cecilia dengan tersenyum sinis. “Aku sudah melakukan banyak kontribusi untuk perusahaan, semua orang juga mengakui kemampuan dan bakatku. Tapi kamu malah tidak bisa melihatnya. Hanya ada putra bodohmu itu di dalam matamu. Hanya gara-gara dia itu anak lak
Setelah terdiam beberapa saat, tiba-tiba Daniel menengadah kepalanya sambil tertawa terbahak-bahak. “Bagus, bagus sekalI! Kamu memang putri kesayanganku! Papa nggak salah menilaimu!”Melihat sikap Daniel, Cecilia juga tidak meladeninya. Jika Cecilia tidak berbuat seperti ini, sepertinya dirinya yang akan dijebloskan ke penjara.Tiba-tiba ponsel Daniel berdering. Dia sudah kehilangan semangatnya. Dia pun mengangkat panggilan dengan perlahan, “Halo, aku ….”Belum sempat memperkenalkan diri, Daniel langsung berteriak, “Apa???”“Apa kamu yakin sudah cari ke semua tempat? Apa kamu sudah meneleponnya?!” jerit Daniel sambil berdiri. Tatapannya langsung tertuju pada diri Cecilia.Cecilia juga melihat Daniel dengan kebingungan.“Oke, aku sudah tahu. Kamu jangan panik dulu. Jangan, jangan lapor polisi. Kamu tunggu dulu ….”Selesai mengakhiri panggilan, Daniel menggenggam ponselnya sambil melihat Cecilia. “Apa yang sudah kamu lakukan terhadap Edward?”Cecilia tidak mengerti maksud pertanyaan Dani
“Ngapain aku tangkap dia?!” Cecilia mendengus, lalu melanjutkan, “Kamu juga jangan terlalu panik. Aku yakin dia akan segera ditemukan.”“Benarkah?” Kedua mata Daniel berbinar-binar. Dia sudah terbiasa mengandalkan dan memercayai putrinya.“Polisi akan segera mencarinya. Kalau dia menghilang, polisi tentu akan mencarinya sampai ketemu. Jadi, kamu nggak usah khawatir, tunggu saja!” ucap Cecilia sambil mengambil sebuah dokumen.Hanya saja, mana mungkin Edward tidak merasa panik?“Sudahlah! Kalau kamu nggak bersedia untuk mencarinya, aku akan pergi mencarinya!” Daniel berjalan meninggalkan ruangan kantor. Dia kelihatan lebih pucat dari sebelumnya.Ketika Daniel berjalan keluar ruangan, kebetulan Logan hendak memasuki ruangan dan hampir saja menabraknya. “Ada apa dengannya?”“Nggak kenapa-napa,” balas Cecilia dengan santai, “Ke mana saja kamu selama dua hari ini? Aku nggak bisa melihat batang hidungmu.”“Sumpah, aku sedang membantu menangani masalah Bu Cecilia!” ucap Logan dengan tersenyum
“Asalkan kamu menjalankan tugasmu dengan baik, aku pasti tidak akan melupakan bagianmu!” ucap Cecilia degan dingin. Dia melirik Logan sekilas, lalu tampak dia sedang memainkan penanya. Tiba-tiba Cecilia kepikiran. “Oh ya, Edward hilang. Apa kamu tahu masalah ini?”Logan mengangkat kepalanya. “Hah? Nggak tahu! Hilang? Kenapa bisa hilang? Jangan-jangan dia disembunyikan papamu?”“Dia memang disuruh nggak boleh keluar rumah, tapi tadi aku dengar dia sudah menghilang. Papa curiga semua itu adalah ulahku.” Cecilia mengerutkan keningnya. Jika bukan Logan, kenapa Edward bisa menghilang?“Kamu curiga sama aku? Ngapain aku tangkap bocah itu? Sekarang dia sedang diincar sama polisi. Nggak ada untungnya bagi aku untuk menangkapnya!”“Tapi kenyataannya sudah terjadi sesuatu sama dia. Orang yang dicurigai adalah aku.” Cecilia merebut pena dari tangan Logan. “Kamu utus anggotamu untuk mencarinya. Siapa tahu kita bisa mengetahui keberadaannya? Kalau ada kabar, ingat segera hubungi aku.”“Ngapain cari
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat