“Cecilia, jadi semua yang kamu bilang sebelumnya itu … kamu lagi bohongi aku?” tanya Daniel dengan suara gemetar, “Sejak awal kamu memang nggak berencana untuk membantu Edward? Kamu memang ingin menghancurkan Edward … bukan, semua ini jebakanmu?”Tiba-tiba Cecilia tersenyum sambil berkata, “Masalah seperti ini tergantung pandanganmu. Siapa suruh Edward merampas semua yang seharusnya adalah milikku? Aku juga nggak berdaya!”“Bagus! Bagus sekali!” Jawaban Cecilia langsung membuat Daniel putus asa. Salah satu tangannya menopang sofa, lalu duduk di sofa dengan perlahan. “Aku sungguh tidak menyangka putri kesayanganku malah bisa menggunakan intrik seperti ini. Kamu bahkan sudah membohongiku!”“Pa, masih banyak yang tidak kamu ketahui!” ucap Cecilia dengan tersenyum sinis. “Aku sudah melakukan banyak kontribusi untuk perusahaan, semua orang juga mengakui kemampuan dan bakatku. Tapi kamu malah tidak bisa melihatnya. Hanya ada putra bodohmu itu di dalam matamu. Hanya gara-gara dia itu anak lak
Setelah terdiam beberapa saat, tiba-tiba Daniel menengadah kepalanya sambil tertawa terbahak-bahak. “Bagus, bagus sekalI! Kamu memang putri kesayanganku! Papa nggak salah menilaimu!”Melihat sikap Daniel, Cecilia juga tidak meladeninya. Jika Cecilia tidak berbuat seperti ini, sepertinya dirinya yang akan dijebloskan ke penjara.Tiba-tiba ponsel Daniel berdering. Dia sudah kehilangan semangatnya. Dia pun mengangkat panggilan dengan perlahan, “Halo, aku ….”Belum sempat memperkenalkan diri, Daniel langsung berteriak, “Apa???”“Apa kamu yakin sudah cari ke semua tempat? Apa kamu sudah meneleponnya?!” jerit Daniel sambil berdiri. Tatapannya langsung tertuju pada diri Cecilia.Cecilia juga melihat Daniel dengan kebingungan.“Oke, aku sudah tahu. Kamu jangan panik dulu. Jangan, jangan lapor polisi. Kamu tunggu dulu ….”Selesai mengakhiri panggilan, Daniel menggenggam ponselnya sambil melihat Cecilia. “Apa yang sudah kamu lakukan terhadap Edward?”Cecilia tidak mengerti maksud pertanyaan Dani
“Ngapain aku tangkap dia?!” Cecilia mendengus, lalu melanjutkan, “Kamu juga jangan terlalu panik. Aku yakin dia akan segera ditemukan.”“Benarkah?” Kedua mata Daniel berbinar-binar. Dia sudah terbiasa mengandalkan dan memercayai putrinya.“Polisi akan segera mencarinya. Kalau dia menghilang, polisi tentu akan mencarinya sampai ketemu. Jadi, kamu nggak usah khawatir, tunggu saja!” ucap Cecilia sambil mengambil sebuah dokumen.Hanya saja, mana mungkin Edward tidak merasa panik?“Sudahlah! Kalau kamu nggak bersedia untuk mencarinya, aku akan pergi mencarinya!” Daniel berjalan meninggalkan ruangan kantor. Dia kelihatan lebih pucat dari sebelumnya.Ketika Daniel berjalan keluar ruangan, kebetulan Logan hendak memasuki ruangan dan hampir saja menabraknya. “Ada apa dengannya?”“Nggak kenapa-napa,” balas Cecilia dengan santai, “Ke mana saja kamu selama dua hari ini? Aku nggak bisa melihat batang hidungmu.”“Sumpah, aku sedang membantu menangani masalah Bu Cecilia!” ucap Logan dengan tersenyum
“Asalkan kamu menjalankan tugasmu dengan baik, aku pasti tidak akan melupakan bagianmu!” ucap Cecilia degan dingin. Dia melirik Logan sekilas, lalu tampak dia sedang memainkan penanya. Tiba-tiba Cecilia kepikiran. “Oh ya, Edward hilang. Apa kamu tahu masalah ini?”Logan mengangkat kepalanya. “Hah? Nggak tahu! Hilang? Kenapa bisa hilang? Jangan-jangan dia disembunyikan papamu?”“Dia memang disuruh nggak boleh keluar rumah, tapi tadi aku dengar dia sudah menghilang. Papa curiga semua itu adalah ulahku.” Cecilia mengerutkan keningnya. Jika bukan Logan, kenapa Edward bisa menghilang?“Kamu curiga sama aku? Ngapain aku tangkap bocah itu? Sekarang dia sedang diincar sama polisi. Nggak ada untungnya bagi aku untuk menangkapnya!”“Tapi kenyataannya sudah terjadi sesuatu sama dia. Orang yang dicurigai adalah aku.” Cecilia merebut pena dari tangan Logan. “Kamu utus anggotamu untuk mencarinya. Siapa tahu kita bisa mengetahui keberadaannya? Kalau ada kabar, ingat segera hubungi aku.”“Ngapain cari
Hanya saja, saldo di dalam rekening Yuna tidaklah sedikit. Dia juga tidak mengecek setiap rekeningnya. Apa lagi, Yuna sudah lama tidak menggunakan rekening ini. Dia sendiri juga tidak jelas dengan saldo di dalam rekening ini. Sebab, Yuna juga tidak menggunakan fasilitas SMS.Jadi, Yuna tidak tahu jika ada yang mentransfer uang ke rekeningnya.“Uang sebesar ini? Kamu nggak tahu?” Polisi menunjuk-nunjuk bukti transfer. Dia merasa Yuna sedang berbohong.“Uang ini memang bukan jumlah kecil, tapi aku nggak menganggapnya,” ucap Yuna dengan tersenyum, “Aku sudah lama menjadi peracik aroma. Aku memang nggak mendapatkan banyak uang, tapi uangku juga tidak sedikit. Dengan kemampuanku saat ini, tidaklah sulit bagiku untuk menghasilkan uang ini.”“Memang bukan hal sulit bagimu. Asalkan kamu memerintah bawahanmu untuk menaruh obat ke dalam parfum, kamu pun bisa mendapatkan uang banyak!”Bukti yang dipegang pihak kepolisian memang tidak menguntungkan Yuna. Hanya saja, banyak kecurigaan di dalamnya.
Bukti yang dikumpulkan pihak kepolisian tidak tergolong kuat. Kusumo Group memang telah memberikan tekanan, hanya saja Uniasia juga tidaklah gampang untuk dihadapi. Kali ini, Brandon datang mengurus prosedur untuk menjamin Yuna.Di sepanjang perjalanan, mereka berdua tidaklah berbicara. Dapat terlihat ekspresi muram di wajah Brandon. Sepertinya dia sudah emosi kali ini.Sebenarnya wajar kalau Brandon marah. Hanya saja, kenapa dia tidak berbicara dan hanya memendamnya?Yuna menggenggam salah satu tangannya, lalu berkata, “Aku baik-baik saja.”Yuna mengintip Brandon sekilas. Dia tidak membalas, melainkan hanya membalikkan tangannya untuk menggenggam tangan Yuna.“Aku baik-baik saja. Coba kamu lihat sendiri, bukannya aku baik-baik saja? Aku cuma dipanggil untuk diinterogasi saja. Mereka juga nggak punya bukti kuat untuk menahanku,” ujar Yuna dengan perlahan, “Mereka sudah membuat jebakan yang sangat besar, sayangnya jebakannya kurang bagus. Mereka seharusnya mengatur aku untuk berhubungan
Di rumah sakit.Laura tidak merasa kaget dengan kedatangan Cecilia. Dia hanya menghela napas, lalu berkata, “Cecilia, apa mesti begini?”“Tante, untuk apa kamu berbuat seperti ini?” tanya Cecilia sambil tersenyum.“Umur Om Beny-mu sudah tidak panjang lagi. Apa kamu sudah tidak bersabar lagi?”“Bukannya aku nggak bersabar, tapi masalah perusahaan sangat mendesak. Sekarang banyak urusan perusahaan yang tertunda. Tanpa jabatan resmi, aku kesulitan dalam mengelola perusahaan.” Cecilia tersenyum. “Tante, kalau ditotalkan, nilai saham Om Beny dan Tante sekitar 55%, ‘kan? Gimana kalau kalian alihkan saham kalian kepadaku? Lagi pula, nggak ada gunanya kalian menyimpannya. Aku berjanji akan menggunakan saham kalian dengan baik.”“Kamu bukan hanya ingin memegang kendali dalam perusahaan saja, kamu bahkan ingin merebut saham dari tangan kami. Cecilia, sejak kapan kamu jadi begitu serakah?”“Kenapa Tante berbicara seperti ini? Bukankah kita itu satu keluarga? Kalau Kak Yohanes masih hidup, aku jug
Berhubung ada dua pemegang saham di dalam kamar, Tania juga tidak boleh bersikap kasar. Dia juga khawatir nama baiknya akan tercemar nantinya.Cecilia tidak menyangka Tante Laura yang biasanya tidak banyak berkomentar itu bisa sehebat ini. Jangan-jangan semua ini adalah maksud Om Beny?Tiba-tiba Cecilia melirik Beny yang berbaring di atas ranjang. Apa mungkin pasien yang begitu lemas masih bisa memikirkan masalah bisnis?“Nona Cecilia, kamu pulang dulu. Bentar lagi pengacara akan segera datang untuk melakukan verifikasi,” ucap Yose dengan serius.“Jangan-jangan kamu nggak percaya dengan kami berdua?” Felix yang berada di samping pun bersuara.“Mana mungkin? Kalian tergolong senior di perusahaan. Aku sangat percaya sama kalian. Hanya saja, aku merasa kondisi tubuh Om Beny lagi nggak bagus. Entah pikirannya lagi jernih atau nggak? Aku khawatir surat wasiat itu nggak efektif nantinya.”Belum sempat Cecilia menyelesaikan omongannya, Yose pun berkata, “Kamu tenang saja! Kami akan suruh dokt