Share

Bab 76

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Valerie berdeham dan melegakan kerongkongannya sejenak kemudian berkata, “Maksudku, nggak ada yang salah dari komposisinya! Berarti semua ini bukan salahku!”

Setelah itu dia menatap penanggung jawab pabrik dan berkata, “Setiap barang yang dikeluarkan dari laboratorium pasti dibuat dengan ketat sesuai komposisi resep. Kalau ada kendala, seharusnya dari dulu sudah muncul, kenapa harus terjadi sekarang? Jadi seharusnya masalahnya bukan muncul dari tim laboratorium, pastinya dari kalian! Coba kamu cari tahu apakah campurannya yang salah.”

“Atau mungkin ada tahap yang keliru dari karyawan pabrik? Jangan bisanya melempar tanggung jawab saja!”

“Bu Valerie, jangan berbicara seperti itu, siapa yang sedang melempar tanggung jawab? Kami hanya menemukan masalah dan langsung melaporkannya pada Pak Logan secepat mungkin. Kami juga ingin sekali mengetahui penyebab dari masalah ini.”

“Sekarang kami juga sudah melakukan pengecekan dan seharusnya timbul dari minyak esensial. Kalau Ibu merasa nggak, Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nor Azah
Bosan.. bicara tentang kerjaan mulu adegan romantisnya sedikit banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 77

    Saat perjalanan pulang, Logan meminta Valerie untuk mengumpulkan seluruh karyawan yang ada di laboratorium. Keesokan paginya, sudah banyak orang yang mulai berlalu lalang dan tampak sibuk. Padahal langit belum terang, tetapi tidak tahu apa yang sedang mereka kerjakan. Yang pasti raut tegang terlihat menghiasi wajah mereka satu per satu.Valerie langsung menghilangkan ekspresi malasnya ketika menyadari seberapa gawat situasi yang sedang mereka hadapi. Dia mulai menganalisis minyak esensial yang dibawa kembali dari pabrik. Perempuan itu mulai membandingkannya dengan setiap komposisi yang tertulis dan mulai memerhatikannya dengan saksama.Dia tidak mengerti kenapa hasilnya bisa berbeda begitu jauh. Valerie memang sudah dua tahun ini tidak begitu serius dalam melakukan pekerjaannya, tetapi ilmu dasarnya tetap masih ada. Dia berani jamin bahwa setiap komposisi dari minyak yang dia buat ini tidak ada masalah. Kalau begitu di mana letak masalahnya?Logan tidak memberi tahu karyawan yang ada d

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 78

    Stella melihatnya kemudian melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sambil berkata, “Masih pagi, kok, aku nggak telat!”“Perusahaan mengumumkan seluruh karyawan laboratorium untuk segera kumpul! Kamu ke mana saja?” geram Logan dengan wajah yang tampak memerah.“Aku tidur di rumah,” jawab Stella dengan jujur.“Pengumuman apa? Aku nggak ada lihat! Lagian di luar jam kerja aku nggak pernah lihat pengumuman tentang pekerjaan,” tambah perempuan itu lagi.“Kamu masih beralasan? Sekarang semua orang sedang berjuang untuk perusahaan, kamu lihat sikap kamu sendiri! Jangan pikir karena kamu senior aku nggak akan memberikan kamu sanksi! Aku rasa sepertinya karena dulu Yuna ….” Ucapan Logan terhenti seketika. Nama Yuna sudah menjadi kata terlarang di kantornya.“Sudahlah, kamu ke laboratorium dan lihat minyak esensial yang di dalam sana ada bedanya nggak sama yang dulu. Apakah ada perbedaan di salah satu komposisinya. Setelah semuanya selesai, aku nggak akan memperpanjang masalah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 79

    “Boleh juga!” jawab Logan.Lelaki itu menghubungi Yuna dengan menggunakan ponsel milik orang lain. Hanya dengan cara seperti itu baru bisa bicara dengan perempuan itu. Yuna sudah memblokir nomornya dan juga Valerie.Saat sambungan telepon terhubung, Yuna baru saja keluar dari laboratorium dengan semua data hasil yang tergenggam di tangannya. Semua data ditulis secara rinci dan juga rapi. Yuna hanya perlu menyerahkannya pada Edith, lagi-lagi dia menyelesaikannya lebih awal.Baginya, semua ini memang bukan sebuah kendala ataupun kesulitan karena bakatnya memang ada di bidang ini. Selama sekian tahun ini dia selalu menghabiskan waktunya di laboratorium dan sudah menjadi salah satu kebiasaannya.Karena pekerjaannya yang sedikit khusus, di laboratorium menyediakan kamar mandi khusus untuk mereka membersihkan diri. Setelah Yuna selesai mandi dan mengganti pakaiannya, dia mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba gerakannya terhenti karena nada dering dari ponselnya.“Siapa?” tanya Yuna sambil sibuk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 80

    “Terima kasih,” ujar dia penuh sopan.Pekerjaannya memang selesai dengan hasil yang lumayan bagus dan dia merasa tidak perlu merendah diri. Yuna sendiri juga cukup percaya dengan kemampuannya sendiri. Melihat kepercayaan diri Yuna membuat ekspresi Edith yang angkuh akhirnya luluh dan seulas senyum terbit di sana.Perempuan itu menyandarkan tubuhnya di lemari kemudian memandangi Yuna sambil berkata, “Sejujurnya, aku selama ini selalu merasa kamu yang plagiat.”Yuna hanya mengangkat alisnya tanpa mencoba membela diri.Sebenarnya tanpa perlu Edith jujur padanya, Yuna sendiri sudah tahu kalau sedari awal perempuan itu tidak pernah percaya dengannya ditambah sinis terhadap dirinya. Tatapannya tertulis dengan jelas bahwa Yuna adalah seorang plagiat dan pencuri.Dulu dia tidak berusaha menjelaskan karena penjelasan tanpa bukti kuat tidak akan ada artinya. Hanya kemampuan dan waktu yang bisa membuktikan dirinya sendiri. Melihat Yuna yang diam dan tidak menjawabnya, Edith kembali melanjutkan uc

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 81

    Yuna hanya tertawa kecil saja tanpa bicara apa pun, sedangkan Edith juga tidak bertanya lagi.“Sudahlah, main rahasia-rahasiaan! Karena kamu begitu misterius, aku nggak mau jadi supirmu lagi. Aku pergi dulu, hati-hati, ya!”Yuna mengangguk dan berpisah dengan Edith di depan pintu gedung. Edith berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Ketika dia melintas di depan pintu gerbang, matanya sengaja melirik sekilas dan melihat Yuna masih berdiri di sana.Dia baru saja hendak bertanya, tetapi pemandangan Yuna yang berlari ke arah depan membuatnya mengurungkan niatnya. Karena penasaran, Edith melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan dan melihat perempuan itu berhenti di depan sebuah mobil hitam.Pintu mobil terbuka dan sosok itu masuk ke dalam. Setelah itu mobil berjalan dengan membawa sosok Yuna di dalamnya. Edith tidak bisa melihat orang yang ada di dalam mobil hitam tersebut dan tidak tahu bagaimana raut orang itu.“Ck! Dasar penasaranan sekali jadi orang!” umpat Edith sambil meng

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 82

    Yuna tidak menebak bahwa Brandon akan mengecupnya. Kedua bola matanya melebar dan memandangi wajah yang ada di depannya ini. Boleh tidak lain kali dia kasih kode dulu?!Awalnya Brandon hanya iseng saja, tetapi dia tenggelam ketika menyentuh bibir perempuan itu. Kecupan panas tersebut berakhir setelah berlalu cukup lama. Yuna menjatuhkan kepalanya di bahu Brandon dengan napas tidak teratur hingga membuat lelaki itu terkekeh kecil.Tangan lelaki itu menepuk punggung Yuna agar napasnya bisa kembali teratur sambil berkata, “Kamu harus belajar bernapas.”Setiap mereka berciuman, Yuna selalu menahan napasnya hingga dia nyaris pingsan kehabisan oksigen. Tetapi hal ini juga menunjukkan bahwa Yuna memang tidak memiliki pengalaman dalam hal berciuman. Brandon cukup terkejut dan juga bahagia ketika mengetahui hal ini.Apakah akal sehatnya Logan sudah rusak? Dia memiliki harta berharga tetapi justru tidak mencoba menghargainya sama sekali. Tapi hal ini juga yang membuat dirinya tidak begitu benci

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 83

    “Perlu aku temani?” tanya Brandon setelah melihat perempuan itu mematikan sambungan teleponnya.“Nggak perlu,” jawab Yuna sambil menggelengkan kepalanya.“Tenang saja, aku sendiri bisa menghadapi mereka. Tapi aku mau pinjam orangmu,” lanjut perempuan itu lagi.“Oh?”Tempat janjian Logan untuk bertemu dengan Yuna jatuh pada sebuah kafe yang cukup sepi. Logan dan Valerie datang lebih awal dan sibuk memandangi jalan di depan pintu masuk dengan lekat. Saat mereka melihat sosok Yuna berjalan masuk, Logan secara refleks hendak bangkit berdiri.Jika bukan karena ditahan oleh Valerie, kemungkinan lelaki itu sudah akan menyambut Yuna di depan pintu masuk. Tarikan Valerie membuat Logan tersadar dengan apa yang akan dia lakukan. Meski kali ini pertemuan mereka ada maksud lain, masih belum bisa dipastikan siapa pihak yang menang atau kalah.Di tangannya juga masih ada banyak sekali bukti, dia tidak perlu memohon-mohon pada Yuna. Sebaliknya, seharusnya dia yang mengancam perempuan itu. Pemikiran te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 84

    Logan tidak menyangka bahwa lelaki di samping Yuna adalah seorang pengacara dan bukan orang yang dia bayangkan beberapa detik yang lalu.“Yuna, apakah perlu sampai sebegitunya? Memangnya kita nggak bisa untuk duduk bersama dan membicarakannya dengan baik-baik?”Logan memajukan sedikit tubuhnya sambil menatap perempuan itu seakan berusaha untuk mendapatkan balasan dari Yuna. Tetapi orang yang ditatap justru sibuk menunduk dan fokus menatap layar ponselnya saja.“Kenapa? Bukannya aku sudah setuju untuk bertemu dengan kalian? Kalau kamu anggap aku nggak menghargai pertemanan kita, lalu gimana dengan semua sikap kalian? Apa artinya dengan itu semua? Bukannya kalian yang menggugatku duluan? Sekarang aku meminta pengacara untuk hadir juga untuk menjamin hak-hak kalian. Ini termasuk niat baikku! Kenapa? Kalian nggak suka?”“Aku sudah bilang kalau aku bisa tarik gugatannya. Kenapa kamu harus sampai tahap seperti ini? Kita ini semuanya teman, kalaupun sekarang sudah bukan teman, kita juga bukan

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2179

    Kotaknya sangat berat, bisa dipastikan isi kotak itu adalah sesuatu yang cukup besar. Napas Brandon mau berhenti rasanya membawa kotak itu, dia lantas membuka tutupnya dengan sangat pelan dan hati-hati ….Benar saja, di dalam kotak itu ada dua orang bayi yang terbungkus rapi dengan selimut. Kedua anak itu tertidur dengan sangat lelap. Brandon merasa sedikit lega melihat kedua anak itu, tetapi masih ada satu hal yang perlu dia pastikan. Dia mendekatkan jarinya ke hidung ke dua anak it untuk memastikan apakah mereka masih hidup. Dan ternyata ya, kedua anak itu memang sedang tertidur lelap dan masih bernapas.“Isinya benar anak-anak!” seru Brandon.Shane nyaris saja meneteskan air mata mendengar itu. Dia bahkan terlihat lebih bahagia daripada Brandon karena apa yang terjadi pada Nathan membuat dia memiliki empati yang kuat, seolah kedua anak di dalam kotak itu adalah anaknya sendiri. Selama kedua anak itu dapat mereka selamatkan, Shane masih punya harapan kalau suatu saat Nathan juga past

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2178

    Hari perlahan mulai gelap sementara Brandon menunggu di lokasi yang dijanjikan. Sesuai dengan isi pesan tersebut, Brandon menunggu di jalan Tangkira dan berdiri di bawah pohon urutan keenam. Orang yang diutus oleh Edgar juga sudah bersiaga di perimeter. Begitu mereka melihat ada seseorang yang melakukan transaksi dengan Brandon, mereka akan langsung mengamankannya. Semuanya sudah berjalan sesuai rencana, tetapi Brandon masih merasa sedikit cemas meski tidak begitu tampak dari luar.Tidak pernah dia merasa setegang ini sebelumnya, bahkan ketika waktu dia pertama kali mengambil alih Setiawan Group. Membayangkan sebentar lagi dia akan bertemu dengan anak kandung yang belum pernah dia temui sebelumnya membuat detak jantung Brandon berdegup kencang, apalagi saat memikirkan kalau ini hanyalah perangkap.Bagaimana kabar Yuna dan anak-anaknya di sana? Dokter itu juga tidak pernah muncul lagi setelah dia menawarkan diri untuk menjadi mata-mata. Brandon curiga dia mungkin sudah tertangkap oleh F

DMCA.com Protection Status