Begitu melihat Yuna tiba, Irfan langsung memanggil perempuan itu masuk ke dalam kantornya, seolah dia memang sudah lama menunggu kedatangannya.“Tutup dulu kaca jendelanya,” ujar Irfan sambil menunjuk sebuah pegangan penutup tirai di sisi samping meja.Yuna membalikkan badan untuk menutup jendela. Perempuan itu langsung dapat melihat orang-orang dari luar jendela sedang sibuk berbisik-bisik sambil menatap ke ruangan Irfan.Setelah menutup tirai tersebut, Yuna berjalan kembali ke depan meja Irfan. Sementara itu, Irfan telah mengeluarkan sebuah amplop dan menaruhnya persis di depan perempuan itu. “Coba kamu lihat ini.”Yuna membuka amplop tersebut dengan hati-hati, ternyata itu adalah sebuah surat dari pengacara. Logan benar-benar telah menuntutnya.Yuna hanya tersenyum menghina. Dia melihat isi surat itu sekilas, kemudian memasukkannya kembali ke dalam amplop dan tidak menganggap serius surat itu sedikit pun. Seolah surat itu hanyalah sebuah pamflet iklan dari toko.Irfan yang dari tad
“Kenapa harus tulis tangan? Memang nggak bisa di print atau di foto copy? Lagi pula, sekalipun ingin tulis tangan, kenapa nggak bayar orang saja untuk menyalinnya!” protes Valerie dengan bibir yang cemberut.Lalu, perempuan itu membalikkan badan dan meraih lengan Logan dan berkata dengan nada suara yang sangat manja, “Aku belakangan ini benar-benar sangat lelah, juga kurang enak badan. Kamu kan tahu, belakangan ini Yuna sering menahanku, tekanan yang harus aku hadapi benar-benar sangat besar!”Suara Valerie yang pada dasarnya memang sudah lembut, terdengar semakin manis ketika manja. Hati Logan pun seketika melunak mendengarnya.Logan memegang kedua lengan Valerie dan menariknya masuk ke dalam pelukan sambil berkata dengan lembut, “Kamu kan juga bergerak di bidang ini, jadi kamu tahu kan, bahwa semua catatan itu ditulis dengan tangan. Coba ingat-ingat, ketika kamu lagi melakukan eksperimen, apa kamu akan mengetiknya di dalam komputer? Sekalipun kamu akan menyimpan di dalam komputer, it
Yuna dari awal sudah dapat menebak, bahwa dirinya hanya akan bertemu dengan sebuah ruang kosong. Namun ini bahkan tembok saja belum terlihat, tetapi dia sudah di hadang dari luar. Pintu ruangan Edith tertutup rapat, asistennya mengatakan bahwa Edith di dalam sedang rapat, sehingga Yuna tidak dapat masuk ke dalam. Dirinya yang masih belum bergabung secara resmi, tentu saja tidak dapat masuk ke dalam, Yuna pun akhirnya hanya bisa menunggu di depan.Setelah menunggu selama kurang lebih setengah jam, masih belum ada tanda-tanda bahwa rapat itu akan selesai. Yuna yang sudah tidak sabar menunggu lagi, langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.Asisten Edith yang tidak menyangka bahwa Yuna akan langsung menerobos masuk begitu saja, tidak sempat lagi menahannya. Dia pun langsung bangkit berdiri, mengejar Yuna dari belakang sambil berteriak, “Bu Edith, dia ….”“Siapa yang menyuruhmu masuk?” tanya Edith ketus sambil memicingkan matanya. “Di sini sedang rapat, orang yang nggak berkepentingan, si
Begitu melihat Yuna langsung menyetujui syaratnya dengan cepat, sudut bibir Edith langsung menukik ke atas. Sorot matanya yang menghina juga sama sekali tidak perlu disembunyikan lagi.Sebagai informasi, walaupun New Life belum lama didirikan, namun ada Uniasia yang selalu menyokong mereka dari belakang. Sehingga karyawan-karyawan yang masuk juga melalui seleksi khusus untuk membuktikan bahwa mereka memang memiliki talenta dan kemampuan. Namun karena hal ini jugalah yang membuat Edith memandang Yuna dengan sebelah mata.Awalnya, Edith masih tidak tahu harus melakukan apa, agar perempuan ini tidak jadi bergabung ke dalam departemennya dan keluar dari perusahaan. Tidak disangka, malah perempuan ini sendiri yang datang dan memberinya kesempatan.“Kamu sudah menyetujui sendiri syaratku ini di awal, jangan sampai nanti kamu menyesal! Aku paling benci dengan orang yang suka menjilat ludahnya sendiri!”Edith buru-buru mengatakan hal ini, seolah takut Yuna akan berubah pikiran nantinya. Sehing
Edith tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, semua orang yang berada di sana saling memandang dengan raut wajah kebingungan. Mereka semua bertanya-tanya di dalam hati, siapa yang telah diam-diam memberitahukan hal ini kepadanya.Yuna menatap lurus ke wajah Edith yang masih terlihat tenang, lalu kembali melanjutkan ucapannya, “Ketiga botol ini sebenarnya berasal dari satu botol yang sama. Hanya saja dalam setiap botol ditambahkan sedikit wangi yang berbeda. Tentu saja karena perbedaan yang sedikit ini, menyebabkan mereka bertiga nggak lagi sama, melainkan menjadi tiga jenis parfum yang berbeda.”“Yang benar?” ucap Edith sambil menertawakan jawaban Yuna. Cara perempuan itu tertawa seolah memberi tahu bahwa jawaban Yuna itu salah.Namun Yuna sama sekali tidak ragu dengan dirinya, juga tidak merasa bingung dengan ucapan Edith itu. Dengan sorot mata yang tegas, perempuan itu kembali melanjutkan ucapannya, “Tepat sekali! Di dalam ketiga botol ini hanya ditambahkan satu wangi yang berbeda, ora
“Tes yang pertama, anggap kamu sudah berhasil menyelesaikannya.”Sebenarnya Yuna dari awal sudah dapat menebak hal ini, namun tetap saja dirinya tidak kuasa untuk menahan mulutnya, “Tes yang pertama?”Edith kembali tertawa mengejek. “Kamu nggak mungkin mengira, hanya dengan pertanyaan semudah ini kamu sudah bisa lulus, ‘kan? Lalu bisa langsung bergabung dengan New Life dan masuk ke dalam departemenku. Kalau kamu berpikir seperti itu, kamu menganggap perusahaan kita ini terlalu mudah untuk menerima karyawan baru!”“Semua karyawan yang masuk ke dalam New Life ini harus melewati serangkaian ujian dan interview, baru akhirnya bisa masuk. Atas dasar apa kamu bisa melewati itu semua?” tanya Edith. Perempuan itu tidak sungkan-sungkan untuk langsung mengungkapkan keraguannya pada Yuna di hadapan semua orang Tentu saja, hal ini jugalah yang membuat Edith sangat tidak dapat menerima Yuna.Bahkan Edith sendiri, yang sebenarnya mempunyai begitu banyak penghargaan dan juga sertifikat, harus melewa
Yuna sekilas memang terlihat lembut dan tidak berbahaya. Namun di balik kapas yang lembut itu, menyimpan jarum yang sangat tajam, setiap kata-kata Yuna selalu membuat Edith tidak dapat berbuat apa-apa.Pada awalnya, Edith memang berniat untuk mempersulit Yuna masuk ke dalam departemennya. Namun berhubung perempuan itu terus memaksanya untuk memberi tahu berapa ujian yang harus dilewati, Edith pun tidak bisa terus melakukan hal tersebut.“Tiga ujian!” ujar Edith sambil menggigit gigi gerahamnya dengan sangat kencang. “Nggak ada pengecualian. Semua orang yang masuk ke dalam departemen proyek, pasti harus melewati tiga jenis tes, kamu juga harus termasuk!”Yuna menegakkan badannya, menganggukkan kepala dan berkata dengan yakin, “Oke! Semua orang melewatinya, tentu saja aku juga harus melewatinya!”“Hanya saja aku nggak tahu, apa yang di tes dalam ujian kedua ini, atau mungkin, ujian yang tadi hanya sekadar latihan? Jadi kita baru akan memulai tes yang pertama?”Pertanyaan Yuna ini sekilas
“Pekerjaan?” ujar Edith sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Masih belum lulus dari ujianku, maka bukan termasuk dari anggotaku, tentu saja aku nggak akan memberikan kamu pekerjaan apa pun.”Edith berhenti sesaat, kemudian melanjutkan kembali ucapannya, “Tentu saja, kalau kamu sangat ingin melakukan sesuatu, kamu bisa bersih-bersih.”“Namun, itu kalau kamu nggak keberatan.” Edith buru-buru menambahkan kalimatnya.“Aku nggak keberatan!” ucap Yuna terus terang. “Sebagai seorang pembuat parfum, aku tahu dengan jelas statusku. Apa yang seharusnya aku lakukan, apa yang nggak boleh aku lakukan. Seperti pekerjaan bersih-bersih ini, nggak akan menurunkan statusku, tapi ini bukanlah pekerjaan yang seharusnya aku lakukan.”“Berhubung Ibu Edith memerlukan waktu tiga hari untuk menentukan ujiannya, dan untuk sementara Ibu juga nggak bisa memberikan aku pekerjaan, maka aku akan menunggu kabar dari Ibu,” ucap Yuna sambil tersenyum tipis. “Oh iya, ngomong-ngomong kalau dalam tiga hari nanti Ibu E