Mereka bertiga syok ketika membaca surat permintaan maaf tersebut. Daripada disebut permintaan maaf, sepertinya lebih pantas disebut surat bunuh diri.Dari sekian banyak kata-kata yang tertulis di surat tersebut, intinya kurang lebih seperti ini. Pertama, selama dua hari terakhir, Logan menghabiskan waktunya untuk memeriksa semua catatan lab yang dulu. Dari pemeriksaannya itu, akhirnya dia bisa membuktikan bahwa produk-produk itu awalnya memang dibuat oleh Yuna, bukan oleh Valerie. Kesalahpahaman ini bisa terjadi sepenuhnya karena Valerie yang menyembunyikan fakta. Logan juga ditipu oleh Valerie sehingga dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kini dia sudah mengetahui semuanya dan merasa sangat menyesal, oleh karena itu dia meminta maaf kepada Yuna.Kedua, hubungan antara Logan, Valerie, dan Yuna adalah hal yang bersifat pribadi, dan Logan tidak ingin mengungkit hal tersebut ke publik. Akan tetapi karena publik begitu peduli dengan hal tersebut, Logan ingin menjelaskan bahwa dia m
“Iya, anggap saja kamu nggak pernah lihat. Sekarang kamu istirahat saja dulu. Kita nggak bisa santai-santai terlalu lama, sebentar lagi kita harus siap-siap buat bikin produk baru.”“Sudah ada proyek baru lagi?” tanya Stella dengan penuh antusias sambil mengusap kedua tangannya. Tangannya mulai gatal karena beberapa hari terakhir mereka sedang tidak ada kerjaan. Mencurahkan hati dan tenaga bekerja di lab memang sangat melelahkan, tapi itu dapat memberikan kepuasan baginya.“Iya, nggak lama lagi!” ***Brandon melihat sebuah patung burung bangau yang terbaut dari kayu terpajang di ruang tamu rumahnya begitu dia pulang.“Ini ….”Yunayang baru saja menyediakan tempat kosong untuk meletakkan patung itu menyapa Brandon dan berkata kepadanya, “Pas banget kamu sudah pulang, bantu aku sini.”Brandon, “….”Brandon melepas jas dan menggulung lengan bajunya. Dia meminta Yuna untuk minggir dan memindahkan patung kayu itu ke tempat yang sudah Yuna siapkan.“Ini kamu beli?”“Ada orang yang kasih.”
Menyadari adanya perubahan emosi dari Yuna, Brandon pikir mungkin Yuna tidak ingin membicarakannya, jadi dia pun berkata, “Kalau kamu nggak mau ngomong, nggak apa-apa.”Yuna sungguh tersentuh dengan perhatian yang ditunjukkan oleh Brandon. Selama beberapa hari terakhir mereka tinggal bersama, perhatian dan kasih sayang yang Brandon berikan padanya begitu melimpah dan merasuk ke setiap bagian hidup Yuna. Oleh karena itulah perlahan Yuna mulai membuka hatinya kepada Brandon.Logan tidak pernah bercerita tentang latar belakang kehidupan pribadinya, tapi … bukankah Yuna juga seperti itu? Selama bertahun-tahun Yuna hidup bersama dengan Logan, mereka tidak pernah berinteraksi selayaknya pasangan yang intim dan menyimpan rahasia masing-masing. Jadi tidak aneh jika pada akhirnya mereka harus berpisah seperti sekarang ini.“Aku nggak pernah cerita soal keluargaku,” ujar Yuna seraya menarik Brandon duduk di sofa. Nada bicaranya yang lembut membuat Brandon merasa tenang.“Sebenarnya, aku dari kel
“Aku nggak ada ngomong apa-apa!” bantah Brandon.“Sekarang sih hadiahnya sudah siap, tapi aku masih belum mikir gimana cara kirimnya,” ujar Yuna sembari mengusap keningnya.“Memangnya kamu nggak pulang ke rumah kakek amu?”“Aku masih belum tahu.”“Kenapa nggak mau pulang? Di sana ada orang yang bikin kamu nggak betah atau gimana? Papa mama kamu ….”Sepertinya Brandon tidak perna mendengar soal kedua orang tua Yuna, dan sewaktu dia mencari informasi tentang Yuna, dia juga tidak menemukan apa-apa soal itu.“Mereka berdua sudah nggak ada. Dua-duanya meninggal gara-gara kecelakaan pesawat.”Brandon, “….”Sikap Yuna yang begitu datar ketika membicarakan kedua orang tuanya justru membuat Brandon merasa sedih. Entah apa yang Yuna rasakan saat itu bisa mengatakan hal yang tragis dengan ekspresi datar.“Semuanya sudah berlalu, sekarang kamu punya aku,” kata Brandon sambil memeluknya.Hanya di dalam pelukan Brandon-lah Yuna merasaan rasa aman. Benar, dia masih punya Brandon! Terkadang Yuna berpi
Hanya saja, mimpi indah ini hanya berlangsung untuk sesaat. Logan sungguh tidak mengira yang menantinya bukanlah keberuntungan, melainkan malapetaka.Pukul sembilan pagi, sebuah akun verified mengunggah tiga buah video. Video pertama sebenarnya sangat sederhana, yaitu sebuah wawancara yang pernah Logan lakukan dulu. Di depan awak media dia menyatakan optimismenya terhadap industri parfum di masa depan, dan juga menyatakan penyesalannya karena kurangnya peracik parfum papan atas di dalam negeri. Dia juga menyatakan bahwa dirinya sangat peduli dengan perkembangan produk baru dan menegaskan dia sangat mengawasi setiap proses pembuatan parfum baru.Video kedua menayangkan konferensi pers setelah Yuna angkat kaki dari VL. Di konferensi tersebut tampak Yuna yang menolak untuk minta maaf, interaksi diam-diam antara Logan dengan Valerie, serta dampak memalukan yang diakibatkan oleh keributan itu. Entah kapan video itu diambil, tapi semua detail kecil terekam dengan jelas.Video ketiga memperli
Yuna sudah meraih kemenangan dan diakui oleh semua orang tanpa perlu mengucapkan satu patah kata pun kepada publik. Orang-orang yang dulu meragukan Yuna satu per satu meminta maaf, dan fenomena itu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan.Pagi ini bagaikan mimpi buruk bagi Logan. Tadinya dia berpikir semua ini sudah selesai, tapi ternyata itu baru permulaan saja. Ketika sudah jam pulang kantor sore harinya, lagi-lagi muncul sebuah berita yang masih membahas hal serupa. Berita ini mempertanyakan apakah dulu Logan dan Yuna benar-benar berpacaran, ataukah hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan.Berita ini juga didukung oleh testimoni teman-teman Logan, Yuna, dan Valerie semasa mereka kuliah. Responden ini ada yang merupakan teman baik mereka. Ada juga beberapa yang tidak tahu tentang hubungan mereka, tapi mereka tidak suka dengan sifat Yuna yang penyendiri. Saat itu mereka semua mengaku tidak tahu Logan berpacaran dengan Yuna. Mereka semua sepakat bahwa Logan dan Valerie adalah pasa
Sejak terakhir kali Yuna terlalu banyak minum, Brandon tidak mengizinkannya untuk minum minuman keras lagi.“Hari ini hari spesial buat kita, jadi nggak ada salahnya minum sedikit!” kata Stella, “Ayo minum, mabuk tinggal aku antar pulang.”“Nggak usah, aku pulang sendiri saja.”Mereka hampir tidak dikasih masuk oleh satpam terakhir kali Stella mengantar Yuna pulang, untung saja di tengah jalan mereka berpapasan dengan Brandon.“Yang terakhir kali itu beda. Kali ini kalau aku nggak dikasih masuk, aku tinggal minta kamu bukain pintunya saja.”“Sudah, nggak bagus minum terlalu banyak,” kata Edith, “By the way, Yuna, aku penasaran apa yang kamu tunggu dari kemarin. Harusnya kamu sudah punya bukti-bukti itu dari awal, ‘kan? Kenapa harus nunggu sampai hari ini baru diumumin?”Yuna sengaja membiarkan Logan merasa dirinya di atas angin selama beberapa hari terakhir, agar dia tahu seperti apa rasanya jatuh dari tempat tinggi.“Videonya sih memang sudah ada, tapi penghargaan sama sertifikatnya b
Di tengah kepanikannya itu Logan mengambil ponsel untuk menghubungi ibunya, tapi ketika dia tinggal menekan panggilan, dia teringat dengan peringatan keras untuk tidak menghubunginya.Benar juga. Ibunya pasti sibuk dan tidak punya waktu untuk meladeni rengekan Logan. Kalaupun Tania mengangkat teleponnya, apa yang bisa dia lakukan untuk membantu?Logan langsung mengurungkan niatnya dan beralih ke pesan chat yang bertuliskan, “Maaf, aku sudah nggak bisa apa-apa lagi. Sampai jumpa.”“Pak Logan ….”Sekretarisnya yang sedang berdiri di depan pintu hanya bisa menatap bosnya keheranan. Logan pun melambaikan tangannya yang tak bertenaga itu menyuruh sekretarisnya untuk pergi.“Pergi, pergi semua!” kata Logan sambil berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah jendela.Kota ini masih ramai dengan mobil yang lalu lalang di jalanan, tapi sayangnya itu semua bukan miliknya.Seketika itu Logan teringat dengan saat dia baru pertama kali pindah ke kantor ini. Saat itu VL belum lama baru berdiri, tapi p