Share

Bab 290

Author: Awan
last update Last Updated: 2023-03-30 19:00:01
Edith yang masih berdiri di depan pintu merasa sangat cemas. Dia pun menelepon Stella, “Stella, Yuna pernah bilang sama kamu nggak kalau dia mau buat produk baru?”

“Nggak, memangnya kenapa?” Setelah kembali dari rumah sakit, Stella langsung sibuk belanja sayur dan merapikan rumah. Suara gemuruh dari vacuum cleaner membuatnya tidak bisa mendengar kata-kata Edith dengan jelas.

“Dia kembali ke lab dan mengunci diri di dalam sana. Aku bicara sama dia, tapi dia nggak jawab. Aku rasa dia agak aneh hari ini. Aku agak khawatir.”

Setelah mendengar kata-kata Edith, Stella langsung tercengang. Dia pun cepat-cepat mematikan vacuum cleaner-nya, lalu tanpa sadar berkata, “Jangan-jangan karena masalah hari ini? Tapi aku lihat dia baik-baik saja saat pergi.”

Edith menangkap sesuatu, “Masalah hari ini?”

“Bicara di telepon kurang jelas. Dia lagi di lab, kan? Aku akan pergi ke sana.” Setelah menutup telepon, Stella segera meletakkan barang di tangannya. Kemudian, dia melepas celemeknya dan mencuci tangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 291

    “Kamu ... serius?”Bukan karena Edith meragukan kemampuan Yuna, tapi karena bau saat ini terlalu kuat. Benar-benar bau yang menusuk hidung dan menembus hingga ke bagian belakang kepala. Bahkan terasa hingga ke ubun-ubun.Aroma tahap awal saja sudah menusuk seperti ini. Sulit dibayangkan akan jadi seperti apa aromanya di tahap tengah dan akhir.Namun, kentara sekali kalau Yuna sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini. Edith pun tidak ingin melawannya. Karena itu, dia berkata, “Ya, sudah. Kalau sudah selesai, cepat beres-beres dan pulang, sudah malam.”“Aku akan antar dia pulang,” ujar Stella mengajukan diri.Tetap saja mereka akan naik taksi. Hanya saja, begitu mereka masuk ke dalam mobil, sopir taksi secara refleks berbalik, “Wah, Mbak, kalian pakai parfum banyak banget.”Stella spontan tersenyum malu. Sebenarnya, sebagai seorang pembuat parfum, tidak heran kalau tubuhnya sering mengeluarkan bau aneh. Tidak selalu berbau harum. Bagaimanapun, bahan parfum sangat kompleks, apalagi m

    Last Updated : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 292

    “Untuk apa tanggapi dia dengan serius?!” ujar Stella sambil menghela napas.“Bukan tanggapi dia dengan serius, tapi memang itu kenyataannya. Coba kamu lihat. Meskipun industri parfum dalam negeri berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pembuat parfum juga meningkat dari tahun ke tahun. Kebanyakan orang masih saja menganggap parfum bagus dan ternama adalah parfum dari luar negeri. Mereka nggak terlalu kenal dengan merek kita sendiri,” ujar Yuna yang sangat emosional.Stella mengangkat bahu, “Memang, sih. Tapi sampai batas tertentu, itu juga benar. Standar keseluruhan domestik saat ini memang nggak bisa dibandingkan dengan merek-merek ternama internasional.”“Sekarang mungkin nggak bisa, tapi kelak pasti bisa.” Ini juga merupakan arah dan tujuan Yuna bekerja keras.Suatu hari nanti, dia akan membawa parfum buatannya ke panggung dunia. Dia akan membuat orang di seluruh dunia kalau negara ini juga dapat membuat parfum kelas dunia.“Kak Yuna, sudah sampai. Aku pulang dulu, ya

    Last Updated : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 293

    “Kenapa harus takut? Aku yang pekerjakan mereka semua.” Stella berpikir sejenak, tetap saja merasa tidak ada yang perlu ditakuti. Dia bahkan merasa hidup seperti itu sangat indah.Yuna hanya menggelengkan kepalanya. kemudian, dia duduk bersila di depan Stella dan minum jusnya.“Kak Yuna, kamu campurkan bahan apa saja? Aku cium baunya agak campur aduk. Kamu benar-benar lagi buat produk baru? Kalau iya, produk baru ini terlalu ... inkonvensional.” Stella mengenduskan hidungnya. Sejak naik taksi tadi, Stella telah mencium bau itu dan menganalisisnya dengan serius. Namun, Stella merasa baunya terlalu campur aduk. Dia benar-benar tidak bisa membedakan wewangian apa saja yang dipakai Yuna. Apa mungkin karena baunya terlalu kuat sehingga Stella sulit untuk membedakannya?“Belum tahu, aku hanya coba-coba saja.” Stella menggelengkan kepala dan memikirkannya.Sebenarnya, dia awalnya hanya ingin melampiaskan amarahnya. Dia pun asal-asalan mencampurkan beberapa wewangian dan minyak atsiri. Dia ti

    Last Updated : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 294

    “Ng-nggak usah. Aku sudah dua kali merepotkan kamu. Aku bisa naik taksi sendiri. Jam segini masih ada taksi.” Stella cepat-cepat mengibaskan tangan dan menolak.“Kalau begitu, aku antar kamu ke bawah untuk naik taksi,” kata Frans.Stella, “....”Yuna tersenyum melihat sikap mereka berdua. Dia pun berjalan ke samping Stella dan menepuk pundak perempuan itu, “Kamu ... biarkan saja Frans antar kamu pulang.”“Hatchi!” Frans yang berdiri di samping tidak bisa menahan bersin.Yuna, “....”Begitu keduanya pergi, Yuna berencana naik ke atas untuk mandi. Awalnya dia tidak merasakan apa-apa. Namun, setelah melihat Frans yang bersin terus akhirnya membuatnya menyadari betapa menyengatnya bau di tubuhnya.Tadi dia hanya berjalan ke samping Stella, masih agak jauh dari Frans. Akan tetapi, Frans langsung bersin tanpa henti. Kalau dia berada di dekat Brandon, maka betapa kuatnya bau itu.“Aku mandi dulu,” kata Yuna.Baru saja hendak berbalik, Brandon tiba-tiba memegang pergelangan tangan Yuna dan men

    Last Updated : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 295

    Kali ini, Yuna kembali sambil membawa sesuatu di tangannya. Namun, Brandon tidak melihat dengan jelas apa itu.Yuna mengambil sepotong kecil bahan sisa dan kembali ke meja. Kemudian, dia menyalakan lampu dan duduk di sana untuk mempelajarinya dengan teliti. Aromanya benar-benar istimewa. Kalau dibilang bahan sisa itu dibuat secara sintetis, maka itu mungkin saja. Namun, itu jelas tidak. Benda itu benar-benar alami, aroma kayu itu sendiri.Yuna sangat tertarik, dia juga ingin tahu sumber dari kayu itu. Akan tetapi, kalau pemuda itu tidak mau kerja lagi, maka Yuna akan sulit untuk menemukannya. Jika suruh orang lain ....Yuna menoleh karena ingin bertanya pada Brandon. Namun, dia tidak menyangka kalau pria itu sudah berdiri di belakangnya yang justru membuatnya terkejut, “Kenapa kamu ada di sini?”“Lalu aku harus berada di mana?” Entah kenapa, suara pria itu terdengar agak kesal, “Akhirnya kamu lihat aku juga?”Yuna, “....”“Ada sesuatu yang nggak aku mengerti.” Yuna menarik ujung bajuny

    Last Updated : 2023-03-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 296

    Yuna spontan tertawa. Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram dagunya. Yuna tertegun sejenak, lalu mengedipkan mata.“Apakah dia semenarik itu?” Mata Brandon sedikit menyipit, suaranya penuh dengan kecemburuan.“Eh ... sepertinya nggak ... semenarik itu,” ujar Yuna.Tidak mungkin, kan? Apakah Brandon sedang cemburu? Yuna hanya mengkhawatirkan soal kayu. Dia sama sekali tidak memikirkan hal lain. Sang CEO terlalu pencemburu.“Nggak menarik?” Brandon bukan orang yang mudah dibujuk, “Tapi aku lihat, kamu sepertinya sangat tertarik. Bukannya tadi kamu bilang lumayan menarik?”Kalau tadi Yuna tidak menganggap hal ini serius, sekarang Yuna benar-benar tersadar. Apakah kali ini Brandon benar-benar cemburu?“Nggak, maksud aku ukiran kayu yang dia buat lumayan menarik. Benar, ukiran kayunya sangat menarik.” Yuna mendongakkan kepala, kedua matanya berputar, memperhatikan wajah Brandon, “Kamu ingat sepasang boneka kayu kecil yang aku bawa pulang ke rumah itu? Bukannya kamu juga bilang boneka itu san

    Last Updated : 2023-03-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 297

    Setelah keluar dari rumah sakit, Valerie baru tahu kalau Logan telah mencopot jabatannya sebagai direktur.Meski masih di rumah sakit, Logan mengeluarkan perintah dengan cepat. Bahkan ruangan kantor Valerie di perusahaan sudah diubah.Di VL, siapa yang tidak tahu kalau Valerie adalah calon istri CEO, nyonya bos VL. Namun, dengan adanya kejadian di luar dugaan seperti hari ini, status sebagai istri CEO telah melayang pergi sebelum Valerie mendapatkannya.Orang-orang di perusahaan tidak akan membicarakannya secara langsung di depannya. Hanya saja, sorot mata mereka membuat Valerie merasa sedang ditertawakan oleh semua orang.“Logan, kamu benar-benar kejam!” rutuk Valerie dalam hati.Valerie sama sekali tidak sanggup berlama-lama di perusahaan. Dia pun pergi segera setelah dia tiba di sana.Sekretaris Logan langsung menelepon Logan dan melaporkan hal itu, “Pak Logan, Direktur ... Bu Valerie baru saja datang ke kantor. Tapi, begitu dia tahu Pak Logan telah menarik kembali kantornya, dia la

    Last Updated : 2023-03-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 298

    Lawson menggoda Valerie dengan nada menyindir. Namun, Valerie tidak menghiraukan sindirannya dan berkata, “Aku ke sini untuk membicarakan bisnis denganmu.”“Membicarakan bisnis?” Lawson tertawa dan berkata, “Kamu?”“Kalau aku nggak salah, kamu seharusnya nggak punya modal untuk bicarakan soal bisnis denganku sekarang, kan? Lagi pula, bisnis seperti apa yang bisa kamu bicarakan denganku? Sampai sekarang kamu masih belum mewujudkan hal yang kamu janjikan padaku.” Raut wajah Lawson tampak jengkel, yang menunjukkan kalau pria itu tidak memiliki kesabaran lagi.Kalau dulu, Valerie pasti sudah membujuk dan memohon padanya dengan suara lembut. Namun sekarang, semua sudah jadi seperti ini. Valerie juga tidak takut kehilangan apa pun lagi, “Bagaimana denganmu? Kamu sudah lakukan apa yang kamu janjikan padaku? Kamu janji aku pasti masuk kompetisi tahunan, aku pasti akan menangkan hadiah. Tapi ada masalah dengan formulanya.”“Bukannya aku sudah bantu kamu selesaikan? Kenapa? Masih nggak bisa?”“I

    Last Updated : 2023-03-31

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2277

    Juan meletakkan jarinya di atas bagian pergelangan tangan Yuna dan menekannya sedikit. Kedua matanya sedikit tertutup seperti orang yang hendak tidur, tetapi dia hanya sedang menenangkan diri agar bisa fokus merasakan setiap dentuman pembuluh darah yang melewati tangan.Tak lama berselang, Juan mengangkat tangannya dan mendekat untuk menatap wajah Yuna lebih dekat, kemudian menaruh jarinya di leher Yuna.Semua itu Fred amati melalui tampilan kamera pengawas. Dia menundukan kepala dengan dagu bertopang di tangannya. Dia sedang berpikir keras. Si tua itu kelihatannya seperti sedang memeriksa Yuna, tetapi di sisi lain juga tidak dan lebih terlihat seperti sedang sok pintar saja.Dokter-dokter yang ada di sini setiap kali memeriksa pasien selalu menggunakan peralatan canggih dan bisa dilihat apa hasil diagnosisnya melalui angka dan data yang pasti. Namun pengobatan tradisional tidak demikian. Mereka hanya meraba nadi untuk melihat penyakitnya, atau menanyakan beberapa pertanyaan ke pasien

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2276

    Mana mungkin Fred akan membiarkan itu terjadi! Kalau Yuna mati, usahanya selama ini akan sia-sia, dan tahap akhir dari R10 tidak akan bisa berjalan.“Pak Fred ….”Para dokter tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Masuk-masuk mereka hanya berusaha untuk memasangkan kabelnya kembali. Mereka masih bingung bagaimana kabel yang terpasang dengan baik bisa lepas, atau memang ada orang yang mencabutnya.“Pak Fred ….”“Keluar!”Para dokter itu pun ta berani banyak bicara dan langsung kelar. Sekarang ruangan itu kembali seperti sebelumnya, hanya ada tiga orang saja.“Kamu juga keluar!” kata Fred kepada pengawalnya.Pengawal itu awalnya sempat bingung, tetapi dia menuruti saja apa pun perintah yang diberikan. Maka tanpa banyak protes dia pun undur diri. Juan yang tak lagi dikekang oleh si pengawal kembali mendekati Yuna dan memeriksa nadinya. Fred pernah melihat cara pemeriksaan itu dan mengakui kehebatannya. Meski dari sudut pandang kedokteran modern itu agak sulit untuk dipahami, sudah begitu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2275

    Langkahnya pelan tapi pasti, selangkah demi selangkah dia mendatangi ranjang di mana Yuna sedang tertidur lelap. Wajahnya pucat seperti baru saja kehilangan darah dalam jumlah yang sangat banyak. Napasnya pun pelan dan lemah. Mesin yang menunjukkan detak jantungnya juga bergerak memperlihatkan denyutnya yang luar biasa lemah, seakan-akan bisa berhenti kapan saja tanpa ditebak.Juan tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi di saat itu dia mengerti mengapa orang asing ini memaksanya untuk ikut dengannya. Mereka masih belum memeras Yuna sampai habis, makanya mereka tidak akan membiarkan Yuna mati begitu saja. Bagi kedokteran modern mungkin ini jalan buntu, makanya Fred meminta bantuan dia. Dengan memanfaatkan hubungan yang dia dan Yuna miliki, Fred memaksanya untuk datang.“Dia ini murid kesayanganmu, jadi kamu pasti nggak mau lihat dia mati di usia yang masih muda, ‘kan?”Kata-kata Fred terkesan simpatik, tetapi siapa pun yang mendengarnya pasti dapat merasakan bau-bau sarkas dari mulu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2274

    Mereka sepakat menggelengkan kepala. Seharusnya itu tidak mungkin.“Apa ada kemungkinan Pak Juan pergi ke sana untuk mengobati Yuna?” tanya Brandon.“Sewaktu aku pergi dari kedutaan, Fred kelihatan sehat-sehat saja, nggak kelihatan seperti lagi sakit. Kalau mamaku, seharusnya lebih nggak mungkin lagi. Dia sudah punya dokter khusus, dan semestinya Fred nggak akan mau repot-repot cari dokter lain. Kalau muridnya yang sakit dan perlu diobati, makanya dia mau pergi ke sana, itu lebih masuk akal,” ujar Ross.“Tapi selama ini Yuna sehat-sehat saja. Dia bisa mengobati diri sendiri, kayaknya agak mustahil kalau dia tiba-tiba sakit. Lagi pula kalaupun jatuh sakit, di sana ada banyak dokter yang hebat-hebat, rasanya agak di luar nalar kalau Fred sampai harus jauh-jauh membahayakan dirinya sendiri menemui Pak Juan,” tutur Shane berpendapat. “Mungkin kita cuma bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau pergi ke sana langsung.”Jika analisis mereka itu tepat, berarti memang Yuna yang jatuh sakit.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2273

    Gagal sekali dua kali masih bisa dimaklumi, tetapi rasanya Rainie sudah berkali-kali gagal. Jujur saja sewaktu masih berada di lab, Chermiko masih merasa Rainie cukup mahir. Namun kemudian Chermiko sadar kalau sebenarnya Rainie hanya bisa melakukan perubahan terhadap penelitian yang sudah ada lebih awal. Kalau minta dia untuk meneliti sesuatu dari nol, kemungkinan gagalnya sangat tinggi. Racun yang digunakan kepadanya, termasuk juga wabah yang terjadi di Asia Selatan itu bukan buatan Rainie. Yang ada kaitannya dengan Rainie hanya obat yang digunakan kepada Edgar dan Frans. Dari situ sudah jelas produknya gagal.Edgar tidak berhasil dikendalikan sepenuhnya, terlebih lagi Frans, yang juga pada akhirnya mereka berdua berhasil lepas dari kendali. Yang menariknya, semua eksperimen yang Rainie lakukan mengarah ke bagaimana dia bisa mengendalikan pikiran orang lain. Dia sangat menikmati perasaan bisa berkuasa di atas orang lain, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil.“Jadi dia sendiri seben

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2272

    “Jujur aku sendiri juga bingung gimana bilangnya. Aku sama Ross ini sebenarnya teman lama! Aku sudah kenal dia waktu aku kuliah di luar negeri dan bekerja. Tapi aku nggak menyangka bisa ketemu dia di sini. Ross, kapan kamu datang? Kenapa nggak kasih tahu aku. Dasar nggak setia kawan!”“Hahaha, aku kali ini datang untuk urusan pekerjaan. Sebenarnya aku di sini nggak lama, waktunya mepet, dan aku banyak urusan, jadi aku nggak hubungi kamu, deh. Tapi untunglah kita sempat ketemu. Berarti kita memang berjodoh!”Selagi mereka berdua saling berpelukan selayaknya teman lama yang baru bertemu, ketiga orang lainnya hanya bisa saling bertukar pandang kebingungan, tak menyangka akan jadi seperti ini. Kalau tahu dari awal, seharusnya Brandon sudah mengajak Chermiko. Mana tahu satu-satunya orang yang dia tidak ajak ternyata adalah teman baiknya Ross.“Iya, ini takdir pasti! Sakit kepala kamu gimana, masih sering kambuh?”“Sudah nggak. Sejak kamu bantu obatin aku dua tahun yang lalu, sudah nggak per

DMCA.com Protection Status