Share

Bab 289

Penulis: Awan
“Mengingat kamu baru selesai operasi dan masih lemah, aku nggak akan perhitungan sama kamu.” Logan memutar kursi rodanya, lalu berkata lagi, “Aku juga harus kembali untuk istirahat. Aku akan suruh orang jaga kamu di sini. Kalau soal kamu pergi atau tetap tinggal, tunggu kamu keluar dari rumah sakit baru kita bicarakan lagi.”

Semua sudah jadi seperti ini, tidak ada lagi yang tidak bisa dikatakan. Selain Yuna, Logan juga perlu mempertimbangkan cara memaksimalkan kepentingan perusahaan. Memang tidak pantas membiarkan Valerie menempati posisi ini terlalu lama.

Di sisi lain, Yuna yang baru sampai di rumah segera membersihkan diri. Dia merasa hari ini dia terlalu membawa banyak hawa sial dari luar.

Tentu saja Valerie tidak bisa mengancamnya. Namun, semua itu sudah cukup menjengkelkan. Yuna sungguh tidak menyangka kalau Valerie akan menggunakan anak di perutnya untuk menjebak orang lain. Perempuan itu ternyata jauh lebih kejam dari yang Yuna bayangkan.

Begitu keluar dari kamar mandi, Yuna mel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 290

    Edith yang masih berdiri di depan pintu merasa sangat cemas. Dia pun menelepon Stella, “Stella, Yuna pernah bilang sama kamu nggak kalau dia mau buat produk baru?”“Nggak, memangnya kenapa?” Setelah kembali dari rumah sakit, Stella langsung sibuk belanja sayur dan merapikan rumah. Suara gemuruh dari vacuum cleaner membuatnya tidak bisa mendengar kata-kata Edith dengan jelas.“Dia kembali ke lab dan mengunci diri di dalam sana. Aku bicara sama dia, tapi dia nggak jawab. Aku rasa dia agak aneh hari ini. Aku agak khawatir.”Setelah mendengar kata-kata Edith, Stella langsung tercengang. Dia pun cepat-cepat mematikan vacuum cleaner-nya, lalu tanpa sadar berkata, “Jangan-jangan karena masalah hari ini? Tapi aku lihat dia baik-baik saja saat pergi.”Edith menangkap sesuatu, “Masalah hari ini?”“Bicara di telepon kurang jelas. Dia lagi di lab, kan? Aku akan pergi ke sana.” Setelah menutup telepon, Stella segera meletakkan barang di tangannya. Kemudian, dia melepas celemeknya dan mencuci tangan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 291

    “Kamu ... serius?”Bukan karena Edith meragukan kemampuan Yuna, tapi karena bau saat ini terlalu kuat. Benar-benar bau yang menusuk hidung dan menembus hingga ke bagian belakang kepala. Bahkan terasa hingga ke ubun-ubun.Aroma tahap awal saja sudah menusuk seperti ini. Sulit dibayangkan akan jadi seperti apa aromanya di tahap tengah dan akhir.Namun, kentara sekali kalau Yuna sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini. Edith pun tidak ingin melawannya. Karena itu, dia berkata, “Ya, sudah. Kalau sudah selesai, cepat beres-beres dan pulang, sudah malam.”“Aku akan antar dia pulang,” ujar Stella mengajukan diri.Tetap saja mereka akan naik taksi. Hanya saja, begitu mereka masuk ke dalam mobil, sopir taksi secara refleks berbalik, “Wah, Mbak, kalian pakai parfum banyak banget.”Stella spontan tersenyum malu. Sebenarnya, sebagai seorang pembuat parfum, tidak heran kalau tubuhnya sering mengeluarkan bau aneh. Tidak selalu berbau harum. Bagaimanapun, bahan parfum sangat kompleks, apalagi m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 292

    “Untuk apa tanggapi dia dengan serius?!” ujar Stella sambil menghela napas.“Bukan tanggapi dia dengan serius, tapi memang itu kenyataannya. Coba kamu lihat. Meskipun industri parfum dalam negeri berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pembuat parfum juga meningkat dari tahun ke tahun. Kebanyakan orang masih saja menganggap parfum bagus dan ternama adalah parfum dari luar negeri. Mereka nggak terlalu kenal dengan merek kita sendiri,” ujar Yuna yang sangat emosional.Stella mengangkat bahu, “Memang, sih. Tapi sampai batas tertentu, itu juga benar. Standar keseluruhan domestik saat ini memang nggak bisa dibandingkan dengan merek-merek ternama internasional.”“Sekarang mungkin nggak bisa, tapi kelak pasti bisa.” Ini juga merupakan arah dan tujuan Yuna bekerja keras.Suatu hari nanti, dia akan membawa parfum buatannya ke panggung dunia. Dia akan membuat orang di seluruh dunia kalau negara ini juga dapat membuat parfum kelas dunia.“Kak Yuna, sudah sampai. Aku pulang dulu, ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 293

    “Kenapa harus takut? Aku yang pekerjakan mereka semua.” Stella berpikir sejenak, tetap saja merasa tidak ada yang perlu ditakuti. Dia bahkan merasa hidup seperti itu sangat indah.Yuna hanya menggelengkan kepalanya. kemudian, dia duduk bersila di depan Stella dan minum jusnya.“Kak Yuna, kamu campurkan bahan apa saja? Aku cium baunya agak campur aduk. Kamu benar-benar lagi buat produk baru? Kalau iya, produk baru ini terlalu ... inkonvensional.” Stella mengenduskan hidungnya. Sejak naik taksi tadi, Stella telah mencium bau itu dan menganalisisnya dengan serius. Namun, Stella merasa baunya terlalu campur aduk. Dia benar-benar tidak bisa membedakan wewangian apa saja yang dipakai Yuna. Apa mungkin karena baunya terlalu kuat sehingga Stella sulit untuk membedakannya?“Belum tahu, aku hanya coba-coba saja.” Stella menggelengkan kepala dan memikirkannya.Sebenarnya, dia awalnya hanya ingin melampiaskan amarahnya. Dia pun asal-asalan mencampurkan beberapa wewangian dan minyak atsiri. Dia ti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 294

    “Ng-nggak usah. Aku sudah dua kali merepotkan kamu. Aku bisa naik taksi sendiri. Jam segini masih ada taksi.” Stella cepat-cepat mengibaskan tangan dan menolak.“Kalau begitu, aku antar kamu ke bawah untuk naik taksi,” kata Frans.Stella, “....”Yuna tersenyum melihat sikap mereka berdua. Dia pun berjalan ke samping Stella dan menepuk pundak perempuan itu, “Kamu ... biarkan saja Frans antar kamu pulang.”“Hatchi!” Frans yang berdiri di samping tidak bisa menahan bersin.Yuna, “....”Begitu keduanya pergi, Yuna berencana naik ke atas untuk mandi. Awalnya dia tidak merasakan apa-apa. Namun, setelah melihat Frans yang bersin terus akhirnya membuatnya menyadari betapa menyengatnya bau di tubuhnya.Tadi dia hanya berjalan ke samping Stella, masih agak jauh dari Frans. Akan tetapi, Frans langsung bersin tanpa henti. Kalau dia berada di dekat Brandon, maka betapa kuatnya bau itu.“Aku mandi dulu,” kata Yuna.Baru saja hendak berbalik, Brandon tiba-tiba memegang pergelangan tangan Yuna dan men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 295

    Kali ini, Yuna kembali sambil membawa sesuatu di tangannya. Namun, Brandon tidak melihat dengan jelas apa itu.Yuna mengambil sepotong kecil bahan sisa dan kembali ke meja. Kemudian, dia menyalakan lampu dan duduk di sana untuk mempelajarinya dengan teliti. Aromanya benar-benar istimewa. Kalau dibilang bahan sisa itu dibuat secara sintetis, maka itu mungkin saja. Namun, itu jelas tidak. Benda itu benar-benar alami, aroma kayu itu sendiri.Yuna sangat tertarik, dia juga ingin tahu sumber dari kayu itu. Akan tetapi, kalau pemuda itu tidak mau kerja lagi, maka Yuna akan sulit untuk menemukannya. Jika suruh orang lain ....Yuna menoleh karena ingin bertanya pada Brandon. Namun, dia tidak menyangka kalau pria itu sudah berdiri di belakangnya yang justru membuatnya terkejut, “Kenapa kamu ada di sini?”“Lalu aku harus berada di mana?” Entah kenapa, suara pria itu terdengar agak kesal, “Akhirnya kamu lihat aku juga?”Yuna, “....”“Ada sesuatu yang nggak aku mengerti.” Yuna menarik ujung bajuny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 296

    Yuna spontan tertawa. Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram dagunya. Yuna tertegun sejenak, lalu mengedipkan mata.“Apakah dia semenarik itu?” Mata Brandon sedikit menyipit, suaranya penuh dengan kecemburuan.“Eh ... sepertinya nggak ... semenarik itu,” ujar Yuna.Tidak mungkin, kan? Apakah Brandon sedang cemburu? Yuna hanya mengkhawatirkan soal kayu. Dia sama sekali tidak memikirkan hal lain. Sang CEO terlalu pencemburu.“Nggak menarik?” Brandon bukan orang yang mudah dibujuk, “Tapi aku lihat, kamu sepertinya sangat tertarik. Bukannya tadi kamu bilang lumayan menarik?”Kalau tadi Yuna tidak menganggap hal ini serius, sekarang Yuna benar-benar tersadar. Apakah kali ini Brandon benar-benar cemburu?“Nggak, maksud aku ukiran kayu yang dia buat lumayan menarik. Benar, ukiran kayunya sangat menarik.” Yuna mendongakkan kepala, kedua matanya berputar, memperhatikan wajah Brandon, “Kamu ingat sepasang boneka kayu kecil yang aku bawa pulang ke rumah itu? Bukannya kamu juga bilang boneka itu san

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 297

    Setelah keluar dari rumah sakit, Valerie baru tahu kalau Logan telah mencopot jabatannya sebagai direktur.Meski masih di rumah sakit, Logan mengeluarkan perintah dengan cepat. Bahkan ruangan kantor Valerie di perusahaan sudah diubah.Di VL, siapa yang tidak tahu kalau Valerie adalah calon istri CEO, nyonya bos VL. Namun, dengan adanya kejadian di luar dugaan seperti hari ini, status sebagai istri CEO telah melayang pergi sebelum Valerie mendapatkannya.Orang-orang di perusahaan tidak akan membicarakannya secara langsung di depannya. Hanya saja, sorot mata mereka membuat Valerie merasa sedang ditertawakan oleh semua orang.“Logan, kamu benar-benar kejam!” rutuk Valerie dalam hati.Valerie sama sekali tidak sanggup berlama-lama di perusahaan. Dia pun pergi segera setelah dia tiba di sana.Sekretaris Logan langsung menelepon Logan dan melaporkan hal itu, “Pak Logan, Direktur ... Bu Valerie baru saja datang ke kantor. Tapi, begitu dia tahu Pak Logan telah menarik kembali kantornya, dia la

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status