Itu hanya dugaan Yuna saja, karena cara kerja mereka benar-benar membuat Yuna bertanya-tanya apa yang sebenarnya mereka lakukan. Mereka sangat misterius, dan benar seperti apa yang Shane pernah bilang, siapa pun yang ada di balik organisasi ini tidak sesederhana yang mereka pikirkan.Namun bukan berarti karena mereka terlalu kuat dan sulit dihadapi, Yuna hanya diam saja tidak berusaha untuk memberikan perlawanan. Itu bukan sifat Yuna. Setidakberdaya apa pun dia, dia yakin masih bisa melawan.Pria itu tidak merasa terburu-buru untuk menjawab. Dia hanya berdiri santai memegang tongkatnya, sambil memiringkan kepala mengamati Yuna dengan saksama. Di saat itu tiba-tiba Yuna jadi menyesal dia sudah terlalu gegabah dalam bertindak. Seharusnya Yuna tidak mesti terburu-buru, hanya saja dikurung selama tiga hari membuat dia kehilangan kesabaran dan ketenangan. Belum lagi dia jug tidak tahu apa saja yang terjadi di dunia luar.Lantas, Yuna tidak lagi bertanya. Dia mengangkat gelas yang ada di de
Yuna tidak mau membuang-buang waktu dengan perbincangan yang tidak ada artinya. Sebenarnya di dalam hati dia kurang lebih sudah tahu apa yang mereka mau darinya. Namun yang namanya dugaan dan jawaban pasti tentu memiliki perbedaan yang jelas.Pria itu mendesah dan berkata, “Jujur saja, sebenarnya aku sangat menghargai bakat dan kecerdasanmu, sayangnya …. Tapi aku nggak perlu merasa terlalu kecewa, karena gimanapun juga kamu tetap bisa lebih berguna. Yuna, sebentar lagi kamu akan tahu betapa besarnya kontribusimu terhadap dunia ini. Kamu seharusnya bangga, karena nggak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini.”Meskipun masih tidak sepenuhnya mengerti apa yang dia katakan, Yuna yakin itu pasti bukanlah sesuatu yang baik. Maka dia pun tertawa dan membalas, “Kalau kamu bilang itu sesuatu yang patut dibanggakan, kenapa nggak kamu saja yang lakukan sendiri? Aku rasa kamu pasti bakal merasa lebih bangga lagi!”Sesuai dugaan, pria itu sama sekali tidak terpancing dan justru malah menganggu
Sebelum Yuna selesai berbicara, pria itu tiba-tiba berbalik dengan gerakan yang begitu cepat. Refleks, Yuna pun berhenti dan mereka saling bertukar pandang.Pria itu mendengus dan menyingkirkan wajah ramah yang semula dia tunjukkan, lalu dia berkata, “Kusarankan supaya kamu jangan menganggap diri sendiri terlalu pintar. Nggak perlu banyak tanya tentang sesuatu yang nggak perlu kamu tahu.”Setelah mengatakan itu, dia langsung berjalan menuju pintu kamar tanpa menoleh lagi ke belakang.“Sudah kubilang, R10 masih belum rampung sepenuhnya. Kalaupun aku dijadikan pemicunya, aku nggak akan kalian mendapatkan apa yang kalian mau. Apa kalian nggak bersedia mendengar saranku sebentar saja?”Yuna siap untuk bertaruh. Dia tidak mengenali siapa pria ini dan apa kelemahannya, maka itu dia hanya bisa menggunakan R10 sebagai senjata untuk bernegosiasi. Bagaimanapun juga, semua lab ini dibangun demi keberlangsungannya R10, jadi mereka tidak mungkin tidak peduli tentang apa pun yang bisa mendukung kebe
Brandon sudah bisa bebas berkeliaran di luar, tetapi dia tidak bisa menjamin seberapa kuat virus itu dalam tingkat penularan dan apakah virus itu sungguh menjangkit tubuhnya. Brandon hanya bisa berusaha sebisa mungkin mengurangi interaksi dengan orang lain untuk menekan kemungkinan terjadinya infeksi.Untungnya sampai saat ini semuanya masih terlihat aman. Paling tidak orang yang pernah berinteraksi langsung dengannya tidak menunjukkan gejala aneh, dan dia sendiri juga merasa baik-baik saja. Namun … masih belum ada kabar apa pun tentang Yuna.Dengan koneksi dan sumber daya yang Brandon miliki, jika memang Yuna masih berada di kota ini, seharusnya sudah ditemukan entah dari kapan. Akan tetapi faktanya hingga sekarang masih tidak ada petunjuk sedikit pun mengenai keberadaannya. Maka hanya ada satu kemungkinan yang ada, bahwa Yuna tidak berada di kota ini.Masalahnya, memindahkan orang dalam waktu singkat pun pasti akan menyisakan jejak seperti rekaman CCTV di jalan atau semacamnya, rasan
“Tapi kalau aku lapor polisi, apa nantinya Papa malah jadi berada dalam bahaya?” tanya Bella khawatir, meski melapor polisi itu adalah idenya sendiri.Sebelum ini Bella menyembunyikan fakta bahwa ayah diculik dari Brandon dan tidak melapor ke polisi karena takut si penculik akan menyakiti ayahnya, tetapi sekarang sudah lewat dua hari masih tidak ada kabar juga. Hal itu jelas membuat Bella panik. Di ingin melapor ke polisi, tetapi di satu sisi dia tidak mau nyawa ayahnya berada dalam bahaya.“Dari situasi sekarang ini seharusnya aman-aman saja, tapi … aku nggak bisa menjamin!” kata Brandon. Dia berusaha untuk menganalisis keadaan mereka sekarang dengan seobjektif mungkin, tetapi tetap saja ketika didengar, rasanya sedikit menyedihkan. Dia bahkan masih belum tahu apa tujuan si penculik ini. Namun dari yang sekarang bisa disimpulkan, mereka tidak akan mengingkari janji. Apa yang perlu Brandon sampaikan sudah dia sampaikan, dan dia juga sudah berjanji agar Bella bisa sedikit lebih tenang.
Brandon hanya bisa mengatakan itu untuk saat ini. Sejauh yang bisa Brandon ingat sejak dia pergi dari rumahnya Juan, dia hanya berinteraksi dengan pengawalnya dan juga Bella. Jika benar penyakit ini bisa menular atau punya kemungkinan untuk menyebar ke orang lain, berarti Bella adalah orang yang paling mungkin tertular.Tentu saja, Brandon tidak bisa mengatakan itu secara gamblang sebelum punya bukti yang kuat. Jika mengatakan itu tanpa dasar yang jelas hanya akan menimbulkan kepanikan.“Ooh, oke,” sahut Bella. Dia pun membertimbangannya dengan serius setelah mendengar bahwa itu bisa dijadikan referensi, yang siapa tahu berguna kelak. “Belakangan ini kayaknya kulitku sedikit alergi. Aku nggak tahu apa ada hubungannya atau nggak, tapi dari awal kulitku memang lebih sensitif, makanya aku nggak menganggap serius.”“Alergi?”“Iya. Di badanku ada bintik-bintik merah, tapi nggak begitu gatal, jadi aku diamkan saja. Dulu juga pernah ada, tapi nggak lama langsung hilang.”“Oke, selain itu masi
Tidak butuh waktu lama Brandon sudah tiba di depan pintu rumah kediamannya Edgar. Dia tidak langsung turun, dia tetap menunggu di mobil dan menurunkan kaca jendela seakan sedang menunggu sesuatu.Tak lama kemudian ponselnya berdering. Dia melihat ada sebuah pesan masuk. ***Dari luar Shane mungkin terlihat setuju dengan rencana yang Rainie buat, tetapi dia masih tidak bisa percaya sepenuhnya padanya, itu tidak mungkin! Rainie licik dan banyak akal bulus, dan Shane percaya Rainie juga tidak akan sepenuhnya percaya kepadanya pula. Mereka bersama semata-mata hanya karena hubungan yang saling menguntungkan.Akan tetapi Shan penasaran dengan apa yang Rainie katakan dengan kartu as itu, apa yang membuat dia begitu percaya diri. Shane yakin kartu as itu bukan hanya bosnya saja yang akan dijadikan bahan eksperimen. Pasti masih ada sesuatu yang belum Rainie tunjukkan.Karena itu dua hari ini selain menstabilkan lingkungan kerjanya yang sempat kacau, Shane juga diam-diam mengikuti Rainie berhar
Shane terus mengikuti Rainie dari belakang dan tidak menemukan keanehan apa pun, hingga dia akhirnya mengitari kota sebanyak dua putaran baru dia merasa ada yang aneh. Sebelumnya mungkin Rainie sengaja memutar untuk melepaskan diri dari kejaran Shane, tetapi sekarang dia jelas sedang mempermainkan penguntitnya. Mungkinkah … dia tahu kalau yang menguntitnya itu adalah Shane?Tiba-tiba mobil di depan langsung melaju kencang, tanpa pikir panjang Shane juga menginjak pedal gas dan menambah kecepatan. Dua mobil ini terus melaju di tengah kesunyian malam. Di saat itu Shane yakin kalau dia sudah ketahuan oleh Rainie.Maka dari itu Shane tidak lagi sembunyi-sembunyi dan mengejarnya dengan kecepatan penuh, sementara Rainie memperlambat laju mobilnya. Ketika sudah mulai menyusul, Shane langsung banting setir berbelok ke depan mobil Rainie. Rainie dengan sigap menekan rem sehingga tidak terjadi tabrakan.Shane langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Rainie. Rainie masih tetap duduk di dalam
“Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap
Di sebuah ruang bawah tanah yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, begitu masuk langsung tercium bau busuk yang menyengat hidung. Saat pintu dibuka, dan mendengar ada suara kursi roda yang mendekat, orang yang berada di dalam langsung mendongak menatap ke depan.“Ah, Yang Mulia datang untuk menemui aku juga.”Orang itu menyunggingkan senyum yang kaku. Dia yang dulu adalah seorang duta besar terhormat kini menjadi tak lebih dari seperti tawanan perang. Kursi roda berhenti, lalu sang Ratu menatapnya, orang yang sudah meneaninya selama puluhan tahun lebih.“Fred, apa kamu menyesal?” tanyanya.“Menyesal? Apa yang perlu disesali? Aku menyesal kenapa eksperimennya nggak aku lakukan lebih awal? Atau menyesal karena terlalu banyak berpikir? Ataukah menyesal karena aku nggak menyadari lebih awal kalau kamu mencurigaiku? Yang menang memakan yang kalah, itu sudah hukumnya. Nggak ada yang perlu aku sesali.”Sang Ratu sempat terdiam sesaat mendengar kata-kata Fred.“Jadi kamu nggak pernah m
“Tapi sudah terlambat kalau terus menunggu sampai eksperimennya dimulai!” kata Shane seraya menggertakkan gigi.Dia tidak punya sisa waktu lagi untuk bertaruh. Kalau sampai ternyata eksperimennya keburu dimulai, betapa sakit hatinya Shane membayangkan tubuh Nathan yang masih kecil itu harus terbaring di atas meja operasi yang dingin dan dibedah seperti tikus percobaan. Dia tidak bisa menerima hal seperti itu terjadi. Dia tidak tega melihat anaknya yang masih kecil harus mengalami penderitaan yang sebegitu parahnya. Nathan tidak tahu apa-apa dan diculik begitu saja, terpisah dari ayahnya begitu lama. Dan sekarang, dia harus menghadapi semua ini. Bahkan … bahkan dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi.“Tapi kalau kamu ke sana sekarang, memangnya kamu bisa menolong Nathan?” Brandon bertanya.“Aku nggak peduli. Kalaupun aku harus mati, aku bakal tetap berusaha!”“Ya sudah, terserah kamu. Pergi sana!” Brandon tak lagi membujuk Shane. Dia memukul meja yang ada di depannya dan berseru kepada
Mau dipikir seperti apa pun, itu rasanya agak mustahil.“Aku juga berharap informasiku salah, tapi ….”Brandon tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi itu sudah menyiratkan intensi yang sangat jelas. Berhubung ini sudah menyangkut nasib Nathan, jika informasi yang dia dapat tidak bisa dipercaya, dia pun tidak akan memberitahukannya kepada Shane.“Jadi selama ini dia nggak mau membebaskan Nathan karena itu? Itu alasan kenapa selama ini aku nggak pernah berhasil menemukan dia. Jadi … mereka dari awal memang nggak ada niat untuk melepaskan Nathan, dan mereka menyandera dia dengan alasan membutuhkan investasi dana dariku, itu semua bohong?!”Rona wajah Shane di saat itu sudah pucat pasi. Suaranya pasti terdengar cukup datar, tetapi bisa terdengar bibirnya sedikit gemetar. Siapa pun yang menghadapi hal semacam ini pasti akan memberikan reaksi yang sama.Chermiko tidak tahu seperti apa rasanya memiliki seorang anak, tetpai dia dapat memahami perasaan Shane. Dia sendiri juga tidak keberatan di
“Ratu mau Fred jadi bahan percobaannya?” Chermiko bertanya, tetapi dia langsung membantah pertanyaan itu. “Nggak, itu mustahil! Aku dulu pernah ada di sana dan banyak tahu tentang R10. eksperimen ini nggak pernah diuji coba karena syarat dari penerimanya terlalu ketat.”Syaratnya adalah mendapatkan dua tubuh yang cocok, dan itu jelas bukan hal yang mudah untuk dicari. Sama seperti melakukan donor organ, tubuh pendonor dan penerima donor harus cocok baru bisa dilaksanakan. Hanya dengan syarat itu terpenuhi barulah tidak terjadi reaksi penolakan. Makanya, kalaupun Ratu punya niat untuk itu, dia harus mencarikan tubuh yang cocok dengan Fred.“Kamu kira nggak ada?” Brandon bertanya balik dan seketika membuat Chermiko dan Shane kaget. Chermiko dan Shane sama-sama dibuat bertanya-tanya, siapa orang yang akan menjadi wadah baru bagi jiwa Fred.“Dan orang yang bakal menampung jiwa Fred itu bukan orang asing. Fred sendiri yang cari,” kata Brandon. “Kalau dia nggak ketemu orang yang cocok, mana
“Sudah nggak ada lagi, itu saja. Dia bilang yang kita butuhkan sekarang cuma waktu. Sebenarnya nggak ada yang penting, sih. Mungkin dia takut karena masih diawasi. Takutnya ada orang yang mendengar percakapan, makanya dia nggak berani bilang banyak.”“Bukan. Informasi pa yang mau diasampaikan sudah semuanya dia kasih tahu ke kamu,” ucap Brandon.Chermiko, “Eh?”Shane, “Hah? Jadi yang Pak Juan mau sampaikan itu apa?”“Pak Juan bilang kita nggak bisa tangani, tapi ada orang lain yang bisa. Orang yang bisa itu maksudnya siapa?” tanya Brandon kepada mereka berdua. Tetapi baik Shane dan Chermiko di saat itu hanya bertukar pandang dan menggelengkan kepala.“Dan juga kenapa kita nggak bisa? Sebelumnya kita sudah tahu mereka ada di dalam kedutaan, terus kenapa tiba-tiba Pak Juan bilang ini di luar batas kemampuan kita?” tanya Brandon lagi.Kali ini Shane dan Chermiko lebih kompak lagi. Mereka berdua sama-sama menggelengkan kepala serentak tanpa perlu menatap satu sama lain.“Karena Pak Juan me
Chermiko datang dengan penuh tanda tanya dan pergi dengan penuh tanda tanya pula. Dia merasa belum mengatakan atau melakukan apa-apa selama dia bertemu dengan kakeknya tadi, dan langsung disuruh pulang begitu saja. Selama perjalanan, Chermiko berulang kali memikirkan apa yang tadi Juan katakan kepadanya, tetapi dia tidak mendapatkan jawabannya. Jadi apa maksud Juan sebenarnya?Begitu Chermiko sampai ke rumah, benar saja Brandon dan Shane sudah menunggunya. Mereka langsung datang menyambut dan bertanya, “Gimana? Mereka ngundang kamu ke sana untuk apa?”Bahkan mobil yang mengikuti Chermiko dari belakang juga sudah melakukan persiapan jaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang buruk padanya. Namun mereka bisa tenang setelah mendapat kabar kalau Chermiko sudah dalam perjalanan pulang. Namun di saaat yang sama mereka pun terheran-heran mengapa hanya Chermiko sendiri yang keluar.“Mereka mengancam kamu? Apa saja yang mereka bilang di sana?” tanya Shane. “Pasti Rainie, ‘kan? Kali ini apa lagi yan
“Kami semua panik setengah mati waktu dengar Kakek dibawa. Untung saja Kakek baik-baik saja!”“Omong kosong! Kalau kamu pani, kenapa baru sekarang kamu datang menolongku?” tanya Juan melotot.“Bukannya nggak mau nolong, tapi tempat ini nggak bisa main datang kapan pun aku mau. Lagi pula aku tahu sifat Kakek. Kalau Kakek sendiri yang mau ke sana, aku bujuk untuk pulang kayak apa juga Kakek nggak bakal mau pulang! Kakek sendiri yang mau datang ke sini untuk menolong Yuna, ‘kan?”Dengan tatapan mata setuju, Juan menatap Chermiko dan berkata padanya, “Iya, sih. Akhir-akhir ini kamu ada banyak kemajuan juga, ya. Kamu sudah bisa menganalisis keadaan dengan baik dan bisa mengerti sifatku seperti apa.”Chermiko terlihat tidak terlalu senang meski mendapat pujian dari kakeknya. Saat ini dia punya masalah yang lebih mendesak untuk dia sampaikan.“Kakek yang minta aku datang ke sini, ya?” tanyanya.“Ya, untung saja mereka kasih aku ketemu orang lain! Kalau Brandon, mereka pasti nggak akan setuju.
Chermio sudah berada di ruang tamu kedutaan dan melihat sekelilingnya. Dia curiga apakah tempat ini menyimpan suatu konspirasi, karena di antara yang lain, hanya dia sendiri yang mendapatan undangan secara tiba-tiba.Mereka bertiga kaget saat mendapat undangan tersebut. Tidak ada yang menyangka ternyata undangan itu ditujukan kepada Chermiko, dan tidak ada yang tahu apa maksud dari undangannya. Apalagi Chermiko juga yang paling asing dengan kedutaan dibanding Shane atau Brandon. Setelah melalui proses perundingan yang cukup laa, akhirnya mereka bertiga mencapai kesepakatan bersama, Chermiko harus pergi!Jika tidak pergi, bagaimana mereka bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan undangan ini juga dibuat secara resmi, jadi seharusnya tidak akan ada keanehan yang terjadi, atau surat ini tidak akan sampai ke tangan mereka. Maka itu Chermiko datang sesuai dengan waktu dan tempat undangan. Saat masuk dia juga diperiksa karena untuk masuk ke kedutaan tidak diizinkan membawa barang-barang ya