Share

Bab 1919

Author: Awan
Setelah rak bukunya tertutup, ruangan rahasia itu menjadi sebuah ruangan kecil yang tertutup dan sumpek. Bahkan jendela saja tidak ada, membuat orang yang berada di dalam ruangan itu sesak napas. Namun begitu orang seperti pria pendek ini memang cocoknya bersembunyi di tempat ini.

Yuna menatap Frans, dan Frans juga menatap balik. Mereka berdua diam tak berbicara, lalu tak lama mereka mendengar dari luar ada orang yang berbicara.

“Bos, Bos!”

Sepertinya ada orang yang menyadari keempat pengawal itu tumbang di depan, tentu mereka jadi curiga jangan-jangan terjadi sesuatu di dalam dan langsung masuk untuk memeriksa keadaan. Di situ Yuna mulai merasa sedikit tegang. Dia memegang erat ujung meja dan memfokuskan pendengarannya.

“Kalian kenapa baru datang?!” seru Shane marah-marah.

“Pak Shane?!” tanya orang itu terkejut.

“Dasar nggak berguna. Terlambat kalian datangnya!”

“Ada apa ini?!”

Shane pun coba untuk menjelaskan dengan seserius mungkin,”Ada orang yang menyelinap masuk dan menyandera bos
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1920

    Setelah ditegur oleh Shane, mereka tidak lagi berani banya bertanya, tetapi mereka juga masih belum langsung pergi dari tempat itu.“Kenapa masih belum pergi juga?!”“Pak Shane terluka, apa perlu kuantar ke rumah sakit?” tanya orang itu.“Makasih, tapi nggak usah. Kalau sampai bos kita nggak selamat, nggak cuma aku saja, tapi kita semua yang bakal mati! Nanti sekalian saja kamu antar aku ke kamar mayat! Oh, nggak usah diantar, karena kamu juga sama-sama tergeletak di kamar mayat bareng aku!”“I-iya!”Setelah itu, dia tak banyak tanya lagi dan langsung berlari. Kali ini sudah tidak terdengar keributan apa-apa lagi dari luar. Namun untuk berjaga-jaga, Shane tidak langsung masuk ke dalam, Yuna juga tidak merasa perlu terburu-buru keluar. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu.Setelah kurang lebih lima menit berlalu, rak buku itu terbuka dari luar, lalu Shane berkata kepada mereka,”Ayo pergi, kita nggak bisa terlalu lama di sini.”“Terus dia gimana?” tanya Yuna menunjuk ke pria pendek i

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1921

    Pertama-tama Yuna duluan yang keluar, setelah itu baru Frans.“Kamu pergilah dari sini,” kata Yuna kepadanya.“Eh?”“Apa pun tujuan kamu sekarang, kamu nggak bisa bantu banyak dengan terus ada di sini, yang ada justru malah menambah risiko. Lebih baik kamu pergi dari sini!”“Nggak bisa! Tempat ini berbahaya!” balas Frans.“Justru karena berbahaya, makanya kamu harus pergi. Aku dan Shane ada tugas yang harus dikerjakan di sini, jadi kami belum bisa pergi, tapi kamu nggak! Kamu lebih dibutuhkan di luar. Masih ada orang lain yang menunggu kamu di luar!”Frans jelas tahu siapa yang Yuna maksud, siapa lagi. Tetapi …. justru karena tempat ini berbahaya, dia merasa tidak seharusnya pergi meninggalkan mereka.“Bu Yuna, aku mau tetap di sini melindungimu. Aku yang sudah merusak rencanamu, kalau sekarang kalian ketahuan, kalian akan lebih berbahaya lagi!”“Frans, menurutmu apa kau perlu perlindungan darimu?”Seketika Frans tertegun. Memang kemampuan bertarung Yuna lebih tinggi daripada Frans, ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1922

    Yuna cukup tersentak ketika dia melihat kesedihan yang terpancar melalui sorot mata Frans. Dia pun tak lagi membujuk Frans, melainkan hanya menepuk bahunya dengan lembut dan berkata, “Ya sudah! Tapi kamu harus jaga keselamatanmu sendiri.”Frans mengangguk, dan ketika dia hendak pergi, Yuna memanggilnya lagi. “Frans! Virus yang ada di dalam badan kamu mungkin masih bisa diobati, jadi jangan pernah menyerah! Ingat, masih ada orang lain yang menunggu kamu pulang!”Awalnya Frans sempat kaget karena dia tidak percaya virus yang ada di dalam badannya itu masih bisa disembuhkan, tetapi saat melihat ketulusan hati Yuna, dia tahu kalau Yuna bermaksud baik. Meskipun itu hanya sekadar hiburan, setidaknya itu memberikan sedikit harapan padanya. “Ya, aku tahu.”Tak lama setelah mereka bertiga pergi dari kantor itu, hanya dalam waktu tak sampai setengah jam saja kabar tentang hilangnya bos mereka telah tersebar. Sebenarnya yang mengetahui keberadaan si pria pendek itu juga tidak banyak, khususnya m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1923

    “Apa maksud ucapanmu?”“Aku nggak bermaksud apa-apa.” Rainie tampak begitu santai seperti tidak peduli dengan apa yang terjadi, tetapi matanya terus menatap lekat Shane. “Seharusnya kamu yang paling tahu ke mana dia pergi. Karena gimanapun juga di waktu kejadian, cuma kamu yang ada di sana, bukan?”Ketika memberikan pertanyaan yang terakhir itu, Rainie dengan sengaja mengalihkan perhatiannya kepada pria yang duduk tepat di seberangnya.“Jadi kamu curiga aku yang menculik dia? Untuk apa juga aku melakukan itu?! memang apa untungnya bagiku?”“Jawab saja sendiri! Kamu menculik dia untuk tanya di mana keberadaan anak kamu, ‘kan? Toh di sini yang paling nggak suka sama dia cuma kamu. Kita semua tahu itu.”“Rainie, jangan sembarangan menuduh! Kalau dia masih belum ketemu, kita semua juga yang kena sial! Kamu pikir cuma aku saja yang patut dicurigai? Asal tahu saja, tadi aku sampai terluka demi menolong dia. Semua orang juga lihat. Kalau kamu memfitnah aku, coba kasih buktinya!”Ketika itu Sh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1924

    Yuna tidak marah ataupun tegang menghadapi pertanyaan itu. Dia hanya mengangkat pulpen di tangannya dan menunjuk ke atas, “Oh, kan ada CCTV.”“... belum ada yang ngecek CCTV, kamu mau ngomong apa siapa juga yang bakal percaya! Mana tahu kamu benar-benar ada di ….”“Aku sudah cek.”Tadinya Yuna ingin membalas dengan mengatakan jika tidak percaya, cek saja sendiri. Namun sebelum dia buka suara, pria yang dari tadi duduk diam di dekatnya tiba-tiba berbicara.“Apa?!” sahut Rainie, tidak menduga kalau dia malah membela Yuna.“Aku sudah cek CCTV, dia nggak bohong.”Dia yang dimaksud itu tentu menunjuk pada Yuna.Rainie sudah menggerakkan mulutnya seperti akan mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak jadi mengatakannya dan hanya bisa memelototi Yuna dengan mata yang tajam dan tidak terima.“Cukup, nggak ada gunanya kita berdebat di sini. Yang paling penting sekarang adalah mencari bos kita ada di mana. Ricky, kamu yang sudah ikut Bos paling lama, kamu yang paling tahu tentang dia. Apa kamu ada ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1925

    “Maaf, Pak Shane!” kata Ricky sembari menepuk bahunya. Dia masih menatap luka di kaki Shane cukup lama sebelum akhirnya dia kembali ke kursinya.Shane menarik napas panjang, terlihat dia memang sangat kesakitan. Lalu sambil membalut kembali lukanya dengan perban, dia berkata, “Ricky, apa maksud kamu? Apa kamu pikir lukaku ini dibuat-buat?”Masih dengan cara bicaranya yang datar, dia menyeringai dan menjawab, “Nggak juga. Tapi nggak ada salahnya memastikan senjata jenis apa yang lawan kita pakai.”Kedengarannya memang seperti alasan yang mengada-ada, tetapi di saat seperti ini, detail sekecil apa pun bisa menjadi petunjuk untuk mencari siapa penyerangnya.“Kalau kamu mau tahu senjata apa yang lawan kita pakai, kan bisa tanya aku saja. Buat apa sampai merusak celanaku segala. Sudah, jangan mengalihkan topik lagi, sekarang kita harus cari si bos secepatnya! Oh ya, yang di atas sudah tahu bos kita menghilang?”Semula mereka semua terlihat cuek dan tidak peduli, tetapi begitu Shane berbicar

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1926

    “Kalau begitu bilang saja dari awal nggak perlu bukti. Rainie, terserah kamu sajalah maunya apa! Bos kita cuma menghilang sebentar saja, tapi kamu sudah panik duluan dan menuduh sana sini! Memangnya kalau bos kita nggak ada, kamu yang jadi bosnya? Kalau begitu justru kamu yang paling perlu dicurigai!”Cukup dengan penjelasan singkat saja, Yuna berhasil membalikkan keadaan, membuat tuduhan mengarah kepada Rainie.“Aku … aku nggak bilang begitu!” balasnya. Dengan perasaan tak rela Rainie menarik kembali ucapannya, di saat itu juga dia merasakan tatapan sinis dari Ricky yang membuat punggungnya merinding.Sebelum ini Rainie hanya sesekali saja berpapasan dengan Ricky, tetapi dia tahu kalau Ricky juga sering berada di sisi bos mereka. Dia tidak banyak bicara dan kepribadiannya pun dingin, walau begitu dia cukup kejam ketika bertindak. Ada sekali Rainie tak sengaja melihat seseorang yang sedang dihukum oleh Ricky. Adegan itu membuat Rainie mual, meski dia sendiri sudah cukup terbiasa menciu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1927

    “… nggak, kita berempat sama-sama punya hak untuk berpendapat dan bertanya. Siapa pun yang punya pemikiran boleh menyampaikan pemikiran mereka. Tapi …,” Ricky berhenti sejenak, lalu dengan mata yang tajam dia melanjutkan, “Kalau sampai ketahuan ada yang berkhianat, aku nggak akan kasih ampun!”Setelah rapat bubar, Rainie langsung menghadang jalan Yuna dan menuduhnya, “Pasti kamu pelakunya, ‘kan.”“Menurut kamu?” balas Yuna“Kamu ini benar-benar, ya. Aku nggak nyangka kamu berani menculik bos kita. Tapi jangan mengira perbuatan kamu nggak bercelah. Kamu nggak tahu saja kalau orang yang ada di atas bos kita itu baru ngeri!”“Oh, kamu bisa takut juga ternyata? Aku kira dengan kepribadian kamu yang rusak itu, kamu sudah nggak takut apa-apa lagi!”“Kamu … nggak usah berpura-pura terus! Kalau bukan kamu, kenapa kamu nggak menyangkal? Sudah jelas-jelas pelakunya kamu! Aku tahu kamu jago bela diri. Pasti selagi Bos istirahat, kamu ….”Sebelum Rainie selesai berbicara, kerah bajunya ditarik den

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status