Share

Bab 1829

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Dari semua perjuangannya hingga detik ini, yang paling Fahrel takutkan dalam hidupnya adalah jatuhnya Edgar sehingga tidak ada lagi orang yang bisa melindunginya. Sebelum Fahrel berhasil mendapatkan proyek vaksin ini, dia mengalami kemiskinan yang cukup parah dan harus bersusah payah untuk terbebas dari kondisi itu.

Karena proyek vaksin inilah bisnisnya membaik, dan karena proyek ini juga orang-orang jadi menghormatinya. Dia pun sadar bahwa Edgar yang selama ini terus melindunginya. Maka dari itu kehadiran Edgar tidak hanya membawakan keuntungan yang banyak, tetapi juga sangat berperan penting dalam kelangsungan hidupnya.

Akan tetapi jika Edgar turun dari jabatannya, Fahrel sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada bisnisnya. Karena itu pada awalnya Fahrel setuju saja ketika Bella bilang jangan memberi tahu orang lain. Namun di satu sisi, kehadiran Brandon membuat Fahrel merasa mereka menyembunyikan sesuatu.

“Atas dasar apa aku harus percaya sama kamu! Gimanapun juga aku aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1830

    “Apa Om Fahrel nggak tahu seperti apa dokter-dokter yang Tante Susan kenal itu? Lagi pula Om jangan lupa kenapa badanku bisa jadi segendut ini. Lebih baik kita nggak usah membahas masalah ini lagi, deh,” kata Bella dengan nada yang terdengar dingin. Awalnya Bella masih baik-baik saja, tapi begitu Fahrel mengangkat topik tentang dokter itu, Bella langsung teringat dengan Rainie dan segala hal kejam yang telah dia lakukan hingga Bella menjadi seperti sekarang ini. Andaikan bukan karena ulah kakak sepupunya itu, untuk apa Bella sampai harus mencari dokter ke sana kemari.Bicara hal itu membuat Fahrel terdiam karena memang itu sebagian adalah salahnya juga yang telah lalai sebagai orang tua, tetapi dia tidak terima dengan kekalahannya dan membalas sambil menunjuk ke arah Edgar berada, “... oke! Kalau memang kamu lebih percaya sama mereka daripada aku, kenapa Edgar masih belum membaik juga? Katamu Edgar sudah dikasih obat yang mereka bawakan?”Bella menoleh menatap sang ayah mengikuti arah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1831

    Batuk Edgar dengan segera kembali menyita perhatian mereka bertiga, khususnya Bella, yang langsung memegangi bahu ayahnya dan berkata, “Papa? Papa?!”Namun Edgar tidak berkata apa-apa untuk memberi respons terhadap panggilan Bella. Mungkin lebih tepatnya dia memang tidak bisa berbicara karena kondisinya yang sudah begitu lemah. Batuknya begitu hebat tetapi tidak menunjukkan gejala sesak napas. Setelah beberapa saat Edgar terus terbatuk tiada henti, tiba-tiba dia memuntahkan darah segar dalam jumlah yang cukup banyak.Darah itu sebagian tumpah ke lantai, dan sebagian lagi berceceran di seprai kasur. Situasinya terlihat cukup mengerikan sampai Fahrel pun tertegun dan seketika tidak tahu harus berkata apa lagi.“Papa … Papa kenapa?!” seru Bella panik dengan suara terisak. Sembari menjerit, dia melirik Brandon dan bertanya padanya, “Kak Brandon, papaku ….”“Ngapain kamu masih panggil dia! Apa kamu nggak lihat kondisi papa kamu sekarang? Kalau nggak segera dibawa ke rumah sakit sekarang, ki

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1832

    “Bella, kamu jaga papamu. Jangan sampai ada seorang pun yang mengganggu. Aku mau ke bawah sebentar nunggu yang jemput papamu datang. Nanti papamu bakal langsung dibawa ke rumah sakit swasta. Tenang saja, nyawa papamu nyawaku juga! Biar aku yang tangani semuanya. Waktu mama kamu nggak ada, ada aku yang jagain kamu. Andaikan hari ini amit-amit terjadi sesuatu sama papa kamu, ada aku juga yang menemani!” Fahrel menepuk bahunya dengan bangga sebagai jaminan kalau dia siap menanggung semuanya. “Bella, kamu dengar, nggak? Sekarang situasinya sudah darurat begini, jangan sampai kamu salah mengambil tindakan!”Bella sudah tidak bisa berpikir dengan jernih lagi melihat keadaan ayahnya yang begitu mengkhawatirkan, maka tanpa pikir panjang dia pun langsung menyetujui saja hasutan Fahrel, “Iya …”Walau masih merasa sedikit khawatir membiarkan Bella berdua dengan Brandon di kamar, Fahrel tetap harus turun ke bawah untuk melihat situasi. Dengan penuh keraguan di hati, Fahrel pun tetap turun ke bawah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1833

    Terserah apakah kata-kata Brandon tadihanya sekadar hiburan atau memang benar, yang jelas di saat itu Bella sudah merasa jauh lebih baik. Ya, sewaktu terakhir kali Yuna datang, dia bilang kalau Edgar terkena racun, dan waktu itu Yuna berhasil mengeluarkan jarum yang mengontrol perilaku Edgar. Sekarang giliran Brandon yang datang membawakan obatnya. Andaikan Edgar tidak terselamatkan, untuk apa Yuna dari awal harus repot-repot membuat obatnya. Berarti, batuk dan muntah tadi memang benar adalah reaksi akibat racun yang keluar. Dengan begitu, Bella tidak perlu khawatir lagi, bukan?Seketika terdengar suara yang cukup besar datang dari lantai bawah. Sebelum Fahrel membuka pintu dan masuk ke dalam amar, suaranya sudah masuk terlebih dahulu, “Kalian hati-hati sedikit, jangan sampai terbentur sana sini, atau kepala kalian sendiri yang jadi korban nanti. Dan juga jangan sampai orang lain tahu. Jaga mulut kalian, paham?!”“Siap!” jawab siapa pun itu yang berada di luar sana. Mereka ini adalah o

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1834

    “Uhuk-uhuk ….”Batuk kali ini terdengar relatif ringan dibandingkan yang sebelumnya. Batuknya tergolong ringan seperti sedang masuk angin, tetapi suara itu membuat Fahrel berhenti berbicara dan langsung menoleh ke arah asal suara itu.“Papa?” sahut Bella.Saat itu dia dengan perasaan lega melihat sang ayah akhirnya membuka matanya. Akhirnya dia mulai sadar juga meski terlihat linglung dan masih terbatuk-batuk.“Papa?!” seru Bella memanggil ayahnya sekali lagi untuk memastikan. Dia ingin membuat ayahnya sadar, tetapi di satu sisi, dia juga takut ayahnya akan kembali seperti dulu, di mana dia masih dalam kendali Rainie, bersikap dingin kepadanya, dan hanya mendengar nasihat dari pamannya. Dia sungguh ragu, perasaan senang bercampur tegang membuatnya harus berhati-hati dalam bertindak.Edgar menarik napas dan menjawab dengan suara lirih, “Ya.” Jawabannya singkat, hanya satu kata pendek, tetapi satu patah kata itu memberikan energi yang tak terbatas bagi Bella.“Papa! Akhirnya Papa sadar j

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1835

    Saat ini Edgar masih tidak punya tenaga, bahkan untuk mengangkat kelopak matanya saja terasa sangat berat, tetapi dia masih bisa memberikan tatapan dingin kepada Fahrel yang membuatnya langsung tutup mulut.“Terima kasih sudah menjagaku selama aku lagi koma,” kata Edgar, dengan suara yang terasa sangat berat dan kelelahan.Fahrel merasa tersanjung mendapat pujian dari kakak iparnya, dan dia pun menanggapinya dengan tawa seraya berkata, “Nggak juga lah, aku cuma membantu sedikit saja! Sudah sewajarnya aku membantu sebagai satu keluarga! Kak Edgar sekarang gimana? Apa ada yang masih sakit? Kalau menurutku sebaiknya kita ke rumah sakit saja sekarang. Berhubung sekarang Kak Edgar sudah sadar, lebih baik kita langsung ke rumah sakit militer. Di sana fasilitasnya lebih bagus, jadi pengobatannya juga pasti lebih efektif dibanding rumah sakit lain. Paling tidak masih lebih baik daripada cuma bersembunyi di sini terus.”“Selama Papa tertidur, rumah kita kedatangan banyak orang, ya?” tanya Edgar

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1836

    “Berangkat ke mana?! Sudah gila ya kamu?!” Seketika itu Edgar langsung mengamuk dan melempar bantal yang ada di dekatnya ke arah Fahrel.“Kak Edgar!”Fahrel menghindari lemparan bantalnya. Edgar baru saja bangun dan masih tidak punya tenaga sedikit pun. Bantal yang dia lempar juga sebenarnya hanya sampai ke tepi kasur. Bahkan tanpa perlu menghindar pun, bantal itu tidak akan mengenai Fahrel. Akan tetapi Edgar memang punya aura yang kuat, ditambah lagi perangai sangarnya yang sudah mendarah daging sehingga Fahrel belum apa-apa sudah takut padanya. Saat Edgar masih tertidur, Fahrel sempat memaki Bella, alhasil dia pun menjadi target amarah Edgar.“Dasar nggak berguna! Aku cuma tertidur beberapa hari saja sampai jadi kacau begini. Kamu sudah merasa hebat cuma dikasih kekuasaan selama beberapa hari saja, hah? Jangan pikir aku nggak tahu sama semua perbuatan kamu selama ini. Sekarang cepat kamu pergi dari rumahku, awas saja jangan sampai kamu muncul lagi di depan mukaku!”Dalam hati Fahrel

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1837

    Sekarang di kamar hanya tersisa Edgar dan Brandon berdua saja. Atmosfer terasa jauh lebih santai sekarang, dan Brandon bisa menghadapi Edgar dengan sikap yang santai seolah mereka berdua adalah teman lama. Bahkan Brandon tak ragu untuk menarik kursi dan duduk di dekat Edgar.“Gimana badan kamu sekarang?” tanya Brandon.“Dadaku masih terasa sedikit sesak, kepala juga masih terasa berat, tapi … sudah lebih mending dibanding tadi,” jawab Edgar dengan satu tangan bersandar di dadanya sambil terbatuk kecil. Suara batuknya kali ini tidak seperti sebelumnya, tetapi lebih seperti tertahan. Suaranya juga tidak terlalu besar.“Wajar saja, karena kamu sudah tertidur selama berhari-hari. Jangankan untuk orang sakit, orang normal saja kalau tidur selama itu pasti bakal pusing kepalanya. Tapi … kamu pasti ada sedikit tahu apa saja yang terjadi selama ini, ‘kan?”“.…”“Aku yakin kamu paham apa yang aku maksud,” ujar Brandon menambahi.“Ya, sebelumnya badanku memang dikendalikan, tapi kesadaranku masi

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

DMCA.com Protection Status