Share

Kekuatan Dari Suami

Aruna kembali menangis di pelukan suaminya. "Aku membencinya, karena wajahnya mengingatkan aku pada sosok Yuda."

"Pria itu sudah mati. Kenapa wajah anakku harus seperti dia."

Erland diam dengan tangan mengusap kepala Aruna. Dia tak berniat melarang istrinya untuk terus bicara, paling menasihati kalau Aruna bicara hal yang buruk.

"Rasanya aku sangat bersalah padamu, Erland."

Jemari Erland semakin mengusap lembut. "Hst. Tidak Sayang, jangan katakan itu ya. Karena aku sama sekali tidak merasa dirugikam."

Erland mengecup dahi Aruna dengan lembut. "Aku dapat istri yang cantik dan perhatian, kemudian anak yang sehat dan lucu. Siapa yang tidak senang coba?"

Mata Aruna menatap suaminya dengan mata sedikit memerah karena banyak menangis. Kemudian, Aruna mencari gara-gara dengan mengelap ingus di baju suaminya. Namun, Erland sama sekali tidak marah dan hanya mengusap wajahnya saja.

"Sudah lebih tenang, hm?''

Kepala Aruna langsung mengangguk. "Kamu tidak berboho
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status