Share

Rahasiakan Pembunuhnya

Erland tertawa senang. Melihat sang istri hanya bisa mengomel tanpa bergerak dari atas ranjang. Aruna pun baru akan memukul jika Erland berada dalam jarak yang sangat dekat.

"Aku bicara faktanya, kalau seorang wanita sudah berubah jadi ibu. Pasti suaranya akan berubah lantang."

Aruna menatap suaminya tajam. Namun, saat melihat Fira yang menangis karena waktunya disusui. Aruna pun langsung mengangkat sang putri dengan hati-hati.

Ketika Aruna membuka bra untuk menampakkan dadanya. Bukan hanya Fira yang nampak menantikan. Tapi, Erland pun menatap sangat antusias ke arah sana.

"Ingat, aku kan belum boleh disentuh,'' ujarnya mengingatkan.

Erland langsung tersenyum. "Sayang, siapa juga yang ingin menyentuh saat kondisi kamu seperti ini."

"Baguslah kalau kamu sadar."

Aruna menatap Fira yang begitu lahap meminum susu. Bibirnya mengulas senyum, gadis secantik ini bagaimana bisa Aruna berpikiran untuk menyia-nyiakan. Jemari Aruna mengusap wajah putrinya.

"Lahap ya Sayang, kamu haus ya?"

"Iya Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status