Share

Ciuman Saja, Tidak Melebihi Batas

Aruna dibawa oleh Erland ke sebuah kamar di lantai atas. Aruna membeku sejenak, otaknya sedang mengajak bernostalgia. Kamar inilah yang dulu dihuni oleh Erland dan dirinya.

"Fira sedang tidur, jika kamu merasa lelah--"

Ucapan Erland sempat terhenti karena menemukan Aruna yang berkaca-kaca. Aruna segera melengos saat menyadari tatapan mantan suaminya.

"Kamu bisa ikut istirahat," lanjut Erland.

Aruna mengangguk. "Saya mengerti, jadi Anda bisa kembali."

Dahi Erland mengerut. "Kembali ke mana, Aruna? Kamu lupa ini kamarku, ah lebih tepatnya kamar kita dulu."

Mata Aruna menatap Erland lekat. "Apa Anda mengingatnya?"

Erland tersenyum dan meraih pinggangnya. "Bakal ingat kalau sering kita gunakan nantinya."

Aruna panik dan langsung mendorong tubuh Erland untuk menjauh. "Ini alasan saya tidak mau menikah sebelum ingatan Anda kembali."

"Kenapa?"

Mata Aruna menatap Erland dengan menantang. "Rasanya tidak adil."

"Tidak adil?"

"Iya. Karena hanya saya yang mengingat semuanya."

Erland mendekat memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status