Share

Coba Saja Sentuh Aruna

Pagi harinya. Aruna yang masih dibiarkan tidak masuk kerja, sedang menyiram tanaman di taman. Mitha yang berkunjung semenjak tadi, duduk mengawasi Aruna di kursi kayu.

"Bukannya sekarang musim hujan, tidak perlu disiram," singgung Mitha.

Aruna menoleh. "Hujannya kan bukan pagi, sementara tanaman wajib disiram saat pagi."

Mitha menghela napas, melihat Aruna yang benar-benar suka dengan tanaman. Bahkan sewaktu di luar negeri dulu, rumah hampir dipenuhi bunga.

"Pesan yang kamu kirim semalam, aku sudah baca tapi tidak aku beri tahukan pada Erland," ujarnya.

Mitha mengirim pesan kalau ibu tiri Erland mengajak bertemu, kemudian meminta wanita itu untuk menyakiti Aruna kembali.

"Kenapa tidak kamu beri tahu? Erland kan suami kamu, dia wajib tahu."

Aruna menoleh. "Ya, bagaimana ya. Aku bukannya orang baik, memang berharap wanita itu kena karma."

"Tapi, kamu tahu sendiri seperti apa Erland. Dia sangat kejam pada siapa pun."

Mendengar hal itu, Mitha langsung mengangguk. Namun, mata memandang Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status