Share

Telepon Dari Adji

Kabar kehamilanku didengar oleh Mas Adji dan keluarganya di sana. Pagi harinya, Mas Adji menghubungi Pakde Trimo dan Pakde mengatakan langsung padaku kalau beliau tidak menerima telepon dari Mas Adji.

Di ruang makan sederhana, aku, Budhe Patia dan Pakde Trimo sedang menyantap sarapan pagi.

"Kurang lebih sepuluh kali suamimu itu menghubungi Pakde, tapi Pakde ngga angkat teleponnya," ujar Pakde Trimo.

"Ngga usah diangkat Pak, untuk apa?" sahut Budhe Patia.

Aku hanya diam sambil memakan makananku agar tidak merasakan mual.

"Kapan pengadilan menjatuhkan putusan cerai? Bukannya kalau sedang hamil tidak boleh bercerai?"

Pakde Trimo menatapku lekat.

"Kata siapa Pak? Boleh boleh aja kok, yang ngga boleh itu kalau lagi hamil menikah. Kalau cerai, yo boleh," sahut Budhe Patia, dan aku tetap diam.

"Tapi ada teman Bapak yang bilang kalau sedang hamil itu ngga boleh bercerai. Bapak juga ngga tahu mana yang bener. Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status