Share

BAB : 35

Sepergi Clara, Leta dan Rhea ... jangan dipikir ia akan tidur nyenyak seperti yang diperintahkan oleh Justin. Justru kini ia ingin mengeluarkan semua pertanyaan dan kekhawatirannya.

"Tidur, Han," suruhnya lagi.

"Tadi kemana?"

"Willy bilang apa?" Justin balik bertanya.

"Om nggak ketemu klien, kan?"

Justin duduk di kursi yang ada di samping Hana. "Menurutmu?"

"Jelasin padaku sekarang," pintanya.

Justin diam, seolah sedang mengatur kalimat yang akan dia berikan pada Hana. Kemudian menggenggam tangan yang di sana masih tertancap jarum infus.

"Dan ku yakin, tadi pasti kambuh lagi," tebaknya.

Bagaimana Hana tak tahu, karena di lengan kekar itu saja masih terdapat plester yang menempel. Artinya, dia habis disuntik di bagian itu.

"Memikirkan apalagi? Bisa tidak, jangan begitu terus? Kamu mengkhawatirkan dan memikirkan sesuatu terlalu berlebihan. Bahkan terkadang hal simple saja seakan dibuat jadi fokus utama."

"Aku hanya memikirkan apa yang seharusnya ku pikirkan, kok. Yaitu kamu."

Hana membe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status