Share

BAB : 38

Sampai di depan gerbang kampus Hana masih diam dengan wajah cemberutnya, seolah tak berniat untuk turun. Apalagi kalau bukan karena Justin yang sepanjang jalan kenangan, hanya diam dan membisu dengan ponsel di tangan. Ia seperti sedang menumpang di mobil hantu.

"Masih mau di sini?" tanya Justin dengan tatapannya yang masih fokus pada layar ponsel. Hana diam, membuatnya kini menatap ke arah gadis itu.

Ia mencubit pipi Hana karena kesal pertanyaannya tak ditanggapi.

"Apa, sih, Om?" gerutunya memegangi pipinya yang terasa perih bekas cubitan Justin.

"Ada masalah?"

"Iya," jawabnya.

"Masalah apa?"

"Masalahnya itu, ya, Om sendiri," jawabnya cepat. "Udah, ah ... aku mau masuk dulu. Bye!"

Ia menyambar dan mencium punggung tangan Justin. Saat hendak membuka pintu mobil, Justin justru dengan cepat mengunci pintu otomatis.

"Kok dikunci?" tanya Hana menatap Justin dengan tatapan horor. "Aku udah telat, loh, ini."

Justin melirik ke arah sopir untuk turun dari mobil, meninggalkannya dan Hana berdu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status