Share

Murung

Alhasil, Kana berakhir di mobil Shein. Dia tidak bisa melepas pandangannya dari luar jendela. Rasanya sangat menyegarkan setelah selama lima hari ini dia tidak melihat keramaian jalanan dan kendaraan yang berlalu lalang. Kana bahkan tidak bisa bohong jika ia merindukan berhadapan dengan orang lain selain Ivander, Iola dan Shein. Tanpa sadar sebuah senyum terlukis di wajah Kana.

"Bagaimana? Pikiran jadi lebih fresh, 'kan?" tegur Shein yang ternyata dari tadi meliriknya secara diam-diam.

Kana pun menoleh ke arah Shein sambil melempar senyumnya. Dia mengangguk.

"Aku jadi kangen, sebelum menikah aku benar-benar sibuk seharian, pulang ke rumah kalau hari sudah larut, tetapi harus berangkat lagi di pagi buta," cerita Kana sambil memejamkan matanya untuk mengenang masa lalu.

Shein diam-diam tersenyum.

"Ternyata kehidupanmu sebelas dua belas seperti Ivander," beber Shein.

Sontak Kana menegakkan tubuhnya.

"Hah? Sebelas dua belas bagaimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status