Share

Mengikuti Permainan

Kana memejamkan matanya erat-erat. Sesungguhnya napasnya tercekat dan pundaknya tegang, sementara Ivander membalut bibirnya. Kenapa Ivander tidak menyebutkan perintahnya saja daripada begini. Sama seperti sebelumnya, otak Kana membeku. Namun tiba-tiba Ivander mengambil tangannya dan meletakkannya ke pundak. Apakah ini perintah?

Ivander melepas sebentar ciumannya.

"Balas ciumanku!" bisik Ivander.

Sontak Kana tertegun.

"Bagaimana?" Pasalnya, Kana tidak permah membalas ciuman siapapun, bahkan di malam Ivander menicumnya, ia tidak bisa melakukan apa-apa

"Ikuti saja permainan lidahku!" titah Ivander yang kembali menautkan bibirnya pada bibir Kana. Hal itu membuat Kana berpikir lagi dan tak sengaja membuka mulutnya. Tepat saat itu, lidah Ivander masuk! Namun berbeda dari sebelumnya, Ivander menyentuh tiap rongga mulut Kana lebih lembut. Jantung Kana seketika berdetak lebih cepat. Kepalanya panas, dia membuka sedikit matanya dan melihat wajah Ivander yang begitu serius mencumbunya. Rupany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status