Share

Bab 73. Kesempatan Membicarakan Masa Lalu

“Enak aja!” desis sengit Hizam menanggapi ejekan halus Dania.

Hizam menatap Dania dengan mata yang menyipit, penuh kebencian yang terpendam. Wajahnya sejenak memerah mendengar jawaban Dania yang penuh percaya diri.

“Ah, sepertinya kamu banyak belajar setelah kita berpisah. Tapi jangan lupa, bukan soal tahu cara makan yang penting, tapi soal siapa yang benar-benar punya kelas,” Hizam melontarkan kata-katanya sambil mulai memotong bruschetta-nya sendiri dengan garpu dan pisau, meski gerakannya tidak sehalus Dania.

Dania hanya tersenyum kecil. "Kelas itu bukan tentang tampilan, Hizam. Orang yang benar-benar punya kelas nggak merasa perlu merendahkan orang lain," jawabnya dingin, matanya tetap menatap lurus ke arah Hizam.

Sebastian yang duduk di samping Dania, tersenyum tipis mendengar tanggapan Dania. Dia selalu mengagumi bagaimana Dania tetap tenang dalam situasi seperti ini. Dia melirik Hizam yang tampak berusaha keras untuk menahan amarahnya.

Hizam tersenyum sinis saat bicara lagi. "N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status