Share

Bab 81. Serangan Bruno

Alina yang masih menyisir rambutnya, langsung menoleh ke Bruno dan melemparkan sisir besar di tangan.

“Jangan sebut itu lagi!” geram Alina dengan tatapan sengit.

“Ayolah… memangnya kenapa kalau aku menanyakan tentang anak kita? Kulihat karirnya bagus meski sepertinya dia agak ceroboh mengelola bisnisnya.” Bruno henyakkan pantat di tepi ranjangnya.

Alina mendengus sambil melemparkan pandangan tajam ke Bruno.

"Akan aku buat hidupmu susah kalau kau berani mendekat ke anakku!"

Usai mengancam Bruno, Alina bangkit berdiri dan menyambar tasnya, lalu keluar dari apartemen itu. Dia melangkah setenang dan sepercaya diri mungkin di hadapan orang-orang yang lalu lalang di sana.

Bahkan ketika tiba di rumahnya pun, dia terus berjuang menjaga ketenangan sikapnya. Untung saja suaminya tak ada di rumah. Hanya ada para pelayan.

"Tumben Mama arisannya rada cepetan pulangnya?" Mendadak terdengar suara Zila.

Alina menoleh dan agak gugup ketika menjawab putrinya, "O-oh, iya agak cepetan ini, karena rada b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status