Share

Bab 85. Rumor Pelelangan Perhiasan Langka

“Astaga… kalian?” Dania terkejut.

Ketika dia membuka pintu, dia menemukan Sebastian dan Melody masih duduk di meja kerja, fokus pada layar laptop mereka masing-masing.

Rasa haru menghangatkan hati Dania.

“Kenapa malah di sini?” tanya Dania dengan kerlingan jenaka sambil memberikan sikap seperti ibu asrama memergoki anak nakal yang belum tidur.

“Saya tidak tahan kalau ini belum tuntas, Nona.” Sebastian menjawab lebih dulu.

“Saya tidak ingin berhenti bekerja sebelum teka-teki ini terpecahkan, Nona.” Giliran Melody yang memberikan alasan.

"Tapi kan ini ganggu waktu tidur kalian," ucap Dania dengan lembut.

Sebastian tersenyum kecil. "Kami hanya ingin memastikan tidak kehilangan jejak, Nona."

Melody menambahkan, "Ini terlalu penting, Nona. Kami merasa belum bisa istirahat sebelum ada kemajuan."

Dania mendekati meja kerja dan melihat layar yang menampilkan sejumlah data tentang Alina dan Bruno.

Sebastian berhasil menemukan catatan lama yang menghubungkan keduanya.

“Lihat ini,” kata Sebastia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status