“M—maksud kamu apa, Yuna?” tanya Vina memastikan. Yuna tersenyum sinis. “Aku yakin kamu tahu apa yang aku bicarakan,” sahutnya langsung. Kedua kaki Vina yang terasa kaku mendadak bisa digerakan. Ia langsung berjalan cepat menghampiri Yuna dan duduk di sebelah dokter cantik itu seraya meraih kedua tangannya. Jelas sekali wajahnya panik dan salah tingkah. “Yuna, tidak seperti yang kamu bayangkan … bagaimana mungkin aku mengajakmu bunuh diri bersamaku,” ucap Vina menjelaskan dengan nada terburu. “Aku bisa jelaskan kejadian sebenarnya, Yuna,” tambahnya.
“Jadi, selama ini kamu tahu kalau aku meracunimu dan kamu pura-pura tak tahu? Kamu terus bersikap menjadi sahabat baikku?” tanya Vina seolah dirinya yang merasa dirugikan. “Ternyata kamu tega, Yuna? Aku tak menyangka kau sejahat itu padaku?”“Apa?!” Yuna tersentak dengan kedua bola mata yang terbelalak.Akan tetapi, Yuna segera tersadar. Hampir saja ia lupa, jika Vina memang seperti ini. Sahabat munafiknya pandai memutar balikkan keadaan, hingga menjadikan dirinya yang terintimidasi.Yuna berdesis sinis. “Ya, aku tahu kalau kamu meracuniku dan aku juga tahu kalau kamu dan Ryan selingkuh di belakangku,” ungkapnya.“Apa tuan Jason yang memberitahumu?” tebak Vina menahan diri agar tak menunjukkan reaksi terkejut. Tatapannya tetap merasa dirinya yang dirugikan.“Jangan libatkan tuan Jason! Aku sudah tahu sendiri. Dia tak mengatakan apa pun … ini hanya antara aku dan kamu, tak ada hubungannya dengan tuan Jason!” tegas Yuna lugas.Vina mencibir. “Sejak kapan kamu tahu aku dan Ryan berseling
Benar, penyebabnya adalah Ryan. Akan tetapi, tetap saja Yuna tak membenarkan tindakan Vina yang mengkhianati dirinya. Dadanya sedikit sesak mendengar kejujuran Vina.“Jadi itu alasanmu merayu Ryan? Kamu sakit hati karena dulu dia lebih memilihku daripada kamu?” tanya Yuna sinis.Vina memalingkan wajahnya. Ia seolah enggan menjawab. Yuna semakin yakin, jika tahu Ryan menyukainya hanya untuk memanfaatkan semua yang dimilikinya.Dokter cantik itu lantas menghela napas panjang sebentar. Ia harus ingat tujuannya mengungkapkan semuanya pada Vina untuk mengakhiri persahabatan munafik tersebut. Jangan pedulikan bagaimana mereka bekerja sama, toh Yuna pun sudah mengakhirinya dengan Ryan.“Sepertinya sudah cukup! Karena kita sudah tahu sama-sama munafik, jadi kamu tak perlu merasa terbebani. Anggap saja ayahku dulu menyekolahkan seorang gadis yang tak mampu, jadi kamu tak perlu merasa harus berbalas budi!” ucap Yuna sengaja memilih kata-kata yang tajam dan menyakitkan. “Sekarang kita bukan lagi
Hari yang panjang untuk Jason dan Yuna. Tampaknya belum berakhir, Brian menunggunya di ruang tamu mansion Jason hingga ia pulang kerja. Lelaki itu pun meminta Yuna untuk beristirahat lebih dahulu.“Aku akan menemui papaku dulu!” ucap Jason seraya melirik pada wanita di sampingnya.Yuna mengangguk. Ia lantas membungkuk hormat pada Brian sebelum meninggalkan ruang tamu. Tentu saja ia tak ingin mengganggu pembahasan ayah dan anak itu.Setelah Yuna tak terlihat barulah Jason mendekati Brian. Apa pun reaksi papanya, ia sudah menerima konsekuensinya. Akan tetapi, melihat raut wajahnya Brian saat ini, Jason seolah bisa menebak tujuan kedatangan papanya.“Papa masih mau protes dengan pemecatan Arka atau mau marah karena aku melaporkan video vulgarnya ke polisi?
“Sepertinya kamu sedang senang?” tanya Yuna seraya meletakan nampan berisi gelas dan piring kecil, tempat obat dan vitamin untuk Jason. Yuna lantas meletakan nampan tersebut di atas nakas samping ranjang Jason. Jason tak segera menjawab, tetapi ia memberi isyarat agar Yuna duduk di tepi ranjangnya dekat dengan dirinya. Tentu saja dokter cantiknya tak keberatan.“Jalanku sedikit terbuka lebar,” jawab Jason seraya meraih kedua tangan Yuna dan menggenggamnya erat.“Tuan Brian pasti membawa berita baik. Apa dia sadar kalau Arka tak baik?” tanya Yuna lagi. Ia menatap hangat wajah lelakinya yang duduk bersandar pada ranjan tidur.Jason menggelengkan kepalanya. Kemudian ia menarik lembut tubuh Yuna dalam pelukannya. “Papaku masih melindungi lelaki itu, tetapi dia menghalangiku jika aku akan menghukumnya. Dan ...,” ucap Jason menggantung.Tentu saja Yuna penasaran, hingga ia bangkit dari pelukan lelakinya. Yuna menunggu Jason menyelesaikan kalimatnya. Namun, lelaki itu hanya tersenyum dan me
“Mas, itu sama saja dengan mengusir Arka? Rencana Jason sungguh keterlaluan!” pekik Elsa tak terima pada suaminya.Brian menceritakan semua hasil perjumpaannya dengan Jason pada Elsa dan Arka. Sesuai dengan keputusannya, ia tak akan menghalangi Jason dan rencananya. Tentu saja, Brian sudah tahu kalau istri dan anak tirinya tak akan menerima keputusan tersebut.“Kamu harus tegas dong, Mas! Jason itu anakmu, jangan sampai dia membantah perintahmu.” Elsa membujuk suaminya dengan nada sedikit merayu.“Tapi, anakmu sudah membuat malu nama baik perusahaan ... apa itu tidak keterlaluan, hah?” sahut Brian menahan kesal.Elsa sedikit tersentak. Pertama kali suaminya meninggikan suaranya. Dalam hatinya ia menggerutu kesal, tetapi ia segera memasang wajah menangkan sembari mengusap lembut lengan suaminya.“Mas, sudah berapa kali Arka memberi jawaban kalau dia hanya tertekan dengan semua tuntutan pekerjaan ... seharusnya Jason tak menyalahkan Arka, wajah dia lelaki dewasa. Birahinya harus tersalu
“Tuan, sepertinya mobil belakang ngikutin kita terus,” ucap pak Rama—sopir pribadinya Jason.Tentu saja Jason dan Yuna langsung menoleh ke belakang. Benar saja mobil hitam di belakang mengikuti mereka begitu dekat. Ke mana pun pak Rama bergerak, menyalip dan berbelok ... kendaraan itu terus mengikuti.“Tetap tenang, Pak Rama! Aku akan menghubungi Adam yang sudah lebih dulu berada di Bandara .. aku akan mengatakan padanya jika akan sedikit terlambat,” titah Jason seraya merogoh saku blazer kasualnya.Lelaki tampan itu hanya mengenakan kaos santai dan blazer kasual serta celana kain, tetapi tak mengurangi wajah tampannya. Sementara Yuna hanya mengenakan dress dengan V-neck selutut dengan rambut digerai. Pasangan yang tampak serasi.&ldqu
“Ryan kecelakaan?” tanya Jason dengan raut wajah terkejut.Anak buahnya langsung memberikan laporan melalui sambungan telepon. “Maafkan saya, Tuan. Saat kami hendak mengamankannya, ia melarikan diri dan terseret truk. Kami sudah melarikannya ke rumah sakit terdekat, Tuan.”Jason terdiam sebentar. Otak dan pikirannya tampak berpikir cepat. Sementara Yuna yang masih berada di sebelahnya tampak cemas dan penasaran, tetapi ia tak berani bertanya. Ya, dokter cantik itu memilih menunggu Jason selesai.“Kamu yakin Ryan kecelakaan, Niko?” tanya Jason memastikan.“Mm ... sejujurnya saya pun tidak yakin, Tuan. Karena kejadiannya terlalu cepat dan mencurigakan. Sayangnya, kami kehilangan sopir truk tersebut ... maafkan kecerobohan saya, Tuan,” jawab anak buahnya yang bernama Niko.Lelaki itu memijat ujung keningnya. Tentu saja, ia tak akan tega tertawa saat mendengar berita kecelakaan, meskipun orang tersebut adalah pengkhianatnya. Jason menghela napas sebentar, sadar Niko menunggu perintahnya d