Beranda / Fantasi / Istri Gaib / Bab 2 : Bertemu Mantan

Share

Bab 2 : Bertemu Mantan

Penulis: Evhae Naffae
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-06 22:26:47

#Istri_Gaib

Bab 2 : Bertemu Mantan

“Tim satu segera segera bersiap! Si Jago Merah sedang beraksi di Perumahan Pawan Asri,” ujar Pak Guntur, sang pimpinan.

Haikal yang saat itu sedang berbalas pesan dengan sang istri, segera mengakhiri chatnya. Ia memang terkenal pendiam dan suka menyendiri kalau sedang di kantor.

[Dek, Abang mau bertugas dulu. I love you.]

[I love you too. Hati-hati ya, Bang.]

Haikal tersenyum senang, lalu memasukkan ponsel ke saku celana. Kemudian bersiap dengan perlengkapan tempurnya, helm dan jas anti &air dan api.

 “Siap semuanya!” seru Pak Guntur lagi kepada tim satu yang anggotanya ada lima orang.

 

“Siap, Pak!” jawab Haikal dan empat teman lainnya.

“Tim dua dan tim tiga bersiap-siap juga, kalau ada panggilan darurat, kalian langsung meluncur ke lokasi. Tim satu, segera berangkat!” Pak Guntur memberi intruksi.

“Pantang pulang, sebelum padam!” seru Haikal serempak dengan empat orang temannya sambil menyatukan tangan mereka.

Haikal dan keempat temannya langsung berlari menuju mobil merah yang selalu menemanin mereka daalm melaksanakan tugas.

Lima belas menit kemudian, tim Haikal telah tiba di lokasi terjadinya kebakaran itu. Sebuah rumah mewah dengan dua lantai sedang dilalap si jago merah. Asap hitam mengepul dari tempat kejadian.

Tim satu langsung mengeluarkan senjatanya dan mulai menyemprotkan selang panjang ke arah rumah itu. Para warga yang berkerumun di situ langsung menepi. Seoarang wanita sedang menangis tersedu dengan beberapa ibu-ibu yang berusaha menenangkannya.

“Naya dan pengasuhnya masih di dalam sana, biarkan aku menyelamatkan mereka!” ratap wanita sang pemilik rumah dengan sambil meroonta-ronta.

“Tim, ada dua anak yang masih di dalam sana. Haikal dan Santo bersiaplah untuk masuk ke dalam, selamatkan mereka!” perintah Pak Guntur sambil berusaha menghubungi tim dua, sebab apinya begitu besar dan tak cukup kalau Cuma satu tim saja.

Dengan jas anti apinya, Haikal dan Santo masuk ke dalam kobaran api dan berusaha mengevakuasi dua korban yang masih terjebak di dalam sana.

Beberapa saat kemudian, Santo sudah berhasil keluar dari dalam rumah itu sambil memapah seorang wanita paruh baya, sang pengasuh di rumah mewah itu. Kemudian disusul Haikal yang menggendong seoarang bocah berumur empat tahun yang menangis dengan beberap luka bakar di sekitar tubuhnya.

“Naya!” Wanita dengan penampilan acak-acakan itu berlari menghampiri Haikal yang sedang menggaendong putrinya itu.

Wanita itu langsung memeluk Haikal. Semua mata langsung tertuju kepada pemandangan itu. Dua temannya saling pandang melihat keberuntungan sang teman yang mendapat pelukan gratis.

Semenit kemudian, wanita itu melepaskan pelukannya lalu meraih sang putri dan tersenyum tak enak ke arah Haikal sang petugas Damkar. Ia tak sengaja melakukan itu.

“Terima kasih ya, Kal,” ujar wanita itu sambil menggendong putrinya lalu menjauh.

Dua orang perawat langsung menghampiri wanita itu dan menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil ambulans, kemudian melarikannya ke rumahs sakit.

Dengan wajah tanpa ekspresi, Haikal mendekat ke arah dua temannya dan mengambil alih untuk memegang selang besar itu.

“Hmmm ... kalau tahu bakal dapat pelukan dari si pemilik rumah yang cantik itu, mending aku aja yang nyelamati anaknya, hehee .... “ Goda Riko sambil menyikut Haikal yang berdiri di sampingnya.

Haikal yanga tersenyum tipis mendengar ledekan temannya.

“Apa kalian saling kenal, Kal?” timpal Zeki.

Haikal melengos, lalu menjawab, “Dia Ella, mantan yang ninggalin aku kawin.”

Sontak kedua temannya itu langsung terbahak, tapi segera menghentikan tawa saat mendengar deheman dari Pak Guntur.

“Yang serius! Jangan sampai apinya merambat ke rumah lainnya!” seru Pak Guntur sambil mengamati kerja tim satu.

“Siap, Pak!” jawab Haikal dan dua temannya serempak.

******

Dua jam kemudian, api sudah berhasil dipadamkan. Akan tetapi, keadaan rumah Ella sang mantan pacar dari Haikal itu sudah tinggal kerangka saja. Rumah mewah seharga 5 M yang membuat Ella meninggalkannya dulu hanya tinggal kenangan saja.

Dengan tubuh yang letih, Haikal kembali ke rumahnya. Sore sudah berganti malam saat ia memasuki rumah.

“Bang, udah pulang?” sambut Maura sambil berlari menghampir Haikal yang baru saja menutup kembali pintu.

“Iya, Dek, hari ini Abang capek banget,” jawab Haikal sambil duduk di sopa ruang tamu dan merangkul Maura yang duduk di sampingnya lalu mendaratkan ciuman di pipi mulus itu.

Maura tersenyum senang.

“Adek pijitin ya, Bang!” Maura langsung beranjak dari sopa dan memijit pundak sang suami.

Haikal memejamkan mata dan menikmati sensasi pijitan dari tangan lembut sang istri, ia sangat menyukainya.

‘Tok-tok’ terdengar suara ketukan dari depan pintu.

“Kal, ini ibu. Buka pintunya, Nak!” ucap Bu Ida dari depan pintu.

Haikal membuka mata dan meraih tangan sang istri, lalu berkata, “Ada Ibu, Dek, di luar. Abang buka pintu dulu.”

“Iya, Bang, Adek ke dapur dulu mau menyiapkan makan malam buat Abang,” jawab Maura dengan sambil tersenyum.

Haikal membuka pintu dan mendapati ibunya di depan sana.

“Kal, lama banget buka pintunya? Ini Ibu bawain kamu ikan bakar,” ujar Bu Ida sambil nyelonong masuk.

“Gak usah repot-repot, Bu, istriku udah masak kok,” jawab Haikal mengikuti langkah ibunya menuju dapur.

Bu Ida hanya melengos mendengar jawaban dari sang putra bungsu, ini bukan kali pertama tingkah anehnya itu.

Sesampainya di dapur, Haikal celingukan mencari keberadaan Maura, sang istri yang katanya tadi sedang menyiapkan makanan di dapur, tapi nyatanya di atas meja makan tak ada apa pun.

“Makan dulu, Kal! Ayo duduk sini!” ujar Bu Ida sambil meletakkan rantang yang dibawanya lalu memindahkannya ke dalam mangkok dan piring.

Dengan mengerutkan dahi, Haikal duduk di depan meja makan dan terpaksa memakan makanan yang dibawakan ibunya itu. Pikirannya masih tertuju kepada sang istri yang tak mau menampakkan diri di depan siapa pun.

Bersambung ....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Septy
Haikal nggk tau kah klo istrinya ghaib?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gaib   Bab 3 : Masa Lalu

    Istri GaibBab 3 : Masa Lalu“Sayang, ternyata kamu di kamar,” ujar Haikal saat membuka pintu kamar dan mendapati sang istri sedang terbaring sambil menatapnya dengan tatapan menggoda.“Iya, Bang, Adek gak jadi masak soalnya ibu udah bawain kamu makanan,” jawab Maura sambil mengubah posisi berbaringnya.“Iya, Dek. Ya sudah Abang mau mandi dulu,” jawab Haikal sambil menyambar handuk dan mengalungkannya di leher.“Cepatan ya, Bang, mandinya!” seru Maura dengan tatapan menggoda sambil membusungkan dada sexinya.Haikal menelan ludah lalu secepatnya masuk ke kamar mandi. Dengan cepat, ia mengguyur tubuh dengan air sambil membayangkan aktifitas yang selalu membuatnya bersemangat untuk segera pulang ke rumah setiap harinya.Lima menit kemudian, Haikal keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Maura langsung turun dari tempat tidur dan menghampiri pria betelanjang dada i

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Istri Gaib   Bab 4 : Dijodohkan

    Istri GaibBab 4 : DijodohkanHari ini, Haikal mendapat libur sehari dan ia berencana akan menghabiskan waktu bersama sang istri tercinta. Ia ingin mengajaknya jalan-jalan keluar. Akan tetapi, Maura sudah tak terlihat di rumah, ia sudah menghilang sejak bangun tidur.“Ah, aku juga lupa mengabarinya kalau hari ini libur.” Haikal berdecak kesal sambil membuka pintu rumahnya, lalu duduk di teras sambil mengotak-atik ponsel, mengetik pesan untuk istrinya.Bu Ida yang melihat putra bungsunya sedang bersantai seorang diri, langsung turun dari rumah dan menyebrangi jalan. Dengan tergopoh-gopoh, ia melangkah memasuki perkarangan rumah Haikal.“Kal, gak kerja kamu hari ini?” tanya Bu Ida sambil duduk di samping Haikal.“Dapat libur sehari, Bu,” jawab Haikal dengan tak mengalihkan pandangan dari ponsel di tangannya.“Nah, bagus kalau gitu. Segeralah bersiap, kamu temani ibu pergi ke rumah teman,”

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Istri Gaib   Bab 5 : Izin Menikah

    Istri GaibBab 5 : Izin MenikahHaikal menghentikan motornya di halaman rumah ibunya. Bu Ida langsung turun, lalu memperhatikan wajah masam putra bungusnya yang kini sedang memasukkan motor sang Mbaknya ke garasi.“Masuk dulu, Kal, kita harus bicara lagi!” ujar Bu Ida saat melihat Haikal yang sudah hendak pulang ke rumahnya.“Apalagi, Bu? Masalah perjodohan tadi? Haikal minta waktu untuk memikirkan semaunya!” ujar Haikal sambil membalikkan tubuh.“Ya sudah kalau begitu, jangan lama-lama mikirnya! Entar keburu karatan,” jawab Ibunya dengan bibir mengeriting.Haikal kembali memutar tubuh dan mempercepat langkah menuju jalan raya, kemudian menyebrang menuju rumahnya. Hatinya begitu kesal hari ini.Saat sampai di rumah pun, istrinya belum juga terlihat. Haikal menjadi semakin kesal. Ia langsung masuk ke kamar, melepas jaket kulit juga celana panjangnya. Kemudian menghempaskan diri di tempat tidur.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Istri Gaib   Bab 6 : Tidak Gila

    #Istri_GaibBab 6 : Tidak Gila“Jadi, Adek menyuruh Abang untuk menerima perjodohan itu?” tanya Haikal sambil memegang bahu Maura, ia masih berusaha meyakinkan ucapan dari sang istri.“Iya, Bang, tapi Abang tak boleh mencintai dia. Pernikahan kalian hanya formalitas saja, tapi istri yang Abang sayangi tetap harus Adek.” Maura menatap Haikal dengan tatapan tajam, cahaya merah seakan keluar dari matanya saat mereka berada pandang.“Baiklah, Sayang, Abang akan menuruti semua maumu,” jawab Haikal lembut dengan hati yang mendadak luluh, padahl tadi ia ingin menentang saran dari istrinya itu.Taklama berselang, keduanya mulai bergandengan menuju kamar dan akan kembali memadu cinta seperti malam-malam terdahulu.*******Keesokan harinya. Setelah sarapan seorang diri, Haikal langsung meraih tas kecilnya lalu melangkah menuju pintu samping dan mengeluarkan motor.Setelah memanaskan motor beberapa meni

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Istri Gaib   Bab 7 : Lamaran

    Istri_GaibBab 7 : Lamaran“Bu, ini atm Haikal, Ibu peganglah! Di situ ada uang tabungan, Ibu uruslah semuanya!” ujar Haikal sambil menyerahkan kartu berwarna merah dengan lambang bank daerah itu.“Jadi, kamu mau Ibu mengurus pernikahan dengan Nindi secepatnya?” Bu Ida kembali mengembangkan senyum.“Iya, lebih cepat lebih bagus, biar Ibu lega dan gak was-was lagi,” jawab Haikal dengan wajah masam.“Ya sudah kalau gitu, minggu depan kita langsung acara lamaran dan bulan depan langsung nikah. Besok Ibu akan mulai berbelanja untuk barang hantaran pas lamaran nanti.” Bu Ida bangkit dari kursinya. “Oh iya, kalau kartu atmnya sama Ibu, terus kamu gimana? Apa masih ada atm yang lain atau gimana?”“Itu atm khusus tabungan saja, beda sama atm gaji,” jawab Haikal sambil mengikuti ibunya yang menuju pintu.“Oke, anak Ibu yang paling baik dan sholeh, terima kasih

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Istri Gaib   Bab 8 : Restu dari Istri Pertama

    #Istri_GaibBab 8 : Restu Dari Istri PertamaSesampainya di depan rumah sang ibu, Haikal bergegas turun dari mobil abang iparnya lalu pamit pulang ke rumah. Ia begitu bimbang dengan Maura, tak mau istrinya yang cantik itu bersedih. Ia seakan bisa merasakan kegundahan yang dirasakan wanita berambut merah itu."Langsung pulang kamu, Kal? Gak masuk dulu?" tanya Henni menangkap raut cemas di wajah adik bungsunya itu."Haikal langsung pulang, Mbak, semuanya... assalammualaikum," ujar Haikal seraya membalikkan tubuh saat langkahnya telah tiba di depan pagar rumah ibunya.Bu Ida dan Henni hanya saling pandang melihat tingkah Haikal, lalu masuk ke dalam.*******"Sayang, Abang sudah pulang," ujar Haikal saat membuka pintu rumahnya.Pria berjas hitam itu celingukan dan mengedarkan pandangan ke seisi rumah, sambil melangkahkan kaki menuju kamar.Akan tetapi, langkahnya langsung terhenti saat melihat sosok wanita yang s

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Istri Gaib   Bab 9 : Istri Nyata

    #Istri_GaibBab 9 : Istri Nyata“Hen, di depan ada si Ella mantan pacar Haikal dulu. Kamu usir gih dia! Sekalian bawa satu lembar surat undangan pernikahan adikmu itu biar wanita tidak tahu diri tak mengira Haikal belum menikah sampai saat ini karena tida bisa move on darinya,” ujar Bu Ida kepada Henni, kakak kedua Haikal.Henni sedikit penasaran dengan perkataan ibunya, lalu menuruti perintahnya. Ia langsung melangkah menuju teras dan mendapati Ella sudah melangkah di halaman hendak pulang.“Ella, ini kotak kue kamu ketinggalan,” teriak Henni sambil menunjuk satu kota kue yang ada di atas meja teras.Ella menoleh dan menghentikan langkahnya, lalu membalik tubuh ke arah Henni dan naik lagi ke teras.“Itu kue buat Mbak Henni dan Ibu,” jawab Ella sambil menatap Henni, senyum tak lupa ia kembangkan.“Oh, makasih deh. Oh iya, mumpung kamu ke sini ... Mbak sekalian mau ngasih kamu surat undangan pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Istri Gaib   Bab 10 : Beda Kamar

    #Istri_GaibBab 10 : Beda KamarNindi membuka mata dan mencari sosok Haikal yang tadi malam tidur di sampingnya, tapi pria pendiam itu sudah tak terlihat lagi di tempat tidur. Dari arah kamar mandi, terdengar suara gemerecik air, ia langsung tahu kalau sang suami sedang mandi.Beberapa saat kemudian, Haikal sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tergantung di lehernya. Nindi langsung tersenyum ke arahnya.“Selamat pagi, Bang,” sapa Nindi dengan tersenyum hangat, ia bangkit dari tempat tidur.“Iya, pagi juga,” jawab Haikal acuh, pesan Maura selalu terngiang di kepalanya, ia tak boleh bersikap manis kepada wanita yang telah ia nikahi semalam itu.“Nindi mandi dulu, Bang, habis itu kita sarapan sama-sama,” ujar Nindi sambil meraih handuk dari lemari dan melangkah menuju tempat tidur.Haikal mengangguk, lalu duduk di tempat tidur sembari mengusap layar ponsel. Hatinya begitu bimbang akan Maura

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17

Bab terbaru

  • Istri Gaib   Bab 83 (Tamat)

    #Istri_GaibBab 83 (Tamat)“Pa, aku nggak bisa berubah menjadi manusia seutuhnya lagi .... “ ujar Meiry sambil menangis sambil mendekat ke arah papanya yang masih setia menunguinya.“Jadi ... Papa harus gimana, Nak?” Haikal menggenggam tangan putrinya.“Selama tinggal, Pa, jangan lupakan aku ... putrimu .... “ ujar Meiry sambil menyeka cairan merah yang terus berjatuhan dari matanya.“Nggak, Mei, Papa tetap akan membawamu pulang ... ayo!” Haikal mengeluarkan Meiry dari air dan menggendongnya.“Jangan, Pa, wujudku tak sempurna sekarang ... nanti Mama Nindi, Nenek Ida dan Kak Hana akan takut kepadaku ... biarkan aku tetap hidup di sungai, Pa,” bantah Meiry.Haikal tak memperdulikan perkataan putrinya itu, ia langsung memasukkan Meiry ke dalam mobilnya dan segera memacunya menuju arah pulang.Tiba-tiba, rasa sesak juga susah bernapas mulai dirasakan Meiry lagi, ia memegan

  • Istri Gaib   Bab 82 : Sakit

    #Istri_GaibBab 82 : Sakit“Meiry .... “ Haikal yang ketika masuk ke dalam rumah langsung mendekati kamar Meiry kaget saat melihat putrinya itu basah kuyup.“Papa ... pulang ... Meiry .... “ Meiry memegangi dadanya yang terasa sesak, ia sekana tak bisa keluar dari dalam itu.“Kamu kenapa, Mei?” Haikal mendekat.Meiry segera berlari masuk ke dalam kamar mandi, lalu masuk ke dalam bak dan menenggelamkan dirinya. Kondisinya benar-benar kacau saat ini, padahal ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Sekarang baru pukul 20.00 padahal, beda halnya jika sudah pukul 00.00.“Nak, kamu kenapa?” tanya Haikal sambil mengejar Meiry ke kamar mandi.Setelah menyelam beberapa detik, Meiry mengeluarkan kepalanya. Sedangkan Haikal, ia menatap putrinya itu dengan raut cemas.“Meiry ... kamu kenapa, Nak?” tanya Haikal sambil mengelus rambut merah putrinya.“Aku nggak tahu, Pa,

  • Istri Gaib   Bab 81 : Bimbang

    #Istri_GaibBab 81 : BimbangHaikal kembali ke rumahnya setelah mengantar Bu Ida pulang. Ia jadi terus kepikiran akan pembericaraan mereka tadi. Dengan menghela napas berat, ia duduk di sofa ruang tengah lalu memegangi kepalanya dengan segala macam permasalahan. Hana belum sadar dari komanya, tapi kini ia malah resah akan nasib Meiry jika ibunya memanggil Ustaz Bumi.“Ya Tuhan ... bagaimana ini?” gumam Haikal.Haikal menggelengkan kepalanya. Ia tahu, Meiry siluman tapi ia ingin tetap bersamanya dan tak ingin kebersamaan mereka terusik. Sudah cukup ia merelakan berpisah dengan Maura dulu, tapi kini ia tak mau kehilangan darah dagingnya bersama sang istri gaib. Ia sangat berharap Meiry bisa menjadi manusia dan hidup layak, bersamanya.“Papa udah pulang?” Meiry yang baru keluar dari kamarnya, sambil menghampiri sang papa yang terlihat begitu kusut, duduk dengan memegangi kepalanya.“Eh, iya, Nak. Kamu lagi ngapain

  • Istri Gaib   Bab 80 : Dugaan Bu Ida

    #Istri_GaibBab 80 : Dugaan Bu IdaSiluman Buaya Putih menunggui Hana semalaman dan memastikan gadis itu masih hidup. Pagi ini ia sudah bersiap mengantar putri dari Haikal dan Nindi itu ke dasar pantai agar bisa menghirup udara segar dan tak sepertinya yang hanya menghabiskan waktu di dalam air. Andai ia bisa memilih, maka ia ingin terlahir sebagai manusia.Ketika matahari sudah menampakkan sinarnya, siluman buaya putih dengan wujud silumannya mulai membawa tubuh Hana ke permukaan air, ia memasukkan Hana ke dalam mulut panjangnya. Sesampainya di permukaan air, ia celingukan untuk meletakkan tubuh gadis berambut merah itu karena jilbabnya sudah terlepas saat Hana tenggelam waktu itu.“Toloong ... ada buaya!” teriak seseorang dari pinggir pantai saat melihat siluman buaya putih menampakkan kepalanya ke permukaan.“Mana? Ini pantai, Bro, air asin, mana mungkin ada buaya!” sanggah pria lainnya.“Itu ... lihat

  • Istri Gaib   Bab 79 : Tenggelam

    Istri GaibBab 79 : TenggelamHaikal dan Nindi sudah kembali ke pinggir pantai, sedangkan Hana dan Meiry masih belum bisa ditemukan. Supir speadboat sudah meminta bantuan kepada teman-temannya untuk membantu mencari, juga sudah menghubungi tim pengawasan pantai guna membuat pengaduan adanya pengunjung pantai yang tenggelam agar bisa dibantu mencari dua penumpang banana boat yang hilang itu.“Bang, semoga kedua putri kita baik-baik saja .... “ Nindi mengusap air matanya yang terus berjautuhan sejak tadi.“Kita berdoa saja, Sayang.” Haikal merangkul bahu Nindi, ia juga sedang bersedih sekarang.Sedangkan di tengah-tengah pantai, beberapa tim masih melakukan pencarian. Tim penyelam juga sudah diturunkan ke dasar pantai untuk mencari dua putri Haikal yang tenggelam.***Meiry yang sudah melempar Hana ke dasar laut, segera berenang ke permukaan. Ia berharap saudara tirinya itu segera mati agar ia bisa hidup tenang d

  • Istri Gaib   Bab 78 : Pantai Pulau Datok

    #Istri_GaibBab 78 : Pantai Pulau DatokMeiry sangat kesal atas ucapan Hana kepadanya tadi, ingin rasanya ia melenyapkan saudara tirinya itu saat ini juga. Andai saja ia bisa, sudah lama ia melakukannya. Kini ia hanya bisa mengamati Hana dan cowok yang membawa kamera itu dari kejauhan saja.Ada rasa iri di hatinya jika ada cowok yang menyukai Hana dan ia takkan membiarkan hal itu terjadi sebab dia tetap harus unggul dibandingkam anak dari pelakor yang telah merebut sanga ayah dari Ibunya.Sedangkan Hana, setelah berpose dengan segala macam gaya, kini ia sedang duduk di sebuah kafe yang berada di dalam lingkup Villa. Ia sedang melihat hasil jepretan cowok yang baru dikenalnya itu.“Bagus banget, Bang, hasil fotonya,” ujar Hana.“Objeknya juga bagus, itu yang paling mendukung,” jawab cowok itu sambil melirik gadis berhijab di sebelahnya.“Hmm ... iya juga sih, hahaa .... “ Hana menutupi mulutnya sambi

  • Istri Gaib   Bab 77 : Liburan

    #Istri_GaibBab 77 : Liburan[Pa, nanti di villa, aku nggak bisa satu kamar sama Hana soalnya Papa tahu sendirikan perubahanku setiap tengah malam.]Meiry mengirimkan pesan itu kepada Haikal, saat jam istirahat sekolahnya sedangkan papanya ia pastinya sedang berada di kantornya.Haikal menautkan alisnya saat membaca chat dari putri keduanya itu dan ia tak memikirkan sebelumnya akan hal itu. Ia mengusap wajah sambil menghembuskan napas berat, semua itu benar-benar tak ia pertimbangkan, ia hanya memikirkan asyiknya jika bisa liburan bersama.[Maafkan Papa, Mei, Papa lupa akan rahasiamu. Sekali lagi maafkan Papa, Papa hanya memikirkan asyiknya jika bisa pergi liburan bersama kalian dan melupakan tentang keadaanmu.][Iya, Pa, nggak apa-apa.][Iya, nanti Papa akan menyewa Villa yang kamarnya ada tiga. Kamu tenang saja, Nak.][Terima kasih, Meiry sayang Papa. Oh iya, chat kita langsung dihapus, Pa, takutnya ada yang baca. Meiry harap

  • Istri Gaib   Bab 76 : Dugaan Hana

    #Istri_GaibBab 76 : Dugaan Hana“Loh ... Mey, kok udah keluar dari kamar saja, emang kapan datangnya?” Hana menautkan alisnya, menatap saudara angkatnya itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.“Hmm ... pas aku datang, kamu lagi dapur,” jawab Meiry cuek sambil melangkah menuju dapur.“Hey, aku dari tadi ada di ruang tengah, mengerjakan tugas. Apa kamu masuk rumah dengan cara menembus dinding ... kayak hantu?” Hana menatap tajam Meiry.Meiry melengos kesal melihat tingkah Hana yang selalu mencurigainya itu.“Udah ah, aku mau makan dulu.” Meiry melewati tubuh Hana dan tak lupa menyenggol bahunya dengan lumayan keras sehingga saudara tirinya itu terhuyung ke samping.Meiry melangkah cepat menuju dapur sambil tersenyum sinis, melihat Hana yang mengaduh kesakitan karena ulahnya. Ia bisa bermain lebih kasar lagi jika Hana terus mengusik ketenangannya.Hana menghentakkan kaki kesal dan

  • Istri Gaib   Bab 75 : Tumbal Kedua

    Istri GaibPart 75 : Tumbal Kedua“Bang!” Meiry tersenyuum sambil masuk kembali ke ruangan karoke itu lalu duduk di samping Tristan.“Kok lama banget, kirain tertidur di kamar mandi.” Tristan langsung merangkul Meiry dan memeluknya.“Ngantri, Bang, ada yang lama banget di kamar mandinya. Eh, tahunya ada yang pacaran di sana.” Meiry menjauhkan dirinya dari Tristan tapi pacarnya terus saja memepet tubuhnya.“Sayang, sini!” Tristan menarik tangan Meiry dan kembali memeluknya. “Aku mencintaimu, Mey, sangat cinta ... “ bisiknya di telinga sang pacar sambil mendekatkan wajah mereka.Meiry hanya tersenyum, ia senang mendengarnya tapi takkan langsung bisa percaya begitu saja sebelum membuktikannya nanti.“Aku juga mencintaimu, Bang,” jawab Meiry pura-pura, walau ia tak memiliki perasaan itu.Tristan semakin mendekatkan wajah mereka, tangannya menyentuh dagu Meiry.

DMCA.com Protection Status