Share

Bab 209

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kondisinya belum stabil. Pasien masih kritis," jelas dokter yang menangani Syafa.

Rein meremas rambutnya frustasi. Sejak tadi bayangan Shinta tak lepas dari benaknya. Apa yang akan dia katakan pada calon istrinya itu?

Pria tampan bertubuh tinggi tegap itu melangkah masuk ke ruang high care. Dadanya kembali sesak dan penuh saat melihat seorang wanita muda terbaring lemah tak berdaya di sana. Selang dan beberapa kabel yang tersambung dengan monitor, menempel pada tubuhnya. Kepala wanita itu diperban. Dokter bilang, wanita itu memang memakai helm tapi sepertinya pemakaiannya tidak benar.

Rein duduk di sisi kiri menatap iba pada gadis berwajah bulat itu.

"Wajahnya masih sangat muda. Seharusnya dia sedang mengejar impiannya. Seharusnya ia sedang berjuang meraih cita-citanya," sesal Rein membuat dadanya semakin sesak hingga sulit untuk bernapas.

"Aku tidak mungkin menikahi gadis muda ini. Dia masih sangat muda. Dia harus sembuh. Ya, dia harus sembuh."

Pikiran Rein kalut sejak kedua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
edi.purwanto989
maaf q stop sampai sini terlalu mbuulleettt... kayak sinetron di Indosiar..... tersanjung apalaha
goodnovel comment avatar
Eny Aprelia
jadi mls Thor mau baca... kg cerita nya jadi ngelantur kek senetron knp c.. gk lngsung menikah m Shinta pkai nabrak cwek lgi trs tanggung jawab nikh... waduh malesnya thor
goodnovel comment avatar
Maria Anastasia Rantini
aku jadi males bglanjutin baca... .... sdh muter2 skrg tambah muter lg kmn mn dan sdh bs ditebak larinya kmn..... kyk sinetron2 di tv mbulet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 210

    "Rein akan kasih kejutan? Tidak biasanya dia pakai rahasia-rahasiaan segala. Kejutan sebelumnya dari Rein adalah keberadaan Bu Tari di rumahnya. Apa sekarang ada rahasia lagi yang terungkap?" Shinta baru saja selesai mandi. Sepulang dari kantor sore tadi ia tak langsung pulang. Wanita itu mampir ke mall membeli sesuatu. Entah kenapa ia ingin sekali memberi Rein hadiah. Pria itu belakangan ini beberapa kali menolongnya. Apalagi ketika kejadian pagi itu yang membuatnya trauma hingga kini. Shinta tersenyum sendiri mengingat kado yang dia beli untuk Rein tadi sore. "Dia pasti semakin tampan jika pakai itu. Ah ..., sejak awal Rein memang tampan. Aku aja yang terlambat menyadari hal itu. Dulu, aku sering mentertawakan Dewi dan para karyawanku yang histeris jika melihat Rein. Sekarang, justru jantungku yang terus-terusan histeris setiap bertemu mata dengan pria tampan itu." Shinta senyum-senyun sendiri di depan kaca riasnya sambil menyisir rambut panjangnya yang hitam dan lebat. " Non,

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 211

    "Paul, kenapa kamu nggak pulang-pulang ke Bandung?" rengek Aina melalui ponselnya. Entah sudah yang ke berapa kalinya wanita itu menghubungi Paul yang masih sibuk di Jakarta. "Kenapa? Kamu nggak betah di sana?"tanya Paul. "Aku capek di sini ,Paul. Mama kamu nyuruh Aku masak setiap.hari. Udah gitu masakanku dibilang enggak enak." Terdengar kekehan Paul di sana setelah mendengar keluhan Aina. "Ikuti aja apa kata Mama, Aina. Mama hanya tidak suka melihat perempuan yang tidak punya kegiatan apapun." "Ya, tapi nggak disuruh masak juga kan, Paul. Aku bisa kok disuruh melakukan kegiatan yang lain. Misalnya belanja atau ke salon, gitu." Paul kembali terkekeh mendengar ocehan Aina. Perempuam itu sejak dulu tidak penah hidup susah. Tidak pernah tau sulitnya cari uang. Namun Aina sangat pintar bagaimana caranya menghabiskan uang.berapapun banyaknya. "Nanti Aku bicara dengan Mama setelah ini. Kamu yang sabar ya, Sayang!" ucap Paul lembut. "Paul, mama kamu lama ya disin" "Aku nggak tau. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 212

    "Aina kok kamu kaget gitu? Memangnya kamu kenal dengan Shinta?" Laura memandang heran pada Aina yang tiba-tiba memucat. "Eh, enggak, enggak kenal, Bu. Aku pikir tadi teman aku. Ternyata bukan." Aina tersenyum getir. Shinta terkejut mendengar jawaban Aina. Padahal baru saja ia hendak mengatakan bahwa ia dan Aina saling mengenal. "Kenalkan, Aku Aina." Wanita dengan rambut bergelombang itu mengulurkan tangannya pada Shinta. "Shinta ..." Shinta membalasnya dengan dada bergemuruh. Sejenak berkelebat di kepalanya bayangan sore iru. Dimana Aina dan Raka dengan tubuh polosnya berada dalam satu ranjang di kamar hotel ketika di Bandung. "Shinta, ada apa? Kenapa melamun?" Shinta tersentak dari lamunannya saat merasakan usapan lembut di lengannya. "Oh, m-maaf Bu Laura. Maaf!" Shinta gelagapan. Kemudian wanita itu berusaha untuk mengendalikan diri. "Ayo silakan duduk, Bu Laura, Aina. Mau minum apa? Silakan dipesan!" Ajak Shinta sambil menyodorkan daftar menu pada dua wanita beda usia itu.

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 213

    "Tunggu Aku, sepuluh menit lagi aku akan tiba di sana!" Suara Elkan terdengar dari seberang sana. Rein baru saja hendak keluar dari ruangannya saat menerima panggilan dari Elkan di ponselnya. Pria bule itu baru saja hendak menjemput Shinta karena mereka sudah berjanji untuk mendatangi wedding organizer yang akan mengurus pernikahan mereka yang tinggal tiga minggu lagi. "Apa ada hal penting yang akan kamu bicarakan El?" tanya Rein. "Ada. Mengenai kesepakatan kita dengan keluarga Syafa." Rein tersentak. Masalahnya dengan keluarga Syafa tak kunjung selesai. Kedua orang tua Syafa tetap ngotot agar Rein menikahi anak mereka. Alasannya, jika setelah Syafa sembuh nanti kemungkinan besar tak ada laki-laki yang mau menikahinya karena lumpuh."Baiklah El, Aku tunggu." balas Rein yang kembali mendudukkan bobotnya di kursi kebesarannya. Rein mengirim pesan pada Shinta bahwa ia akan terlambat. Setelahnya, pria itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Memikirkan kembali masalahnya denga

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 214

    "Silakan masuk, Bu Shinta!" Shinta mengangguk ramah pada resepsionis yang menyapanya. "Mari saya antar ke ruang Tuan Reinhard, Bu!" Seorang security mempersilakan Shinta untuk masuk ke dalam lift. Sepanjang melangkah menuju ruangan Rein, hampir semua karyawan mengangguk sopan pada pemilik tunggal eternal group itu. Shinta menanggapinya dengan senyum. Sebagian dari mereka ada yang saling berbisik dan membicarakan tentang rencana pernikahan dua CEO itu. Kabar bahwa CEO tampan mereka akan menikahi CEO cantik pemilik eternal group itu ternyata telah tersiar ke mana-mana. Shinta tiba di depan ruangan Rein yang terbuka. Ternyata pria itu pun sudah tak sabar ingin bertemu sang kekasih. Rein sejak tadi berdiri mondar mandir di ambang pintu ruangannya. Sampai-sampai sekretarisnya sendiri terheran. "Silakan Bu!" ucap security yang mengantar Shinta saat mereka sudah tiba di depan ruangan CEO. Shinta tersenyum melihat Rein telah berdiri di sana dengan kedua tangannya berada di dalam saku ce

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 215

    "Hei, Raka! Jangan coba-coba kabur lagi kamu!" Raka baru saja tiba di kantor, turun dari mobil dan hendak berjalan menuju lobby, tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mendengar suara menggelegar dari seseorang memanggil namanya. Mata pria berpenampilan klimis itu membulat saat melihat tiga orang preman berbadan gempal menghampirinya. "Sial! Tau dari mana mereka kalau kantorku di sini?" geram Raka kesal. . Sapto dan kedua temannya menghadang Raka. "Mau apa kalian? Pagi-pagi begini sudah bikin ribut. Ini kantor, bukan pasar!" Raka membentak ketiga preman itu, sementara matanya menyisir mencari keberadaan para security kantor yang biasanya berada di sekitar tempat dia berdiri. Ia pun cukup heran melihat area parkir yang biasanya banyak karyawan lalu lalang, namun kali ini sangat sepi. "Kalau kamu mau tanggung jawab, kita tidak akan kejar-kejar kamu terus, brengsek!" Sentak Sapto mulai emosi. Matanya nanar menatap Raka. Wajah sangar pria itu menggelap. "Tanggung jawab apaa? Jangan

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 216

    "Ada apa lagi kalian ke sini?" "Hei, sopan sedikit kalau bicara dengan bapak mertuamu!" bentak Sapto pada Raka yang masih berdiri di ambang pintu. "Mana Kayla? Yang Aku minta datang ke sini hanya Kayla, bukan kalian!" Raka berkacak pinggang menatap para preman itu. "Tenang saja, Kayla sebentar lagi akan melayanimu dengan baik. Tapi, kamu belum mengganti semua uang yang Aku keluarkan untuk biaya pernikahanmu." Mata Raka membulat mendengar ucapan Sapto. "Apa? Minta ganti? Kalian mau memerasku?" Mata Raka melotot. "Siapa suruh Kamu hamili anakku? Sekarang Kamu sudah menjadi suami Kayla, Kamu harus memberiku uang kapan Aku butuhkan!" Sontak Sapto bangkit berdiri dan mencengkeram kerah jas biru Raka. Pria itu meringis ketakutan. Bayangan tubuhnya dipukuli kembali terlintas di kepalanya. "Bapaaak! Jangan seperti itu, Pak! Kasian Mas Raka! Kemarin dia sudah kalian hajar sampai babak belur" Tiba-tiba Kayla keluar dari dalam dan berteriak. "Halaaah! Dia pantas mendapatkan itu!" ketus

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 217

    "Makanlah, sebentar lagi penghulu akan datang!" Kayla menyodorkan sepiring nasi uduk beserta tempe goreng pada Raka. Sejak semalam pria itu tidak bisa tidur. Seluruh tubuhnya terasa nyeri. Subuh tadi Kayla membantunya membersihkan diri dan mengobati luka-luka di tubuhnya. Raka melihat ada perbedaan pada Kayla. Penampilan wanita itu sangat berbeda. Ia tidak memakai pakaian seksi dan riasan yang tebal seperti biasanya. Kayla justru memakai pakaian panjang, tanpa riasan serta rambut yang digulung asal. Beberapa kali Raka menoleh pada wanita itu. Ada rasa yang berbeda setiap ia melihat wajah alami Kayla yang justru menbuatnya penasaran. "Makanan kampung. Nggak ada yang lain?" Raka memalingkan wajahnya. Kayla menggeleng, lalu meletakkan piring itu di atas meja kecil di samping ranjang. "Cuma ada ini. Makan seadanya!" ujar Kayla datar. Kemudian wanita itu berlalu meninggalkannya di kamar sendirian. Raka sebenarnya sangat lapar. Namun hanya nasi uduk sederhana dan segelas teh hangat,

Bab terbaru

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bagaimana Kisah Maira Selanjutnya?

    Hai, Pembacaku. Terimakasih sudah membaca Istri Dekilku Anak Sultan hingga tamat.Mau tau kisah Maira selanjutnya? Langsung aja baca cerita baru aku yang berjudul :Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya"Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!”Kehidupan rumah tangga Analea terasa dingin karena Hamid, suaminya, salah paham dan menuduh Analea tidak suci lagi, karena Analea tidak "berdarah" di malam pertama mereka. Ditambah lagi asal usul Analea dianggap tidak jelas dan kurang bermartabat karena merupakan anak angkat dari mantan wanita malam.Hingga akhirnya Analea menemukan suaminya tidur bersama wanita lain."Aku ingin bercerai!" Tak lagi bisa percaya pada Hamid, Analea menggugat. "Kalau tidak, aku akan sebarkan berita ini di kantormu.""Memangnya orang akan percaya padamu? Semua juga tahu dari mana asalmu! Mereka pasti lebih percaya padaku." Si suami peselingkuh enggan melepaskan Analea yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra Part 4

    Setahun kemudian. "Ayo turun, Sayang! Kita sudah sampai." Paul membantu Syafa keluar dari mobil. Wanita itu kesulitan keluar karena perutnya yang sudah sangar besar. "Jangan lahir dulu, Nak. Biarkan Ibumu ini merasakan seperti apa wisuda itu." lirih Syafa seraya mengelus perutnya dengan lembut. Paul membimbing istrinya turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Penampilan Syafa kini berbeda. Morine merancang kebaya panjang hingga semata kaki yang sangat pas untuk Syafa yang sedang hamil tua. Paul menggandeng Syafa menuju sebuah gedung pertemuan yang cukup berkelas di kota Jakarta. "Pelan-pelan jalannya. Jangan terlalu gagah!" bisik Paul yang terlihat tampan dengan stelan jas hitamnya. Pria bule itu melangkah dengan bangga mendampingi sang istri yang baru saja meraih gelar sarjananya. Beberapa bulan belakangan ini Syafa berjuang dalam keadaan perut besar demi menyelesaikan kuliahnya sebelum bayinya lahir. Dua target dalam hidupnya yang mampu ia capai dalam waktu bersamaan. Yaitu me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 3

    Berita tentang Syafa ada hubungan dengan pejabat bernama Boy Azka yang dihubungkan dengan artis lawas bernama Kirana memang sempat memanas di masyarakat dan media sosial. Namun hal itu perlahan hilang dari media. Tentu saja ini adalah hasil kerja beberapa anak buah Boy Azka. Ternyata dalam hal ini, dengan uang segalanya akan menjadi mudah. Tak ada lagi media yang mengekspos berita tersebut. Sejak kejadin itu Boy Azka mulai hati-hati. Ia tak lagi berani bertemu Syafa di tempat umum, walaupun secara sembunyi-sembunyi. Sebagai gantinya, setiap sebulan sekali Syafa akan menginap di rumah Boy Azka bersama Paul. Hubungan keluarga mereka sudah sangat harmonis. Lintang yang tadinya memperlihatkan rasa tidak sukanya pada Syafa, justru kini sangat perhatian pada adik tirinya itu. Bahkan kadang membuat Paul cemburu karena Syafa begitu dekat dengan kedua kakak lelakinya. "Kak, hari ini acara syukuran Bapak dan Ibu pulang dari Haji. Kita ke sana, yuk!" Syafa bergelayut manja pada suaminya yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 2

    "Dia tampan sekali seperti Kamu, Mas." Anita memandang takjub pada bayi laki-laki yang menggeliat di dalam box bayi milik rumah sakit itu. "Ya, dia yang akan menggantikan kita nanti di perusahaan. Dia akan menjadi pebisnis handal," lirih Indra tanpa senyum. Perasaan pria itu masih belum tenang karena ibu dari sang bayi tersebut masih belum.sadar. "Semoga ibumu segera bangun, Nak!" parau suara Indra menahan sedih. Dokter bilang Aina kelihangan banyak darah ketika melahirkan tadi. Saat ini istri mudanya itu sedang ditangani oleh dokter ahli. "Sabar, Mas. Kita doakan saja semoga Aina segera sadar." Anita membelai pelan punggung suaminya. Dadanya sesak melihat Indra memandang bayinya dengan tatapan sedih. "Anita, jika terjadi sesuatu pada Aina, apakah Kamu mau merawat anak ini?" "Astaghfirullah, Mas. Ayo optimis, dong, Mas! Aina pasti akan sembuh. Aku pasti akan membantu Aina merawat dan menyayangi bayi ini sepenuh hati." Anita memandang gemas bayi merah yang berwajah tampan itu. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 1

    "Om Indraaa ...! Aduh, sakit, Om ...! Om Indraaa ...!" Aina berteriak sambil memegang perutnya yang sudah semakin besar. Ia terduduk lemas di ranjang kamarnya. Suaranya terdengar hingga keluar karena pintu kamar yang sengaja ia buka sejak tadi. Indra yang sedang berada di ruang kerjanya bersama Anita tergopoh-gopoh menghampiri istri mudanya. Anita pun mengikuti dari belakang dengan panik. "Kenapa Aina? Apa Kamu mau melahirkan?" cecar Indra bingung. Pria paruh baya itu berjalan mondar mandir di depan Aina, entah apa yang harus ia lakukan melihat wajah pucat Aina. Keringat dingin membasahi wajah istrinya itu. "Aduh, Om. Sakit sekalii. Aku nggak tahan ...!"Aina terus merintih. Tubuhnya bergetar hebat menahan sakit. "Maas, cepetan siapin mobil! Kita bawa Aina ke rumah sakit, segera!" teriak Anita yang juga sibuk kesana-kemari di kamar Aina seperti sedang mencari sesuatu "Mbaaak, Mbaaak, ini ART pada kemana, sih?" Anita masih berteriak memanggil para ARTnya. "Ya, Bu. Ada apa?" seora

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 426

    "Tolong cepat, Pak!" Rein menepuk pelan bahu sang supir yang melajukan mobil ke Bandar Udara International Kuala Lumpur. Supir itu mengangguk. Berkali-kali Rein menoleh pada jam tangannya. Ia tak ingin terlambat ikut penerbangan pagi itu. Semalam, setelah menerima panggilan dari Yuda, Rein merenung. Awalnya ia berpikir Yuda tidak serius. Bagaimana mungkin Maira bisa hamil, sementara ia sudah divonis oleh dokter akan sulit untuk memiliki keturunan? Lalu ia ingat kata-kata Maira yang mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Sulit untuk punya keturunan, bukan berarti tidak bisa. Sempat terlintas di benaknya hal negatif tentang Maira. Jangan-jangan itu bukan anaknya? Namun dugaan itu segera ia tepis, karena ia sangat percaya Maira adalah seorang istri yang setia. Pria dengan jambang lebat itu ingin membuktikan sendiri ucapan Yuda semalam. Apa ini hanya akal-akalan sahabatnya saja agar dia kembali ke indonesia? Akhirnya malam itu juga Rein yang belum tidur sejak kemarin,

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 425

    Maira wanita yang kuat. Walau hatinya menangis. Ia tetap terlihat tegar di depan semua orang. Rein memang pergi dari kehidupannya. Namun pria itu tetap selalu ada di hatinya. Meninggalkan buah cinta mereka yang kini ada di dalam perut Maira. "Bu Shinta, Pak Yudatara dan istrinya ingin mengundang Ibu makan siang di rumahnya." "Yuda? Hmmm ... apa mungkin ada kabar tentang Rein?" gumam Maira yang baru saja selesai rapat dengan para relasi bisnisnya. "Baiklah. Katakan pada Yuda Aku mau. Kamu jadwalkan saja secepatnya!" ujar Maira sebelum meninggalkan ruang meeting. "Maira, bagaimana dengan pertemuan di Samarinda dua hari lagi? Apa Kamu bisa ke sana?" Raka menghampiri Maira ke ruangannya. Sejak Pratama memaksa Maira untuk membiarkan Raka membantunya, wanita itu tak lagi membantah. Apalagi Laura juga mendukung. Ia bersyukur Raka sudah banyak berubah. Mantan suaminya itu kini lebih paham akan batas-batas yang wajar diantara mereka. "Nanti Aku pikirkan, Mas," sahutnya bingung. Biasanya Re

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 424

    "Aku nggak mau sendirian di rumah!" Aina cemberut saat duduk di ruang makan, sejak melihat Indra sudah bersiap hendak ke kantor. "Astaga Aina. Tolong jangan mulai lagi! Banyak rapat penting yang harus Aku hadiri. Apalagi sejak Rein keluar negeri. Aku agak kewalahan." Indra kembali membujuk Aina. "Nggak apa-apa kalau Mas mau temani Aina di rumah. Biar Aku yang handle kerjaan di kantor." Anita muncul dengan pakaian yang sudah rapi. Indra memandang istri pertamanya yang tampak banyak berubah. Sejak Aina tinggal satu atap dengan Anita lima bulan yang lalu, Anita perlahan berubah. Wanita paruh baya itu kini tak pernah lagi berpakaian seksi jika keluar rumah. Ia lebih banyak di rumah saat libur. Wanita itu pun lebih sabar menghadapi Aina yang semakin manja di saat kehamilannya yang sudah masuk sembilan bulan. "Tidak. Aku harus ke kantor hari ini. Banyak janji dengan relasiku." "Kalau tiba-tiba Aku mau melahirkan gimana, Om?" tanya Aina lagi dengan nada manja. Anita dan Indra saling me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 423

    " Terima kasih, Syafa. Pemotretan cukup sampai di sini. Luar biasa, kamu benar-benar luar biasa!" Morine tak henti-hentinya memuji Syafa yang sangat berbakat. "Sama-sama Om. Ini berkat bimbingan Om Morine juga." Morine dan para kru di studio itu kagum pada Syafa yang selalu rendah hati, walaupun kariernya sudah berkembang cukup pesat. Dalam jangka waktu tiga bulan, Syafa sudah mendapat tawaran job di mana-mana. Rekanan Morine yang bergerak di bidang fashion terus meminta Syafa untuk menjadi model produk mereka. "Aku pulang ya, Om. Kak Paul sudah nunggu sejak tadi" Syafa pamit pada Morine. "Baiklah Syafa, sampai rumah langsung istirahat! Ingat, lusa ada acara penting. Akan hadir banyak pejabat dan istrinya dalam pameran fashion itu. Kamu adalah bintangnya. Kamu harus tampil prima dan memukau. Karier kamu baru akan dimulai." Morine yang diminta sekaligus sebagai manager Syafa oleh Boy Azka, tak henti-hentinya mendisiplinkan gadis cantik itu. "Iya, Om. Siap!" Walau kadang merasa b

DMCA.com Protection Status