Share

Bisakah Kita Kembali Lagi?

“Bodoh. Mengapa aku tidak berpikir kalau dia seorang dokter. Keberadaannya di rumah sakit bukan hanya karena sakit, tapi karena profesinya,” celoteh Bunga sambil berjalan menuju ruangan dokter yang menangani Raisa tadi.

Setelah mendapatkan ponselnya, Bunga menghubungi Haidan, menyuruh pria itu tidak menunggunya dengan alasan ingin menemui seseorang.

“Kamu mau bertemu siapa?” tanya Haidan.

“Teman.”

“Teman mana lagi?”

“Hmm … Willa. Sepertinya aku harus bertemu dengannya. Tidak enak tidak memberitahunya kalau aku ada di sini. Kalau begitu, udah dulu,” kata Bunga dan memutuskan sambungan telepon.

“Aku pikir bertemu Kafkha. Baguslah,” kata Haidan dan menyalakan mobil, mengemudikan mobil meninggalkan rumah sakit itu.

Mereka sama-sama lupa dengan tas yang ada di mobil itu. Haidan lupa kalau tas Bunga yang berisikan dompet dan uang cash ada di mobilnya, di sampingnya. Begitu juga dengan Bunga, ia lupa tasnya ada di mobil pria itu karena fokusnya pada Kafkha.

Hampir satu jam Bunga menung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status