Share

Dulu Dingin, Kini Manja

“Iya? Nanti malam saya bertemu dengan Bapak. Iya, siang ini masih banyak urusan,” jelas Bunga, berbicara melalui sambungan telepon di mana ponselnya itu terselip di telinga dan pundaknya dengan tangan melap meja yang ada di dapur setelah membersihkan semua ruang di rumah itu.

Rumah yang telah ditinggal lama olehnya itu, yang tampak tidak terurus, dibersihkan dan dirapikan Bunga seperti semula. Tinggal dapur dan memasak yang belum dilakukan.

“Baiklah. Ada pesta juga? Kapan? Baik. Besok saya akan ke sana bersama Haidan. Terima kasih, Pak,” ucap Bunga dan menaruh ponselnya ke atas meja.

Baru ponsel itu ditaruh di sana, alat komunikasi jarak jauh itu malah berdering kembali. Bunga menghela napas sedikit kesal karena sejak tadi disibukkan benda itu selain pekerja rumah. Baju daster yang terpasang di tubuhnya sudah dipenuhi keringat dan bau apek karena debu.

“Iya, Haidan …?”

Orang yang menghubunginya adalah Haidan.

“Kamu sudah mendapatkan undangannya? Besok kita harus menghadiri pernikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status