Share

Kamu Cemburu?

Bunga kembali ke kamar Kafkha setelah hari berganti malam, setelah matahari baru terbenam. Wujud Risa sedang menyuapi Kafkha tampak setelah pintu kamar inap pria itu dibuka. Rasa cemburu ngontak hingga ke ubun-ubun ibu satu anak itu, matanya menyipit kesal menonton mereka sampai akhirnya Kafkha memanggilnya.

“Bunga.” Kafkha memanggil dengan senyuman lebar.

Risa bangkit dari bangku besuk, ia berdiri, mempersilahkan Bunga duduk dengan wajah ramah interaksi. Namun, rasa cemburu membengkokkan perasaan Bunga untuk santai dengan senyuman, ekspresinya berubah dingin.

“Terima kasih, Risa,” ucap Kafkha.

“Risa? Jangan-jangan, dia dekat dengan wanita itu karena memiliki nama yang sama dengan mendiang istrinya. Toh, selama ini dia dikenal sebagai pria yang dingin dan tidak memiliki kenalan wanita yang cukup dekat dengannya,” kata Bunga, dalam hati.

Bunga berjalan masuk, sedangkan Risa meninggalkan ruangan itu dalam balutan seragam perawat yang terpasang di tubuhnya.

“Jika kamu sudah makan, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status