Share

Aku Mencintaimu, Bunga

Kafkha membuka pintu kamar di mana Raisa berada, ia membiarkan Bunga membawa anak itu meninggalkan rumah meskipun hatinya terasa berat untuk melepaskan mereka pergi. Tahu Bunga mencintai orang lain dan terluka saat bersamanya, ia melepaskan wanita itu dengan rasa kecewa.

“Meskipun kamu bersama pria lain, jangan halangi aku bertemu anakku,” kata Kafkha dengan wajah murung, membuat Bunga berhenti melangkah di tengah ruang tamu.

“Kamu Ayahnya. Hakmu untuk bertemu dengannya karena dia adalah darah daging mu. Kamu bisa bertemu dengannya kapanpun,” balas Bunga. “Urus perceraian kita secepatnya,” kata Bunga dan melanjutkan kaki meninggalkan rumah itu.

Kafkha hancur. Harapan yang sempat menggantung selama dua tahun ini akhirnya jatuh tanpa ada hasilnya. Tangisnya pecah setelah istri dan anaknya itu pergi, ia seperti sebatang pohon di tengah rumput Padang yang tidak memiliki siapapun.

Bunga berjalan keluar dari gerbang rumah dalam tangisnya. Hatinya ikut terluka meninggalkan pria itu, tetapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status