"Kenapa kamu nggak menyalakan lampunya?" tanya Irene dengan heran."Aku sudah merindukanmu," kata Michael tanpa menjawab pertanyaan Irene.Dalam sekejap, wajah Irene memerah, jantungnya juga berdetak makin cepat. Pada saat ini, Irene hanya bisa bersyukur karena lampunya tidak dinyalakan, sehingga Michael tidak bisa melihat wajahnya."Kalau kamu? Apakah kamu merindukanku hari ini?" tanya Michael. Suaranya terus terdengar di telinga Irene dan napasnya menyebar di leher Irene.Irene hanya merasa bahwa seluruh perhatiannya seakan-akan tertuju ke lehernya sendiri. Bahkan setelah merasakan napas Michael, dia merasa bahwa bibir Michael berjarak sangat dekat dengan telinganya, seakan-akan sedikit lagi, bibirnya Michael akan menyentuh telinganya sendiri.Saat pikiran Irene sedang agak melayang, tiba-tiba, telinga Irene terasa agak sakit. Dia pun seketika tersadar, lalu ... wajahnya memerah.Pria ini menggigit telinganya."Rindu, nggak?" gumam Michael."Rindu ..." jawab Irene dengan suara berget
"Aku nggak berharap agar kamu langsung mencintaiku, aku juga nggak berharap kamu benar-benar bisa langsung membuka hatimu padaku, aku hanya berharap kamu bisa menyukaiku 10% dari perasaan cintaku padamu. Aku hanya ingin kamu lebih menyukaiku," gumam Michael.Michael takut perasaan suka Irene terhadapnya kurang banyak, takut perasaan suka Irene bisa digantikan oleh perasaan lainnya, takut akhirnya, akan ada satu hari di mana Irene akan meninggalkannya!Michael memutar badan Irene secara perlahan, supaya Irene menghadap dirinya.Pada saat ini, meskipun ruang tamu ini masih gelap gulita, dengan sinar bulan yang masuk dari jendela, Irene masih bisa melihat garis besar wajah Michael dengan jelas.Hanya saja, dia tidak bisa melihat ekspresi Michael.Namun, Irene bisa merasakan bahwa pada saat ini, Michael juga sedang menatap dirinya.Irene mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan memegang wajah Michael sambil berkata dengan sangat serius, "Baiklah, aku akan lebih menyukaimu." Awalnya,
Terutama sekarang, pria yang berada di posisi tinggi seperti Michael, sepertinya selalu ada godaan di sekitarnya. Irene tahu bahwa perasaan Michael terhadap dirinya sendiri itu tulus.Namun, apakah perasaan ini bisa benar-benar bertahan hingga masa depan?"Aku nggak akan menyukai orang lain selamanya. Aku hanya akan mencintaimu seumur hidupku," kata Michael. "Jadi, kalau aku melakukan kesalahan lainnya, kamu bisa memaafkanku, 'kan?" gumam Michael dengan agak memelas."Iya," jawab Irene.Saat kata "iya" keluar dari mulut Irene, dia hanya merasakan Michael sekali lagi memeluknya dengan erat sambil berkata, "Irene, jangan lupakan janjimu hari ini, ya, jangan lupa selamanya!"Seakan-akan janjinya Irene adalah sesuatu yang sangat penting dan merupakan sesuatu yang tidak bisa dilupakan dan dikembalikan selamanya....Di dalam kamar mandi, Irene melihat wajahnya yang merah.Meskipun waktunya sudah lama sejak dia berpelukan dan berciuman dengan Michael di ruang tamu, pada saat ini, wajahnya ma
Meskipun sekarang video ini sudah tidak ada lagi di internet, Irene juga tidak ingin menyembunyikan hal ini dari Michael. Bagaimanapun, sekarang, mereka sudah berpacaran."Ada sesuatu ...." Irene langsung menceritakan kejadian siang tadi pada Michael, termasuk cerita Kris membantunya.Hanya saja, setelah dia menyelesaikan ceritanya, dia tidak melihat keterkejutan atau keheranan di wajah Michael, jadi dia bertanya, "Kamu sudah tahu, ya?""Iya, aku sudah melihat video yang kamu katakan itu," kata Michael.Mendengar ucapan Michael, Irene seketika terkejut. Dia saja tidak melihat rekaman ini, tetapi Michael malah melihatnya!Tanpa disadari, Irene takut Michael salah paham, jadi dia bergegas menjelaskan situasinya. "Rekaman itu ... nggak ada apa-apa antara aku dengan Kris," kata Irene.Bagaimanapun, kata Yuna, saat video ini tersebar, ada banyak komentar yang menebak-nebak hubungan antara dia dengan Kris.Michael duduk di sisi ranjang sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang Irene. D
Irene seketika teringat akan kejadian Kris mengikatkan tali sepatunya kemarin. Apakah Michael sedang merasa cemburu?Michael merasa cemburu? Hal ini adalah sesuatu yang tidak pernah Irene bayangkan sebelumnya, tetapi sepertinya, memikirkan hal ini membuatnya merasakan rasa manis.Matahari?Yuna memandang ke langit di luar jendela, hari ini mendung dan mataharinya tertutup oleh awan."Oh iya, Brian akan segera melakukan operasi. Aku dan ibuku harus pergi menjaga Brian di rumah sakit untuk beberapa hari, jadi aku akan menutup toko selama beberapa hari. Tapi, tenang saja, aku nggak akan memotong gaji kalian," kata Yuna. "Nanti, aku baru akan kabarkan lagi kapan kita kerja.""Baiklah," jawab Irene. "Setelah operasinya Brian berakhir, kabari aku, ya. Aku juga ingin mengetahui kabar operasinya secepat mungkin.""Baiklah," kata Yuna sambil tersenyum. Meskipun penutupan toko selama beberapa hari bisa memengaruhi bisnis mereka, untuk sekarang, pendengaran putranya paling penting bagi Yuna.Seda
"Irene di mana? Dia nggak di toko, ya?" tanya Kris."Irene ... dia pergi mengantarkan pesanan. Sebentar lagi, dia baru akan pulang," jawab Yuna.Oleh karena itu, Kris tidak lagi menanyakan apa pun pada Yuna. Dia hanya memesan segelas kopi, duduk di atas kursi sambil meminum kopi itu dengan santai.Jika seseorang seperti Kris duduk di dalam toko seperti ini, dia tentu saja menarik perhatian. Pada saat ini, toko memang tidak ramai, tidak ada juga orang yang mengenali pria ini sebagai penguasa dunia hiburan.Namun, hanya dengan penampilannya dan aura dingin yang dia pancarkan saja, dia menarik banyak perhatian.Pada saat ini, banyak orang di dalam toko juga terus melirik ke arahnya.Bahkan Yuna juga tidak bisa menahan diri dari membuang napas. Kris hanya duduk sambil menyeruput kopi di dalam restoran ini, tetapi adegan ini terlihat seperti iklan.Bahkan Yuna sendiri juga merasa bahwa kopi di toko ini seperti menjadi jauh lebih mewah.'Kapan Irene akan kembali?' pikir Yuna. Tiba-tiba, dia
Pegangan Kris pada gelas kopi itu makin erat. "Kalau aku menyesal?" tanya Kris. Pada saat itu, dia terlalu memandang rendah pengaruh Irene terhadapnya.Dia mengira bahwa dia hanya memerhatikan Irene karena Irene memiliki penampilan yang mirip dengan orang yang ingin dia cari itu.Namun, lambat laun, dia malah menyadari bahwa pemikirannya salah. Saat dia melihat ada yang menindas Irene dan ingin memukul Irene, dia hanya merasa seakan-akan hatinya diremas. Tanpa disadari, dia langsung menerjang menghampiri Irene.Dia merasa seakan-akan jika Irene terluka sedikit saja, dia akan merasa sedih. Saat Irene akan pergi, dia merasa tidak rela, seperti berharap agar Irene bisa melihat ke arahnya lebih lama.Bahkan jika hanya sebentar saja!Sejak kapan Kris begitu memedulikan seorang wanita? Selain gadis kecil yang dulu menyelamatkannya, hanya ada Irene.Kris bahkan berpikir, mungkin dia tidak seharusnya merelakan Irene semudah itu pada Michael. Jika Irene berada di sisinya, apakah kerinduannya te
Michael terus meminum kopi dengan santai seakan-akan tadi dia hanya mengobrol santai dengan Kris, bukan sedang membahas sesuatu yang bisa menggemparkan seluruh Kota Cena.Kris mengalihkan tatapannya, dia juga meraih gelasnya dan menyeruput kopinya.Suasana antara kedua orang ini tidak lagi tegang seperti sebelumnya, melainkan seperti teman yang sedang minum kopi bersama.Dalam sekejap, Yuna merasa agak kebingungan.Sedangkan orang-orang lainnya di dalam restoran, terutama para wanita, sewaktu-waktu menatap ke arah kedua orang itu. Bagaimanapun, kedua pria itu terlihat seperti artis, bahkan ada seorang wanita yang ingin mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto mereka.Hanya saja, baru saja ponsel wanita itu mengarah ke Kris dan Michael, sebelum dia bisa menekan tombol untuk mengambil foto, sebuah tangan besar menahan gerakannya.Pengawalnya Michael langsung berkata pada wanita itu, "Presiden Direktur nggak suka difoto. Kalau kamu bersikeras untuk mengambil fotonya, aku hanya bisa 'me