Melihat Michael menghentikan langkahnya, Irene bertanya dengan heran, "Ada apa?""Nggak apa-apa," jawab Michael sambil menunduk.Saat kedua orang ini kembali ke rumah utama, Irene bertanya, "Bagaimana keadaanmu sekarang?""Sudah jauh membaik," jawab Michael."Meskipun sakit maag ini sudah penyakit lama, kamu tetap harus meluangkan waktu untuk pergi periksa ke rumah sakit," kata Irene. "Ada beberapa penyakit yang berasal dari penyakit kecil yang nggak dirawat, hingga akhirnya menjadi penyakit parah.""Jadi, Kakak sedang mengkhawatirkanku, ya?" tanya Michael sambil tersenyum.Irene terdiam sejenak. Dia merasa agak canggung, jadi dia ingin naik ke lantai atas. Namun, Michael malah langsung memeluk wanita ini sambil berkata, "Baik, aku janji, aku akan meluangkan waktu untuk pergi merawat tubuhku di rumah sakit. Aku juga akan minum obat yang kamu belikan hari ini dengan patuh. Kalau aku bersedia mendengarkan ucapanmu, apakah kamu akan lebih menyukaiku sedikit saja?""Apa?" Irene merasa kebi
Dengan susah payah, Leni akhirnya mematikan panggilan ini. Irene berkata, "Apa yang dikatakan ibumu padamu? Kamu terlihat sangat sengsara, bahkan menyuruh ibumu untuk menghukummu.""Apa lagi kalau bukan soal kencan buta?" Leni menjulingkan matanya dan berkata, "Ibuku bilang, pria ini sangat terkenal. Ibuku merebutnya dari ibu-ibu lainnya dengan susah payah, supaya aku pergi bertemu dengan pria itu terlebih dahulu."Leni juga tidak berdaya melawan ibunya.Sepertinya, menurut ibunya, dalam dua tahun ke depannya, jika dia tidak juga menikah, dia mungkin tidak akan bisa menikah seumur hidupnya.Setelah berpikir sejenak, Irene berkata, "Kalau begitu, coba pergi saja, anggap saja ini kesempatan.""Nggak, deh. Sekarang, aku sudah cukup tua. Aku hanya akan pusing kalau aku pergi kencan buta lagi," kata Leni. Setiap dia teringat akan desakan ibunya selama beberapa hari terakhir, dia merasa seakan-akan dia ingin muntah darah."Kenapa? Ada apa?" tanya Irene.Leni menatap sahabatnya ini, lalu berk
Bagaimanapun, Leni juga tidak pernah mengalami terlalu banyak kegelapan dunia ini, tidak seperti Irene yang sudah mengalami terlalu banyak penderitaan di penjara. Terkadang-kadang, Irene bahkan tidak memiliki tenaga untuk menangis lagi."Puih!" Puding yang masih belum Leni telan pun menyembur keluar. Dia langsung mengambil tisu untuk mengelap mulutnya, lalu berkata pada Irene, "Irene, jangan bercanda saat aku sedang makan, ucapanmu konyol sekali.""Aku serius," kata Irene.Kedua orang ini saling bertatapan. Sesaat kemudian, Leni tertawa dengan sinis dan berkata, "Kalau dia benar-benar masih menyukaiku, kami juga nggak cocok. Coba kamu pikirkan, Keluarga Sinatra itu keluarga seperti apa? Kalau aku benar-benar menikah dengannya, ke depannya, hidupku akan menjadi pertarungan dalam keluarga kaya. Dengan daya tempurku, sepertinya aku akan dianiaya di sana."Jadi, Leni tidak ingin memikirkan hal-hal seperti ini. Setelah dia membayar "utangnya" pada Brandon, dia akan mendapatkan kebebasan lag
Oke! Target sudah dikonfirmasi!Leni berjalan maju dan berkata, "Tuan Kenneth Tenedy, ya? Apa kabar, aku Leni Chiara.""Apa kabar," kata pria itu sambil memerhatikan Leni."Emm ... aku mau bilang, aku ...." Leni sebenarnya ingin meminta maaf pada pria ini. Bagaimanapun, hari ini, dia hadir di kencan buta ini bukan atas kemauannya sendiri, melainkan hanya untuk menghadapi ibunya. Nanti, dia bisa mentraktir pria ini makan dan menganggap bahwa dia mendapatkan seorang teman baru.Alhasil, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, pria ini langsung berkata, "Kalau begitu, ayo jalan-jalan dulu sebentar. Sepertinya ada taman kecil di sebelah pasar swalayan ini. Ayo jalan-jalan di taman itu."Apa? Jalan-jalan di taman?Leni memandang ke arah langit yang sudah menggelap, lalu melihat jam yang sudah menunjukkan lewat pukul lima sore. Sekarang sudah hampir jam makan malam, jadi Leni bertanya, "Nggak makan dulu?"Leni hanya bermaksud untuk memberi peringatan dengan niat baik. Bagaimanapun, tempat
"Nona Leni, siapa ini?" tanya Kenneth."Iya, coba kamu katakan, aku siapa?" tanya Brandon sambil menatap Leni.Dalam sekejap, tatapan kedua pria ini tertuju pada Leni, sehingga Leni merasa seakan-akan tatapan mereka akan menembus dirinya.Salah satu pria ini adalah lawan kencan buta yang dipilih ibunya, sedangkan pria lainnya adalah penagih utangnya sekaligus pacar barunya, dia tidak bisa menyinggung keduanya!Namun, untuk meminimalkan dampak buruknya, daripada ibunya yang berada di balik lawan kencan butanya ini, Leni merasa bahwa dia lebih tidak bisa menyinggung Brandon. Oleh karena itu, dia tersenyum dengan canggung dan berkata pada Kenneth, "Hampir saja aku lupa memperkenalkan kalian. Tuan Kenneth, ini pacarku, emm, namanya Brandon."Mendengar ucapan Leni, ekspresi Kenneth seketika berubah. "Pacar? Kamu sudah punya pacar?""I ... iya ..." jawab Leni dengan perasaan bersalah. Seaneh apa pun sikap Kenneth sebelumnya, Leni-lah yang bersalah dalam hal ini.Kenneth merasa murka hingga s
Mendengar ucapan Brandon, Leni hampir tersedak. Selingkuh? Apa maksudnya?! Masalahnya, dia sebenarnya bahkan tidak bisa pacaran dengan satu pria dengan baik, terlebih lagi selingkuh!Namun, di hadapan Brandon, Leni berpikir sebentar, lalu seperti untuk menyenangkan hati pria ini, dia berkata, "Emm ... aku dipaksa oleh ibuku. Ibuku bersikeras agar aku melakukan kencan buta. Kalau nggak, ibuku akan putus hubungan denganku. Tadi, aku sebenarnya ingin mengatakan pada pria itu kalau aku sudah punya pacar, tapi dia terus memotong ucapanku."Leni tidak berbohong."Ibumu memaksamu untuk kencan buta?" tanya Brandon dengan heran."I ... iya!" kata Leni sambil tersenyum dengan canggung. Intinya, ibunya memaksanya untuk melakukannya, sedangkan Leni tidak sanggup melawan."Jadi, kamu nggak bilang ke keluargamu kalau kamu sudah punya pacar?" tanya Brandon dengan tatapan yang terlihat berbahaya.Leni seketika merasa bersalah. Bagaimana caranya dia mengatakan hal ini pada orang tuanya? Bahkan hanya st
Leni terlihat seperti seekor babi kecil yang tamak.Brandon tidak mengetahui restoran mana yang enak di daerah ini, tetapi Leni membawanya ke sebuah restoran yang Leni sukai."Makanan di restoran ini agak spesial, ada beberapa hidangan yang nggak ada di restoran lain," kata Leni. Begitu mereka memasuki restoran ini, Leni langsung mengambil menu dan mulai memesan makanan dengan penuh semangat.Sambil memesan makanan, Leni mulai memperkenalkan makanan itu pada Brandon. Saat dia sedang berbicara, dia tiba-tiba menyadari bahwa Brandon sedang menatapnya lekat-lekat."Eh, maaf, aku terlalu cerewet, ya," kata Leni."Nggak apa-apa, katakan saja, biar aku dengar," kata Brandon dengan santai.Leni menggosok hidungnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. "Emm, hari ini, kenapa kamu datang ke sini?" tanya Leni. Hanya saja, begitu dia menanyakan pertanyaan ini, dia langsung menyesali perbuatannya.Topik kencan buta itu sudah dilewatkan dengan susah payah, tetapi dia malah berin
"Aku pikir ...." Leni tiba-tiba tersadar. Dia menatap lekat-lekat pada pria di hadapannya. Kalau dipikir-pikir, sekarang, Brandon adalah pemimpin Keluarga Sinatra, tentu saja dia memiliki relasi yang luas. Jika Brandon bisa membantu Leni menyelidiki tentang kasusnya Irene, Brandon seharusnya akan lebih mudah mendapatkan beberapa petunjuk yang lebih berguna daripada Leni.Sambil memikirkan hal ini, cahaya di mata Leni makin terang. Saat dia menatap Brandon, tatapannya seperti sangat tergoda."Emm ... aku tahu dulu aku melakukan kesalahan padamu. Aku sudah mengakui semuanya, aku juga jamin aku pasti akan melakukan sesuai ucapanmu. Tapi, emm ... dalam jangka waktu kita pacaran, bisakah kamu memberiku sebuah bantuan kecil?" tanya Leni sambil menatap pria ini dengan tatapan penuh ekspektasi."Bantuan?" Brandon bertanya dengan heran, "'Bantuan kecil' seperti apa yang kamu inginkan?" Melihat Leni yang berusaha mengucapkan kata-kata yang bisa menyanjung dirinya, Brandon pun tahu bahwa bantuan
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun