Leni terlihat seperti seekor babi kecil yang tamak.Brandon tidak mengetahui restoran mana yang enak di daerah ini, tetapi Leni membawanya ke sebuah restoran yang Leni sukai."Makanan di restoran ini agak spesial, ada beberapa hidangan yang nggak ada di restoran lain," kata Leni. Begitu mereka memasuki restoran ini, Leni langsung mengambil menu dan mulai memesan makanan dengan penuh semangat.Sambil memesan makanan, Leni mulai memperkenalkan makanan itu pada Brandon. Saat dia sedang berbicara, dia tiba-tiba menyadari bahwa Brandon sedang menatapnya lekat-lekat."Eh, maaf, aku terlalu cerewet, ya," kata Leni."Nggak apa-apa, katakan saja, biar aku dengar," kata Brandon dengan santai.Leni menggosok hidungnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. "Emm, hari ini, kenapa kamu datang ke sini?" tanya Leni. Hanya saja, begitu dia menanyakan pertanyaan ini, dia langsung menyesali perbuatannya.Topik kencan buta itu sudah dilewatkan dengan susah payah, tetapi dia malah berin
"Aku pikir ...." Leni tiba-tiba tersadar. Dia menatap lekat-lekat pada pria di hadapannya. Kalau dipikir-pikir, sekarang, Brandon adalah pemimpin Keluarga Sinatra, tentu saja dia memiliki relasi yang luas. Jika Brandon bisa membantu Leni menyelidiki tentang kasusnya Irene, Brandon seharusnya akan lebih mudah mendapatkan beberapa petunjuk yang lebih berguna daripada Leni.Sambil memikirkan hal ini, cahaya di mata Leni makin terang. Saat dia menatap Brandon, tatapannya seperti sangat tergoda."Emm ... aku tahu dulu aku melakukan kesalahan padamu. Aku sudah mengakui semuanya, aku juga jamin aku pasti akan melakukan sesuai ucapanmu. Tapi, emm ... dalam jangka waktu kita pacaran, bisakah kamu memberiku sebuah bantuan kecil?" tanya Leni sambil menatap pria ini dengan tatapan penuh ekspektasi."Bantuan?" Brandon bertanya dengan heran, "'Bantuan kecil' seperti apa yang kamu inginkan?" Melihat Leni yang berusaha mengucapkan kata-kata yang bisa menyanjung dirinya, Brandon pun tahu bahwa bantuan
Brandon menatap sepasang tangan Leni yang sedang menggenggam erat tangannya sendiri dengan tatapan tercengang, seakan-akan bahkan tangan ini juga sedang menunjukkan sejenis kesenangan.Brandon mengangkat kepalanya dan melihat senyuman Leni yang bahagia. Tiba-tiba, dia merasa cemburu karena Leni tersenyum bukan karena dia, melainkan karena Irene.Bagi Leni, jelas-jelas Irene lebih penting daripada Brandon!...Di dalam mobil, Kris duduk bersandar di kursinya sambil mengurut keningnya dengan pelan.Setelah menerima sebuah panggilan telepon, sekretarisnya yang juga berada di dalam mobil berkata pada Kris, "Pak Kris, setelan perhiasan yang diminati Nona Elena di toko perhiasan berharga 40 miliar. Apakah Anda akan membiarkan Nona Elena membeli setelan perhiasan ini?"Karena harga 40 miliar agak mahal, bos toko perhiasan itu baru secara khusus menghubungi Kris untuk menanyakan hal ini.Kris menjawab dengan cuek, "Kalau dia sudah pilih, kasih saja.""Baik," jawab sekretaris itu. Dia pun menya
Kalau dipikir-pikir, awalnya, Kris menganggap Elena sebagai pengganti gadis kecil dalam ingatannya itu karena bibir Elena mirip dengan bibir gadis kecil itu.Namun, kemudian, tujuannya sepertinya pelan-pelan berubah. Terkadang-kadang, jika dia mendengar Elena menceritakan beberapa hal tentang Irene saat dia merasa frustrasi, suasana hatinya seperti menjadi tenang.Akan tetapi, Irene jelas-jelas bukanlah gadis kecil yang pernah menyelamatkannya.Mungkin karena penampilan Irene memiliki kemiripan dengan gadis kecil itu, Kris ingin memperlakukan wanita ini dengan lebih spesial. Saat dia melihat Irene, dia ingin mendekati wanita ini.Namun ... wanita ini adalah milik Michael, jadi Kris tidak ingin berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Bagaimanapun ... Irene bukanlah orang yang benar-benar ingin dia cari.Saat mobil ini melewati sebuah jalanan, Kris melihat ke arah jalanan itu. Tanpa disadari, dia melihat orang-orang yang mengenakan seragam petugas kebersihan di jalanan.Iren
Elena memakai kalung seharga 40 miliar dengan ekspresi senang. Dia hanya merasa bahwa dia bukan lagi orang biasa, seperti perhiasan seharga 40 miliar ini.Sekarang, dia sudah memasuki kru film baru, sebagai pemeran utamanya. Meskipun produksi dan sutradara film ini tidak sehebat film sebelumnya, secara keseluruhan, film ini lumayan bagus. Selain itu, Elena akan berperan sebagai pemeran utama, jadi dia masih merasa puas dengan bantuan yang Kris berikan padanya.Lagi pula, asalkan dia terus menyanjung Kris, memangnya dia masih harus takut dia tidak akan sukses?Hanya saja, hal yang membuatnya kesal adalah setiap kali Kris mengajaknya keluar, Kris selalu menyuruhnya untuk menceritakan tentang Irene. Dia sudah hampir menceritakan semuanya pada Kris.Bahkan terkadang-kadang, dia merasa bahwa alasan Kris masih membiarkannya menjadi pacarnya Kris sepertinya hanya untuk mendengar tentang Irene. Hal ini membuat Elena merasa gelisah.Namun, karena sekarang Irene memiliki Michael, Kris seharusnya
Seperti yang diduga, setelah melihat kalung di leher Elena dan mendengar ucapan Elena, beberapa wanita yang awalnya ingin menarik perhatian Kris akhirnya pergi dengan tatapan cemburu dan iri.Elena tersenyum, dia tahu bahwa tujuannya sudah tercapai.Melihat orang-orang di sekitar sudah pergi, Elena baru berkata dengan suara berbisik, "Kris, kamu nggak akan menyalahkanku karena aku membeli kalung semahal ini di toko perhiasan, 'kan?" Dia bersikap sangat lemah lembut, sambil menggigit bibirnya supaya dia terlihat menyedihkan.Sebagai seorang aktris, tentu saja Elena juga tahu ekspresi seperti apa yang bisa membuatnya terlihat menyedihkan. "Aku hanya ingin menjadi lebih layak untukmu, aku nggak mau kelak, saat aku berdiri di sisimu, aku akan mempermalukanmu," kata Elena.Kris menatap wanita di hadapannya dengan tatapan malas. Layak? Apakah Elena kira, hanya dengan menghias dirinya dengan perhiasan dan barang bermerek mahal, dia akan menjadi layak untuk Kris?Kalau begitu, di dunia ini, ak
Sambil memikirkan hal ini, Elena merasa makin bersemangat.Tiba-tiba, jarinya menyentuh sesuatu yang keras. Setelah melihat lebih dekat, dia baru menyadari bahwa itu gelang perak yang sering Kris bawa ke mana-mana.Gelang ini .... Elena menatap gelang perak yang menempel di dada Kris dengan agak tercengang. Mengapa Kris memakai gelang yang tampaknya sangat biasa ini, seakan-akan gelang ini sangat berharga?Elena mengambil gelang itu untuk melihatnya lebih dekat.Namun, sebuah tangan malah tiba-tiba meraih tangannya, sehingga dia seketika merasa kesakitan di pergelangan tangannya. Jari tangannya pun melepas gelang itu.Elena mengerang kesakitan, sepasang matanya juga menatap sepasang mata yang dingin.Pria ini jelas-jelas sudah agak mabuk, tetapi pada saat ini, sepasang mata itu malah seperti tidak mabuk, sangat jelas, hingga terlihat menakutkan."Jangan sentuh barang ini!" kata Kris dengan suara yang sangat dingin."Ke ... ke depannya, aku nggak akan menyentuhnya lagi. Aku hanya mau me
Sedangkan pada saat ini, Elena sedang melihat lukisan di hadapannya dengan tatapan tercengang. Dia tidak berani memercayai matanya sendiri.Sebelumnya, saat dia berjalan melewati studio ini, dia ingin melihat-lihat ke dalam, tetapi dihentikan oleh Kris.Oleh karena itu, kali ini, dia tidak bisa menahan rasa penasarannya, dia pun mendorong pintu studio ini dan berjalan memasukinya.Hanya saja, dia sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan melihat potretnya Irene.Irene di potret itu bukanlah Irene yang sudah dewasa, melainkan adalah Irene pada masa kecilnya.Lukisan di hadapan Elena adalah lukisan seorang gadis kecil yang sedang menggendong seorang anak laki-laki. Wajah gadis kecil ini adalah wajah Irene saat dia masih kecil.Seingat Elena, dia pernah melihat Irene memakai gaun dengan motif bunga-bunga yang dipakai gadis dalam lukisan ini di album fotonya Irene.Ada apa ini? Mengapa ada lukisan Irene di studionya Kris? Apa hubungan antara Kris dengan Irene sebenarnya?Pada saat ini, ba
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun