Mendengar ucapan Brandon, Leni hampir tersedak. Selingkuh? Apa maksudnya?! Masalahnya, dia sebenarnya bahkan tidak bisa pacaran dengan satu pria dengan baik, terlebih lagi selingkuh!Namun, di hadapan Brandon, Leni berpikir sebentar, lalu seperti untuk menyenangkan hati pria ini, dia berkata, "Emm ... aku dipaksa oleh ibuku. Ibuku bersikeras agar aku melakukan kencan buta. Kalau nggak, ibuku akan putus hubungan denganku. Tadi, aku sebenarnya ingin mengatakan pada pria itu kalau aku sudah punya pacar, tapi dia terus memotong ucapanku."Leni tidak berbohong."Ibumu memaksamu untuk kencan buta?" tanya Brandon dengan heran."I ... iya!" kata Leni sambil tersenyum dengan canggung. Intinya, ibunya memaksanya untuk melakukannya, sedangkan Leni tidak sanggup melawan."Jadi, kamu nggak bilang ke keluargamu kalau kamu sudah punya pacar?" tanya Brandon dengan tatapan yang terlihat berbahaya.Leni seketika merasa bersalah. Bagaimana caranya dia mengatakan hal ini pada orang tuanya? Bahkan hanya st
Leni terlihat seperti seekor babi kecil yang tamak.Brandon tidak mengetahui restoran mana yang enak di daerah ini, tetapi Leni membawanya ke sebuah restoran yang Leni sukai."Makanan di restoran ini agak spesial, ada beberapa hidangan yang nggak ada di restoran lain," kata Leni. Begitu mereka memasuki restoran ini, Leni langsung mengambil menu dan mulai memesan makanan dengan penuh semangat.Sambil memesan makanan, Leni mulai memperkenalkan makanan itu pada Brandon. Saat dia sedang berbicara, dia tiba-tiba menyadari bahwa Brandon sedang menatapnya lekat-lekat."Eh, maaf, aku terlalu cerewet, ya," kata Leni."Nggak apa-apa, katakan saja, biar aku dengar," kata Brandon dengan santai.Leni menggosok hidungnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. "Emm, hari ini, kenapa kamu datang ke sini?" tanya Leni. Hanya saja, begitu dia menanyakan pertanyaan ini, dia langsung menyesali perbuatannya.Topik kencan buta itu sudah dilewatkan dengan susah payah, tetapi dia malah berin
"Aku pikir ...." Leni tiba-tiba tersadar. Dia menatap lekat-lekat pada pria di hadapannya. Kalau dipikir-pikir, sekarang, Brandon adalah pemimpin Keluarga Sinatra, tentu saja dia memiliki relasi yang luas. Jika Brandon bisa membantu Leni menyelidiki tentang kasusnya Irene, Brandon seharusnya akan lebih mudah mendapatkan beberapa petunjuk yang lebih berguna daripada Leni.Sambil memikirkan hal ini, cahaya di mata Leni makin terang. Saat dia menatap Brandon, tatapannya seperti sangat tergoda."Emm ... aku tahu dulu aku melakukan kesalahan padamu. Aku sudah mengakui semuanya, aku juga jamin aku pasti akan melakukan sesuai ucapanmu. Tapi, emm ... dalam jangka waktu kita pacaran, bisakah kamu memberiku sebuah bantuan kecil?" tanya Leni sambil menatap pria ini dengan tatapan penuh ekspektasi."Bantuan?" Brandon bertanya dengan heran, "'Bantuan kecil' seperti apa yang kamu inginkan?" Melihat Leni yang berusaha mengucapkan kata-kata yang bisa menyanjung dirinya, Brandon pun tahu bahwa bantuan
Brandon menatap sepasang tangan Leni yang sedang menggenggam erat tangannya sendiri dengan tatapan tercengang, seakan-akan bahkan tangan ini juga sedang menunjukkan sejenis kesenangan.Brandon mengangkat kepalanya dan melihat senyuman Leni yang bahagia. Tiba-tiba, dia merasa cemburu karena Leni tersenyum bukan karena dia, melainkan karena Irene.Bagi Leni, jelas-jelas Irene lebih penting daripada Brandon!...Di dalam mobil, Kris duduk bersandar di kursinya sambil mengurut keningnya dengan pelan.Setelah menerima sebuah panggilan telepon, sekretarisnya yang juga berada di dalam mobil berkata pada Kris, "Pak Kris, setelan perhiasan yang diminati Nona Elena di toko perhiasan berharga 40 miliar. Apakah Anda akan membiarkan Nona Elena membeli setelan perhiasan ini?"Karena harga 40 miliar agak mahal, bos toko perhiasan itu baru secara khusus menghubungi Kris untuk menanyakan hal ini.Kris menjawab dengan cuek, "Kalau dia sudah pilih, kasih saja.""Baik," jawab sekretaris itu. Dia pun menya
Kalau dipikir-pikir, awalnya, Kris menganggap Elena sebagai pengganti gadis kecil dalam ingatannya itu karena bibir Elena mirip dengan bibir gadis kecil itu.Namun, kemudian, tujuannya sepertinya pelan-pelan berubah. Terkadang-kadang, jika dia mendengar Elena menceritakan beberapa hal tentang Irene saat dia merasa frustrasi, suasana hatinya seperti menjadi tenang.Akan tetapi, Irene jelas-jelas bukanlah gadis kecil yang pernah menyelamatkannya.Mungkin karena penampilan Irene memiliki kemiripan dengan gadis kecil itu, Kris ingin memperlakukan wanita ini dengan lebih spesial. Saat dia melihat Irene, dia ingin mendekati wanita ini.Namun ... wanita ini adalah milik Michael, jadi Kris tidak ingin berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Bagaimanapun ... Irene bukanlah orang yang benar-benar ingin dia cari.Saat mobil ini melewati sebuah jalanan, Kris melihat ke arah jalanan itu. Tanpa disadari, dia melihat orang-orang yang mengenakan seragam petugas kebersihan di jalanan.Iren
Elena memakai kalung seharga 40 miliar dengan ekspresi senang. Dia hanya merasa bahwa dia bukan lagi orang biasa, seperti perhiasan seharga 40 miliar ini.Sekarang, dia sudah memasuki kru film baru, sebagai pemeran utamanya. Meskipun produksi dan sutradara film ini tidak sehebat film sebelumnya, secara keseluruhan, film ini lumayan bagus. Selain itu, Elena akan berperan sebagai pemeran utama, jadi dia masih merasa puas dengan bantuan yang Kris berikan padanya.Lagi pula, asalkan dia terus menyanjung Kris, memangnya dia masih harus takut dia tidak akan sukses?Hanya saja, hal yang membuatnya kesal adalah setiap kali Kris mengajaknya keluar, Kris selalu menyuruhnya untuk menceritakan tentang Irene. Dia sudah hampir menceritakan semuanya pada Kris.Bahkan terkadang-kadang, dia merasa bahwa alasan Kris masih membiarkannya menjadi pacarnya Kris sepertinya hanya untuk mendengar tentang Irene. Hal ini membuat Elena merasa gelisah.Namun, karena sekarang Irene memiliki Michael, Kris seharusnya
Seperti yang diduga, setelah melihat kalung di leher Elena dan mendengar ucapan Elena, beberapa wanita yang awalnya ingin menarik perhatian Kris akhirnya pergi dengan tatapan cemburu dan iri.Elena tersenyum, dia tahu bahwa tujuannya sudah tercapai.Melihat orang-orang di sekitar sudah pergi, Elena baru berkata dengan suara berbisik, "Kris, kamu nggak akan menyalahkanku karena aku membeli kalung semahal ini di toko perhiasan, 'kan?" Dia bersikap sangat lemah lembut, sambil menggigit bibirnya supaya dia terlihat menyedihkan.Sebagai seorang aktris, tentu saja Elena juga tahu ekspresi seperti apa yang bisa membuatnya terlihat menyedihkan. "Aku hanya ingin menjadi lebih layak untukmu, aku nggak mau kelak, saat aku berdiri di sisimu, aku akan mempermalukanmu," kata Elena.Kris menatap wanita di hadapannya dengan tatapan malas. Layak? Apakah Elena kira, hanya dengan menghias dirinya dengan perhiasan dan barang bermerek mahal, dia akan menjadi layak untuk Kris?Kalau begitu, di dunia ini, ak
Sambil memikirkan hal ini, Elena merasa makin bersemangat.Tiba-tiba, jarinya menyentuh sesuatu yang keras. Setelah melihat lebih dekat, dia baru menyadari bahwa itu gelang perak yang sering Kris bawa ke mana-mana.Gelang ini .... Elena menatap gelang perak yang menempel di dada Kris dengan agak tercengang. Mengapa Kris memakai gelang yang tampaknya sangat biasa ini, seakan-akan gelang ini sangat berharga?Elena mengambil gelang itu untuk melihatnya lebih dekat.Namun, sebuah tangan malah tiba-tiba meraih tangannya, sehingga dia seketika merasa kesakitan di pergelangan tangannya. Jari tangannya pun melepas gelang itu.Elena mengerang kesakitan, sepasang matanya juga menatap sepasang mata yang dingin.Pria ini jelas-jelas sudah agak mabuk, tetapi pada saat ini, sepasang mata itu malah seperti tidak mabuk, sangat jelas, hingga terlihat menakutkan."Jangan sentuh barang ini!" kata Kris dengan suara yang sangat dingin."Ke ... ke depannya, aku nggak akan menyentuhnya lagi. Aku hanya mau me