Share

Aku Menyerah

Melihat selang infus yang sudah tidak terpakai lagi di tangan Dela, Devan tampak hawatir.

Cecil hanya diam, memperhatikan dua insan yang saling cinta itu memberi perhatian satu sama lain.

"Dicariin wanitamu, tuh! Pergi sana. Nanti merajuk." Sindir Zaki yang lebih tepatnya ditujukan untuk Dela. Zaki benar-benar tidak menyangka, jika pertahanan Devan akan benar-benar goyah seperti sekarang.

Devan bingung. Di satu sisi ingin menemani Dela, tapi di sisi lain tidak enak pada Cecil. "Cil," panggil Devan.

Cecil membuang muka. Sama sekali tidak ingin melihat pemandangan di hadapannya. "Pergilah, dia lebih membutuhkanmu. Aku sudah biasa sendiri, Mas. Jangan hawatir."

Cecil memasang muka darat. Dia tidak ingin menangis sekarang. Tidak ingin terlihat lemah, baik di depan Devan maupun Dela.

"Terima kasih sudah mengerti." Devan benar-benar tidak melihat luka di mata Cecil. Dia pikir, Cecil ikhlas melakukan itu.

Laki-laki itu pun pergi bersama Dela yang membuat Zaki geleng-geleng kepala.

"Kamu gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status