Share

Hampir Masuk

"Bahkan, saat sudah tak berdaya sekalipun, kamu masih bisa angkuh, Cecil?"

Bukannya takut, Cecil malah menantang. Semakin dia takut, Devan akan menganggap itu remeh. "Kamu yang mengajariku. Jangan lupa akan itu!"

Saat Devan ingin menarik celana dalam gadis itu, tiba-tiba dari arah luar, Mbok Darmi mengetuk pintu.

"Non, Den, maaf. Mbok mau antar makan Non Cecil. Kata Nyonya, 'makannya di antar ke kamar saja, takutnya Non Cecil masih belum sembuh total.'

Mendengar teriakan Mbok Darmi, Cecil mengusap dadanya lega. Sepertinya, Mbok Darmi memang dikirim Tuhan untuk jadi penyelamat.

Devan mengerang kesal, membuat Cecil menahan tawa. Padahal, baru saja ingin mulai. "Bentar, Mbok! Saya keluar."

Dengan langkah gusar, Devan pun beranjak membuka pintu. Tetapi mata itu memberi kode Cecil untuk memakai selimut. Dengan cepat, Cecil pun menarik selimut sebatas leher.

Setelah pintu dibuka, Mbok Darmi berdiri di ambang pintu dengan nampan berisi makanan dan jeruk hangat. Devan mengambilnya. "Buat s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status