Share

Bab 16

Akibat pujian Bayu, pasangan itu jadi terlibat aksi saling tatap, tetapi hanya sebentar saja.

Keduanya tersadar dari lamunan pada detik yang hampir bersamaan.

Raina mendekatkan lagi hidungnya pada bunga untuk menghirup aromanya.

Sementara Bayu tiba-tiba mengulurkan tangan mendekati bunga tersebut, dan hendak memetiknya.

“Eh, kamu mau apa?” henti Raina.

“Mau petik. Kamu suka kan? Kita petik beberapa untuk dibawa pulang.”

“Emang boleh? Nanti kamu dimarahi pemiliknya loh.”

Bayu tersenyum, dan menyahut, “Tidak akan ada yang marah, ‘kan nggak ada yang lihat.”

Namun Raina tetap khawatir, “Tapi—”

“Nggak akan kenapa-kenapa, percaya sama aku. Buktinya kita bahkan bisa masuk ke sini dengan aman, kan?”

Benar juga ya.

Raina seakan baru tersadar akan hal itu.

Bayu mengatakan taman itu tidak dibuka untuk umum, tetapi mereka bisa memasukinya dengan bebas. Kok bisa?

Tetapi Raina juga tak terpikirkan untuk bertanya lebih banyak.

Bahkan fokusnya segera beralih pada tangan Bayu yang sedang memetik bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status