Share

14. Tiga Syarat

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 20:49:30
Setelah perjalan panjang dan melelahkan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Desa Santigi.

Namun, Alex tak menduga usia tak menentukan sikap dewasa seseorang. Buktinya anak kecil yang berusia empat belas tahun itu sama sekali tak tertarik dengan tawaran Alex.

Alex menatap anak itu dan bertanya, "Apa kau tahu sebanyak apa uang satu miliar?"

"Aku tahu. Bukankah dengan uang itu bisa mengubah hidupku yang miskin, menjadi kaya raya dalam sekejap? Aku bisa membeli rumah. Tapi maaf, aku sama sekali tidak tertarik."

"Kalau masih kurang, aku tambah jadi dua miliar. Bagaimana?" tawar Alex.

"Apakah nyawa gadis itu senilai dua miliar? Benar-benar harga yang murah," cetus anak itu terlihat kesal.

"Apa ini cara halus mu untuk menolak tawaranku, guna menyelamatkan gadis tak bersalah itu? Jika kau mau, Aku bisa memberikanmu lebih banyak uang. Bagaimana?"

"Apa aku pernah mengatakan tidak mau menyelamatkan gadis itu? Bukankah aku hanya menolak tawaran uang itu?" jawab anak itu masih d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Harmanto
sdh usaha untuk bayar tapi salah terus , ya sdh anggap cerpen saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   15. Kemunculan Dirga Weken

    *** Seperti biasa keluarga Mauren berkumpul di ruangan Fania, hanya untuk melihat kondisinya, sekaligus membujuk agar Ridel mau menandatangani persetujuan operasi. "Berikan aku waktu seminggu untuk memutuskannya, Kek," jawab Ridel atas permintaan sang kakek. "Kenapa tidak sekarang saja? Bagaimana kalau dalam waktu seminggu, kondisi putriku justru memburuk? Bukankah kita akan kehilangan kesempatan?" desak Vicenzo. "Apa ayah mertua menyembunyikan sesuatu dari kami? Sepertinya ayah tahu persis bagaimana hasil akhir dari operasi istriku," ujar Ridel lembut, tapi mampu membuat Vicenzo gelagapan. "Kau!" Melihat perubahan ekspresi sang ayah, Nadia langsung saja menyela, "Jangan pernah kau memanggil ayah kepada ayahku! Meskipun kau menikah dengan kakakku, bukan berarti kami mau menerima orang miskin seperti mu!" Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, seorang anak terlihat berdiri didepan pintu sambil memperhatikan mereka satu demi satu. "Surprise, kakak bro," teriak anak itu ketika

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   16. Sampel

    "Kau jangan takut, meskipun tempatnya terlihat norak, tapi itu tidak akan membuat sampel itu membeku. Karena aku telah mencampurkannya dengan sesuatu," ujar Dirga ketika melihat Ridel diam mematung sambil menatap botol berisi muntahan darah pemberiannya. "Apa yang kau campurkan ke dalam muntahan darah istriku? Kenapa warnanya menjadi berubah aneh? Aku melihatnya dengan jelas, tadi Warnanya merah segar," tanya Ridel tak bisa menutupi rasa penasarannya. "Itu bukan urusanmu," jawab Dirga santai. "Apa yang menjadi urusan istriku, maka itu adalah urusanku, Brengsek!" cetus Dirga kesal bukan kepalang. Dirga melangkah mendekati Ridel yang terlihat kesal, kemudian berbisik pelan, "Bukankah aku di sini untuk memastikan istrimu sembuh? Selebihnya bukan urusanku, termasuk menjawab semua pertanyaan mu! Aku masih punya pekerjaan yang lebih penting, dari pada mengurus urusan yang tak ada hubungannya denganku." Tidak mau terpancing emosi, Ridel memilih menelepon Alex dan meminta bertemu di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   17. Racun mematikan

    *** "Ini hasil lab-nya, Ridel," ujar Alex sambil menyodorkan selembar kertas ke tangan Ridel. "Apakah ada yang tidak beres?" tanya Ridel ketika melihat perubahan di raut wajah Alex. "Sepertinya kau benar, istrimu tidak mempunyai penyakit yang mematikan. Hanya karena satu dan lain hal, sampai istrimu harus terbaring di ranjang rumah sakit dalam jangka waktu lama. Kini aku tahu penyebabnya," ujar Alex dengan tangan gemetar. "Maksud mu?" "Istrimu diracun." Mendengar dua kata itu, sontak saja membuat Ridel terkejut. Bagaimana Alex sampai tahu Fania diracun? Ya! Karena sebelumnya, Ridel telah menelepon pihak rumah sakit, meminta mereka menyegel hasil lab dengan baik. Itu artinya hasil lab itu bersifat rahasia. Jangan-jangan? Ridel menatap Alex tanpa senyuman dan bertanya dengan penuh tekanan, "Di mana kau memeriksakan sampel darah Fania, Alex?" "Itu bukan urusanmu!" "Di mana kau memeriksakan sampel darah Fania, Alex? Aku butuh jawaban!" suara Ridel meninggi. "Di lab ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   18. Rencana Ridel dan Dirga

    "Dirga, tolong selamatkan nyawa istriku. Saat ini hanya kau satu-satunya harapanku," pinta Ridel dengan tulus. Berlahan dia mendekati Fania yang masih tertidur lelap. Wajah yang seputih kertas itu seperti menyimpan seribu luka. Dirga mendekati Ridel dan berbisik, "Sejujurnya Ginseng Akar Cinta itu adalah pengendali penuh hidup Fania. Kalau dia tidak di operasi, maka Gingseng Akar Cinta itu akan memperpanjang umurnya. Namun sebaliknya, jika kau menyetujui operasi maka Gingseng Akar Cinta itu akan menjadi stopwatch timer untuk hidup Fania. Sesuai waktu yang mereka hitung, maka tanggal itulah Fania akan meninggal tanpa meninggalkan jejak apapun." Tanpa sadar air bening berhasil lolos dari pelupuk mata Ridel. Apakah harta itu sepadan dengan nyawamu? "Aku akan membantumu, tapi kau harus melakukan beberapa hal," ujar Dirga, kemudian membisikkan rencananya. "Apa itu akan berhasil?" tanya Ridel ragu. "Apa kita punya pilihan? Bukankah tidak? Percaya atau tidak, tapi pada kenyataann

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   19. Kericuhan saat operasi

    *** Tepat pukul 06.00 WITA, didepan ruang operasi, semua keluarga Mauren telah berada di sana. Dirga bingung, ketika tak melihat kecemasan di wajah keluarga Mauren. Mereka seolah-olah yakin operasi akan berjalan lancar. Apakah mereka adalah orang dibelakang layar yang menginginkan kematian Fania? Apa itu juga alasan, kenapa Ridel memintaku menyembunyikan keahlianku dari siapapun? Termasuk keluarga sang istri? Walaupun tak yakin, tapi Dirga memilih lebih waspada menghadapi keluarga itu. Tiba-tiba di dalam ruang operasi terjadi kericuhan. Seorang perawat tiba-tiba jatuh dan kejang-kejang. Bukan itu saja, adegan itu diikuti dua perawat lainnya yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Kericuhan yang terjadi di dalam ruang operasi, membuat dokter Albert dengan bebas menukar obat cair seukuran ibu jari dengan botol yang sama. "Kalian lanjutkan operasinya, biarkan aku yang menolong perawat itu. Ridel tolong bantu aku," tegas dokter Albert. Dibantu oleh Ridel, dokter Albert menang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   20. Jus Kasih Sayang

    ***Setelah lima hari pasca operasi, akhirnya Fania bisa menggerakkan kakinya sedikit demi sedikit. “Ridel, kakiku bisa digerakkan,” ujar Fania girang. Ya! Walaupun masih agak kaku, tapi Fania bisa menggerakkan kakinya dengan sedikit bantuan. “Aku yakin ini akan menjadi kejutan untuk keluargamu, terutama kakek Arzenio,” ujar Ridel tersenyum. Ridel tak bisa membayangkan bagaimana reaksi keluarga Mauren, jika tahu kondisi Fania bukannya memburuk. Tapi sebaliknya, kondisi Fania justru semakin membaik. Bukan itu saja, dia bahkan akan bisa berjalan dan berlari seperti sediakala. Ya! Obat cair seukuran ibu jari yang ditukar dokter Albert saat diruang operasi, berhasil ditukar oleh Ridel dengan botol cairan pemberian Dirga. Ridel menggunakan kesempatan itu, saat dokter Albert hendak memeriksa kondisi tiga perawat yang tak sadarkan diri. Obat itu merupakan obat lanjutan, agar tulang Fania bisa kembali berfungsi normal secara bertahap. Sedangkan obat yang disuntikkan sehari s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   21. Kekecewaan Nadia

    "Kenapa kita tak gunakan perempuan sebagai jebakan? Seperti cerita di novel yang pernah ku baca. Tidur bareng, ambil foto, besoknya mengancamnya biar mau kerjasama. Kalau tidak maka foto itu akan bocor ke publik?" ujar Vicenzo memberi pendapat. "Kalau dia berasal dari keluarga biasa, sudah ayah lakukan sejak dulu. Tapi ini? Keluarganya merupakan konglomerat golongan kelas satu! Karena itu dia tidak pernah tertarik dengan uang kita," jelas Arzenio. "Kakek jangan bercanda, mana mungkin seorang pengacara sepertinya memiliki keluarga yang berasal dari konglomerat golongan kelas satu," protes Nadia tak percaya. "Bukan itu saja, pengacara itu merupakan anak sahabat baik Bernard Liu. Pengusaha yang sangat di takuti oleh semua konglomerat," Arzenio menarik nafas panjang. Dia bingung harus menghadapi pengacara itu dengan cara apa. Tiba-tiba Nadia berdiri dan tersenyum, "Serahkan pengacara brengsek itu padaku. Aku yang akan mengurusnya." "Caranya?" tanya Arzenio penasaran. "Bukanka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   22. Ketika Nadia Puas

    *** Setelah menemukan targetnya, Nadia melangkah dengan lunglai. Tiba-tiba tangannya ditarik seorang pria yang seumuran dengan ayahnya. "Kalau jalan itu hati-hati, Dek. Kalau kau masih menabrak pohon itu, mendingan. Bagaimana kalau kau justru menabrak mobil yang lewat? Bukankah itu berbahaya?" Pria itu kebingungan, ketika wanita yang ditolongnya justru menangis. "Maaf, bukannya mau menyinggung. Tapi, om hanya mau mengingatkan mu untuk berhati-hati." "Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Om," ujar Fania. Tak tega melihat wanita itu menangis, pria itu menuntunnya memasuki cafe dan memesan teh manis. "Apa kau punya masalah, Dek. Kebetulan aku seorang pengacara, jika kau butuh bantuan hukum, aku bersedia membantumu." "Mantan pacarku yang belum move on kini kembali. Dia tidak ingin melihat ku bahagia dengan pria pilihanku. Untuk menghancurkan kepercayaan suamiku, dia bahkan nekat mengirim foto-foto kebersamaan kami dulu," ujar Nadia sambil menyodorkan amplop cokelat kepada san

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   182. Kebenaran kedua

    Ridel hanya mampu menatap kepergian sang dokter dengan hati yang hancur, dia sama sekali tidak menyangka kalau kebenaran yang ada justru sebaliknya. Namun, sedetik kemudian Ridel menggelengkan kepalanya. 'Tidak! Bisa saja ini semua permainan Fania untuk mengambil Ifel dariku! Kalau dia memang menginginkan anak-anaknya, kenapa dia harus membuang bayi laki-lakinya ke jalanan? Seandainya aku tidak berada di sana mungkin putraku tinggal kenangan!' Ridel langsung berdiri dan membetulkan posisinya semula. "Aku sama sekali tidak percaya dengan kata-kata dokter itu! Selidiki lebih lanjut kejadian sebelum dan sesudah Fania melahirkan!" perintah Ridel kepada anak buahnya. Ketika melihat anak buahnya justru gemetar, membuatnya merasa ada sesuatu yang penting. Sesuatu yang belum diberitahukan oleh anak buahnya. "Kenapa? Apa kalian sudah mendapatkan petunjuk?" tanya Ridel mengerutkan dahinya. "Ka-ka-kami menemukan ini!" jawab salah satu anak buah Ridel terbata-bata sambil memberikan cincin

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   181. Ketika kebenaran mulai terungkap

    ***"Bagaimana? Apakah kau sudah menemukan sosok yang membantu persalinan wanita brengsek itu?" geram Ridel."Sudah, Bos.""Mana dia?" tanya Ridel."Bawa ke sini wanita itu!" perintah anak buahnya yang lain.Tak butuh waktu lama, seorang wanita diseret masuk secara paksa. "Ini adalah sosok yang membantu persalinan Fania, Bos."Ridel mendekati wanita itu, berjongkok, kemudian meraih dagu wanita itu dan bertanya dengan nada menekan, "Apa benar, kau yang membantu persalinan Fania?"."Siapa, Kau?" tanya sang dokter kebingungan."Jangan banyak tanya! Apa benar kau yang membantu persalinan Fania Mauren? Jawab saja, Brengsek!" teriak Ridel penuh amarah.Sang dokter semakin bingung, "Fania Mauren? Maksudnya?" Ridel tidak menjawab, dia justru mengambil ponsel dari saku jasnya kemudian memperlihatkan foto Fania kepada sang Dokter. "Apa kau pernah membantu persalinan wanita ini?"Sang dokter terdiam sejenak. Sampai akhirnya dia mengajukan pertanyaan, "Apa kau sosok yang membawa bayi kembar laki

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   180. Apa? Menikah? Kapan?

    Tanpa saran dari pengacara pun, Fania tahu persis tidak akan menang dalam pengadilan. Karena di sana sama sekali tidak ada CCTV atau orang yang bisa membuktikan, kalau Fania melepaskan putra kandungnya dalam pengawasan. Fania sadar pembelaan apapun yang nantinya akan diberikan, maka itu bukankah suatu ancaman bagi keluarga Liu. "Aku beri kamu pilihan! Serahkan hak asuh padaku secara sukarela atau aku bawa masalah ini ke pengadilan dan menjebloskanmu ke penjara! Satu lagi tanda tangani surat perceraian kita. Aku bersyukur karena menikahi mu, jadi anak kita tidak akan dikatakan anak haram!" teriak Ridel emosi. Mendengar pernyataan putra tunggalnya membuat Bernad Liu membelalakkan matanya, begitupun sang ibu. Mereka tidak pernah menyangka kalau putra semata wayangnya telah menikah secara diam-diam. "Jangan bercanda, Ridel? Kapan kalian menikah? Di mana kalian menikah? Apa sah atau tidak, ha? Jawab ayah!" teriak Bernad Liu emosi. Aura langsung menggenggam pergelangan tangan suaminy

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   179. Kembar! Ya! Kembar!

    Setelah keluar dari toilet, Fania baru menyadari kalau putri kecilnya tadi dititipkan kepada Ridel, bukannya pengasuh yang ditugaskan membantunya. Tidak mau rahasianya terbongkar, Dia segera berlari dan langsung mengambil Ifel dari tangan Ridel. Ridel yang terkejut langsung saja mengumpat kesal. "Apa begini caramu berterima kasih, ha? Kau yang menyerahkan bayi itu padaku, terus setelah itu kamu mengambil anak itu seperti barang?" ketus Ridel menatap tajam ke arah Fania. 'Sial! Kenapa aku justru menyerahkan putri kecilku kepada, Ridel? Dasar bodoh! Ini semua gara-gara perutku yang tidak bersahabat! Mudah-mudahan Ridel tidak memperhatikan kemiripan wajah Ifel dengan Putra kandungnya.' Fania tidak menjawab, tapi langsung menaiki mobil. Dia hanya melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Mobil yang ditumpangi Fania meluncur pelan menuju pusat kota. Begitu tiba di tempat tujuan, Fania langsung memasuki gedung di mana apartemen nya berada. Sementara itu di rumah sakit A piki

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   178. Ketika Ridel curiga

    Ridel terdiam. Walau dia seorang laki-laki, tapi dia tahu betul ASI sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi. Melihat ada keraguan di wajah Ridel, membuat Fania berusaha membujuknya yang kini berstatus suami. Fania menulis. "Bagaimana, Bos? Apa Anda membutuhkan bantuan saya? Saya memberi tawaran ini karena mengingat jasa orangtua dan bos sendiri! Bukankah bos yang telah menyelamatkan aku dari Stiven?" Tulisan Fania jelas sekali ada ancaman, tapi disampaikan secara halus kepada Ridel. Dia tahu persis Ridel tidak mau mengambil resiko, kalau orang lain tahu statusnya yang sekarang bukan lagi lajang tapi sudah ada pemiliknya. Walaupun Fania tahu itu adalah keterpaksaan. Tapi bagi Fania ini adalah anugerah, karena itu merupakan satu-satunya cara agar Ridel setuju. "Ok! Tidak masalah! Bantuan Anda akan kami bayar dengan jumlah yang besar, tapi jangan pernah menyentuh ataupun hanya sekedar masuk ke ruangan rawat putraku! Mengerti?" ketus Ridel menatap tajam mata Fania. Bagi Fani

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   177. Tawaran Fania

    *** Fania menatap putrinya, airmata mengalir mengikuti setiap garis sayatan dan luka bakar yang tercetak sempurna di wajahnya. Alasan dia bertahan hanyalah demi anak yang dikandungnya, tapi ketika melahirkannya justru dia harus merelakan salah satu anaknya dibawa Ridel. Walaupun dia yakin kalau Ridel akan menjaga kembaran Ifel, tapi hati Fania sama sekali tidak rela. "Maafkan mama Ifel. Semua karena keteledoran mama, sampai-sampai kamu harus terpisah dengan kembaranmu sendiri!" bisik Fania sambil membetulkan posisi peampers yang dikenakan putrinya itu, putri yang diberi nama Ifel. Fania duduk melamun di sofa, tepat disamping buah hatinya. Lamunannya buyar ketika mendengar bunyi ketukan di pintu apartemen. "Astaga, aku lupa menelepon tukang servis untuk memperbaiki bell pintu yang rusak. Tunggu sebentar ya, Sayang!" ujar Fania pelan, mengecup lembut pipi putrinya sebelum melangkah menuju pintu. Tidak lupa Fania membawa notes dan bolpoin yang belum lama dibelinya. Fania

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   176. Peralatan medis dan dokter spesialis

    Bernad Liu menatap cucunya dari balik kaca transparan, cucu pertama yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Hati Lian Lee terasa hancur melihat kondisi cucunya yang tidak berdosa harus menanggung kesalahan orangtuanya. Kamu tidak bersalah. Kamu harus kuat. Walau kamu terlahir dari wanita jahat, wanita yang sama sekali tidak menginginkan mu, tapi ayahmu dan kami membutuhkanmu, jadi bertahanlah demi orang-orang yang mencintaimu! Kata-kata itu hanya bisa diungkapkan Bernad Liu di dalam hatinya. Kemarahan mereka kepada Fania sejenak hilang, ketika dokter spesialis anak dan peralatan medis terlengkap tiba di lokasi dengan selamat. Anak buah yang diturunkan mencari Fania langsung dipanggil menuju lokasi di mana rumah sakit A berada, untuk membantu pembersihan ruangan yang akan dijadikan tempat perawatan putra Ridel. Setelah ruangan selesai dibersihkan dan perlengkapan medis diatur sedemikian rupa agar mempermudah dokter. Maka putra Ridel segera dipindahkan dan ditangani oleh d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   175. Ketika Ridel tahu dirinya menjadi ayah

    Jadi bayi yang aku selamatkan adalah putraku sendiri?' Kebahagiaan terpancar jelas dari binar matanya. Tapi sedetik kemudian matanya terlihat menakutkan. 'Fania! Kau benar-benar wanita tidak punya hati! Kamu tidak ada bedanya dari keluarga Mauren! Apa semua ini demi nama baik? Sampai ke ujung bumi pun aku akan mencari mu, kamu harus mempertanggungjawabkan kejadian malam ini! Di mana putraku hampir meninggal karena kecerobohan mu sendiri, Brengsek!' Ridel mengambil ponselnya dan bermaksud untuk menelepon. "Maaf, Pak. Anda boleh menelepon diluar ruangan! Jangan khawatir putra Anda baik-baik saja, hanya butuh perawatan di sini sedikit lama. Sekali lagi maaf kalau menyinggung Anda soal pengambilan DNA, tapi saya harap Anda mengerti maksud dan tujuan kami," ujar dokter tersenyum getir. Dokter menyembunyikan sesuatu yang penting, kalau sebenarnya putra Ridel masih berada dalam bahaya. Ridel menganggukkan kepalanya, kemudian melangkahkan kakinya menuju luar ruangan dengan lunglai

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   174. Terpisahnya anak kembar

    Fania tidak menjawab, hanya airmata yang mewakili setiap rasa dalam hatinya. Hati yang hancur ketika melihat putranya dibawa pergi oleh pria dengan mobil hitam. Melihat kondisi Fania, membuat dokter tidak sampai hati menyudutkan wanita itu. "Kamu harus kuat. Kamu masih punya tanggung jawab! Apa kamu tidak melihat putrimu yang terbaring, menunggu belaian kasih sayang darimu?" ujar dokter lembut. Fania masih pada posisinya semula, tanpa mengeluarkan satu kata pun. Dia seperti kehilangan arah. Hidupnya terasa hancur ketika kehilangan putranya. Walaupun yang membawa putranya adalah Ridel yang notabene adalah ayah kandung dari bayi itu, tapi Fania sama sekali tidak rela. "Apakah Anda bisa mendengarku?" tanya dokter, tangannya melambai didepan wajah Fania. Namun tidak ada respon apapun dari Fania, Fania sibuk dengan pikirannya sendiri. Plakkk !!! Dokter terpaksa menampar Fania dengan keras dan menggoyangkan pundak gadis itu. "Sadar! Anakmu bukan hanya satu! Di sini ada putri

DMCA.com Protection Status