Share

132. Bunuh diri?

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 18:25:39

“Bukankah kau kekasih Ridel?”

Ana tertawa, “Sepertinya ada kesalahpahaman di sini. Aku dan Ridel sama sekali tidak ada hubungan apapun, aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri."

Fania terkejut mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Ana. Apa aku tidak salah dengar? Jadi penjelasan tadi …

“Di mana Ridel?”

“Dia masuk lift, sepertinya ke lantai tiga puluh.”

Tanpa menunggu lagi, Fania langsung saja berlari keluar menuju lift kemudian menuju lantai yang dimaksud Ana.

Namun, saat mencari di lantai tiga puluf, Fania tidak menemukan Ridel.

Fania berlari menaiki tangga, memeriksa lantai berikutnya. Rasa letih ditubuhnya sama sekali tidak dirasakan lagi, berganti kecemasan.

“Sepertinya Ridel lagi dalam masalah bos! Sehingga membuat dia tidak konsen dalam bekerja, bahkan melupakan kontrak yang diperintahkan bos.”

Kalimat Ana kembali terngiang-ngiang di telinga Fania.

Kenapa aku begitu bodoh! Kenapa aku tidak peka pada kondisi Ridel? Apa kebenaran dibalik pernika
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   133. Aku akan memperjuangkan cinta itu!

    “Tak ada yang mustahil, selama mau bersama-sama memperjuangkan cinta itu, Tapi kalau hanya salah satu pihak saja, maka percuma,” jawab Fania. “Aku akan memperjuangkan cinta itu, walaupun untuk sekarang mungkin masih bertepuk sebelah tangan. Namun, aku yakin bisa meluluhkan hatinya yang telah membeku!” ujar Ridel dengan pasti. “Apa kau sudah gila? Apa kau ingin merusak rumah tangga orang lain? Tapi sudahlah, terserah kau saja. Dari pada kau kembali berdiri di sini dan memilih bunuh diri!” ketus Fania kesal. "Kata siapa aku mau bunuh diri? Aku berdiri di sana hanya untuk mencari ketenangan!" gerutu Ridel kesal. "Jadi kau tadi berdiri di sana bukan untuk bunuh diri?" Fania terkejut. "Kamu pikir aku sebodoh itu? Apa kau tidak bertanya, sebenarnya apa yang terjadi antara aku dan Nadia di hotel malam itu?" tanya Ridel. “Kau boleh memperjuangkan cinta Nadia. Tapi sebagai mantan istrimu, aku hanya ingin memberikan nasihat. Sebaiknya segera akhiri semuanya sebelum terlambat,” ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   134. Permintaan Ridel yang tak masuk akal

    Sementara itu di tempat lain, Nadia sedang kesal mengingat penolakan Ridel secara terang-terangan. "Ridel, ku beri kau satu kesempatan untuk kembali kepadaku! Tapi, kalau kalau kau masih keras kepala dan menolakku maka akan aku akan menghancurkan mu!" geram Nadia. Dia langsung menyambar kunci mobil dari atas meja kerjanya dan melesat keluar kantor. Mobil Fania meluncur dengan kecepatan sedang menuju Perusahaan RnB, di mana Ridel kini bekerja. Dia memilih menunggu Ridel sedikit jauh dari perusahaan. Setelah hampir dua jam menunggu, akhirnya Nadia dapat bernafas lega ketika melihat motor butut Ridel meninggalkan perusahaan. Ridel yang terkejut langsung mengerem mendadak. Beruntung dia salah satu anggota balap liar, sehingga masalah palang memalang baginya hal biasa. Dan mudah untuknya menghindar. "Dasar wanita gila! Bagaimana kalau aku sampai menabrak mobilnya? Bukankah dia juga akan berada dalam masalah?" umpat Ridel kesal. Tiba-tiba dari dalam mobil seorang wanita cantik kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   135. Ridel turun jabatan

    Ridel diam membisu, dia tahu kali ini ayahnya benar-benar murka. Namun, mengatakan yang sejujurnya lebih tak mungkin lagi. Yang ada sang ayah langsung membuat perusahaan Galaxy gulung tikar hanya dalam hitungan detik. Sedangkan dalam posisi itu, dia tidak ingin Perusahaan Galaxy hancur. Karena dia ingin mengembalikan semua milik Fania, melalui perusahaan Galaxy. Tanpa satu katapun, Bernard Liu meninggalkan ruangan Alex Smith dengan kesal dan emosi yang tak terkendali. "Kau, benar-benar anak tidak tahu diri!" Alex Smith berteriak kesal pada Ridel yang masih berdiri didepannya. Sesuai perintah Bernad Liu, maka Alex Smith segera memberi komando, agar semua karyawan segera berkumpul di lantai satu, di tempat biasa, Aula. Tanpa menatap Ridel, Alex Smith langsung keluar ruangan dan menuju tempat pertemuan yang ada di lantai satu, tepatnya sebuah aula besar yang bisa menampung lebih dari seribu orang. Seperti biasa jika ada pertemuan mendadak akan membuat seluruh karyawan ketakut

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   136. Ketika Hera salah menggoda pria

    "Ridel, aku menginginkanmu!" bisik Bu Hera di telinga Ridel. "Lepaskan tangan bu Hera, sebelum aku kehilangan kesabaran!" ketus Ridel mencoba sabar. Hera yang mengira Ridel takut akan kehilangan kontrol, justru semakin menyusupkan tangannya lebih dalam untuk mencari apa yang diinginkannya. "silahkan saja! Aku juga tidak sabar untuk mencoba milikmu! Melihat postur tubuhmu yang tegap, pasti kau sangat hebat dalam hal memuaskan nafsu. Kau tenang saja, ini akan menjadi rahasia kita saja. Lakukanlah Ridel, di sini saja, pintunya sudah terkunci kan? Aku suka yang menantang." Hera justru terkejut ketika Ridel mendorongnya dengan kasar, "Maaf, bu Hera. Aku rasa bukan tangan dan punggung ibu yang bermasalah, tapi nafsu ibu," ketus Ridel yang langsung meninggalkan ruangan dengan kesal. Hera menatap Ridel dengan geram. Hanya pegawai rendahan berani menolakku? Kau pasti jatuh ke dalam genggamanku, Ridel! Tepat pukul sepuluh malam akhirnya Ridel dapat bernafas lega ketika semua tugas ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   137. Ketika Bernad Liu murka

    Ridel yang semula merasa keberatan justru senang, ketika memikirkan keuntungan bagi dirinya. "Seharusnya kau sadar diri, Brengsek! Orang sepertimu tidak layak berada di sini, diantara kami! Jangan pernah mendekati satu pun dari kamu! Mengerti?" bentak karyawan lainnya. Ridel hanya diam mendengar semua kalimat-kalimat pedas karyawan lain. Mereka menghina Ridel habis-habisan, bahkan tidak segan-segan melemparkan sampah kepadanya. Bukannya marah, Ridel justru memungut sampah-sampah itu dalam diam, kemudian meletakkannya di tempat seharusnya. Tempat sampah. Akhirnya Ridel memilih lantai paling atas untuk menjernihkan pikirannya, dia tahu betul itu dilakukan Hera untuk tahu yang sebenarnya, jadi Ridel tidak mau mengatakan kalau sebenarnya itu hanyalah suatu kebohongan. Ridel menatap sekelilingnya yang sunyi, tidak berpenghuni. Dia memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya. "Kau lagi ada masalah?" Ridel terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya. "Kenapa kamu bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   138. Ketika penggoda dipecat secara tidak hormat

    Pranggg !!!!! Pranggg !!!!! Cangkir, vas bunga, yang ada di atas meja Bernad Liu hancur berantakan dan berkas-berkas bertebaran di lantai. Berkas-berkas berharga yang kini tidak berarti lagi. "Pecat Hera sekarang juga dan pastikan tidak ada perusahaan manapun yang berani menerimanya, termasuk perusahaan kecil sekalipun. Aku tidak peduli jika dia menjadi gelandangan!" "Baik, Bos. Apa Bos yakin tidak akan mengizinkan Ridel menginjakkan kaki di lantai sepuluh? Kasihan Ridel bos diperlakukan seperti sampah! Lagian aku bingung kenapa Ridel memilih menutupi identitasnya," ujar Alex bingung sendiri. "Tempatkan dia sebagai office boy khusus lantai sepuluh! Selain lantai sepuluh, maka bukan menjadi tanggungjawabnya! Kalau Ridel menolak, katakan aku Bernad Liu akan membongkar identitas aslinya!" "Tapi ngomong-ngomong soal itu, aku baru tahu kalau bagian umum bisa merangkap jadi office boy atau officer. Kalau orang lain yang memberi pengumuman sudah pasti menjadi perbincangan hangat.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   139. Kalau aku tak bisa memilikinya, maka tak seorang pun bisa memilikinya.

    *** Dokter Albert menatap wajah cantik Nadia yang tak bersahabat. Jelas sekali pancaran kemarahan dari sinar matanya. Tanpa bertanya pun, dokter Albert dapat menebak, pasti perubahan wajah Nadia disebabkan oleh Fania atau Ridel. Benar saja dugaan dokter Albert. Tak sampai semenit, Nadia langsung saja berucap dengan geram, "Aku ingin Ridel merasakan penderitaan yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh." "Kenapa? Apa kau masih mencintainya?" tanya dokter Albert tersenyum. "Kalau aku tak bisa memilikinya, maka tak ada satu orangpun yang bisa memilikinya!" ketus Nadia dengan tangan terkepal. "Penderitaan yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, hanya ada satu cara," Dokter Albert menatap Nadia dengan serius. "Caranya?" "Dengan cara menghancurkan orang yang dicintai Ridel, maka dengan begitu akan ada goresan luka yang sulit untuk disembuhkan. Saat itulah kau memiliki kesempatan untuk mengobati luka hati itu." "Orang yang dicintai, Ridel? Tapi siapa? Tak mungkin Ridel jat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   140. Pria tak dikenal

    *** Berhubung di kontrakan tidak ada makanan maupun bahan mentah untuk dimasak, Fania memilih menelusuri trotoar jalan untuk mencari restoran terdekat. Fania memasuki restoran yang tidak berada jauh dari kontrakan. Brukkk .... Fania tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki tak dikenal, ketika sama-sama hendak memasuki pintu restoran. “Maaf, Nona. Saya tidak sengaja, silahkan duluan,” ujar lelaki itu mempersilahkan Fania untuk masuk lebih dulu. Fania hanya tersenyum dan melangkah memasuki restoran sederhana, tapi sedetik Kemudian dia bingung mau duduk di mana. Mata Fania memindai sekeliling, akhirnya dia melihat kursi kosong yang tepat berada di samping pintu masuk. Brakkk !!!!! Tabrakan kembali terjadi. Fania menatap sosok yang baru saja ditabraknya. “Maaf, Nona. Saya benar-benar tidak sengaja, tadi saya bermaksud untuk duduk di meja ini. Tapi sepertinya nona mengincar meja yang sama. Silahkan duduk, Nona,” ujar lelaki itu kemudian melangkahkan kakinya menuju

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status